Hari senin, hari yang cukup menyebalkan untuk Renjun. Karena apa? Ia harus bangun pagi untuk menyiapkan Jaehyun dan Reno makan.Setelah itu ia harus berangkat ke kampus, karena seingat Renjun jam kuliah pertamanya akan dimulai pukul 8 pada hari Senin. Ditambah semalam ia harus begadang karena tugas yang diberikan dosennya.
"Hish! Aku benci sekali hari ini!." Gerutu renjun sambil memasak sarapan untuknya dan Jaehyun.
"Kenapa sih, pagi pagi sudah menggerutu saja." Jaehyun menghampiri Renjun yang sedang memasak sambil mempoutkan bibir indahnya. Tak lupa memberikan Morning kiss untuk Renjun.
"Jangan banyak bertanya. Aku sedang kesal."
Jaehyun hanya tersenyum mendengar jawaban menyebalkan Renjun yang sudah sering ia dapatkan.
Jaehyun melingkari pinggang sempit Renjun dengan sepasang lengan kekarnya dan membuat hickeys di leher Renjun, seperti hari hari biasanya.
"Aish!! Jae, jangan buat tanda lagi! Aku sungguh lelah menutupinya asal kau tau." Ucap Renjun kesal
Entah mengapa, perkataan renjun barusan sangat berefek pada Jaehyun, ia merasa kesal dan kecewa karena perkataan Renjun barusan.
"Lelah menutupinya? Segitu tidak sukanya kah dia pada tanda yang kubuat?" Batin Jaehyun kecewa.
Renjun yang melihat perubahan ekspresi Jaehyun, mau tak mau merasa sedikit bersalah.
Renjun mengangkup pipi berisi milik Jaehyun, dan mengelusnya lembut. Ia menatap mata tajam Jaehyun yang terlihat sedih.
"Jae, kau tau aku bukannya malu atau tidak suka dengan tanda pemberianmu. Aku hanya tak suka saat orang orang memandangku dengan sinis."
Jaehyun balas menatap mata Renjun dengan pandangan bertanya
"Benarkan? Bukan karena kau tak suka?." Tanya Jaehyun, terdengar lega.
Renjun tersenyum manis mendengar pertanyaan Jaehyun, bagaimana bisa seorang Jung Jaehyun yang terkenal dingin dan tak berperasaan itu begitu sensitif hanya karena masalah hickeys.
"Tentu. Lagipula kenapa aku harus tak suka? Itu kan tanda milikmu. Mana mungkin aku tak suka." Goda Renjun, wajah Jaehyun otomatis bersemu. Membuat Renjun terkekeh pelan dan mengecup bibir plum Jaehyun.
Jaehyun merasa dirinya sudah tak waras! Dia benar benar gila karena seorang Huang Renjun.
Sepanjang hidupnya, ia sama sekali tak pernah merasakan jantungnya berdebar kencang hanya karena senyuman seseorang.
Ia tak pernah merasa perutnya terasa geli menyenangkan hanya karena sentuhan seseorang.
Ia tak pernah merasa wajahnya memanas hanya karena perkataan manis seseorang.
Dan saat ini, ketiganya ia rasakan hanya karena seorang Huang Renjun! Orang yang ia anggap mainan.
Sungguh ia salah perhitungan, awalnya ia memang hanya memandang Renjun sebagai mainan makanya ia sampai bisa bertindak jauh membuat Renjun tinggal dengannya.
Tapi ternyata perkiraannya meleset, ia tak pernah menyangka kehadiran Renjun di dekatnya malah membuat ia merasa begitu bahagia dan lengkap.
Ia sungguh tak memperkirakan hal itu, dan ia sama sekali tak menyesal. Justru ia merasa beruntung dipertemukan dengan Renjun.
"Astaga! Sudah jam setengah delapan! Mati aku." Renjun buru buru melepas pelukan Jaehyun dipinggangnya dan segera berlari ke kamar mereka dan bersiap siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just it ; JaeRen
FanfictionKehidupan biasa seorang bartender bernama Huang Renjun sirna setelah ia bertemu Jung Jaehyun, sang pengusaha muda sukses yang memiliki wajah bak Dewa Yunani