Fourteen

30K 3.3K 405
                                    

Renjun pulang ke Apartement Jaehyun pukul 12 siang, karena kelasnya memang sudah berakhir. Renjun meletakkan tasnya diruangan pribadinya. Setelah itu Renjun bergegas kekamarnya dengan Jaehyun dan mengganti pakaian yang lebih nyaman.

Renjun memilih sebuah celana training santai dan hoodie crop berwarna kuning, warna kesukaannya. Renjun keluar kamar dan langsung disambut oleh badan besar Reno yang sudah menunggunya didepan pintu. Renjun menyempatkan dirinya untuk mengelus kepala Reno sebelum dia ke Dapur untuk membuat makan siang.

Renjun membuka kulkasnya dan tak menemukan apapun. Karena sekarang dia memegang beberapa card milik Jaehyun, renjun tak perlu berpikir panjang untuk memesan makanan sesukanya. Renjun mengambil handphonenya dan memesan Jajangmyeon dan fried chicken untuk dirinya sendiri.

Renjun melemparkan tubuhnya keatas sofa empuk didepan tv dan segera menyalakan tvnya agar suasana tidak begitu sepi. Dalam hatinya Renjun sangat bersyukur karena ia tak perlu lagi bekerja dicafe. Ia memilih mengundurkan diri karena ia merasa sangat berat jika ia tetap meneruskan pekerjaannya disana, tugas yang diberikan oleh dosennya sudah sangat membeludak, ia tak bisa mengerjakan semuanya jika ia memaksa tetap bekerja. Ditambah juga desakan Jaehyun tak suka melihat Renjun bekerja dibeberapa tempat dalam sehari, ia benci melihat Renjun kelelahan.

Renjun membuka matanya saat merasakan Reno menduseli perutnya yang sedikit terbuka, Renjun heran sendiri dengan kebiasaan Reno saat sedang bersamanya. Kenapa Renjun bingung? karena Reno itu selalu menduseli perutnya, tak pernah bagian tubuhnya yang lain. Bahkan, ia selalu tidur diperutnya.

Ketika bersama Jaehyun pun Reno tak pernah menduseli perut Jaehyun, ia hanya melakukannya pada perut Renjun. Akhir akhir ini juga Reno selalu menggeram kesal saat Jaehyun berusaha bermanja pada Renjun. Tapi Renjun memilih untuk tak ambil pusing, ia mengelus kepala Reno yang ada diperutnya.

"Reno, kenapa kamu suka sekali menduseli perutku sih?" Tanya Renjun pada Reno yang hanya dijawab gonggongan halus.

"Reno, kenapa kamu clingy sekali padaku, tapi tidak pada Jaehyun? dia itu kan pemilikmu Reno.."

"Reno, apa menurutmu salah kalau aku jatuh cinta pada Jaehyun?" Renjun berpikir mungkin dia sudah gila karena mengajak Reno berbincang. Tapi ia tak peduli, daripada ia mati kebosanan.

"Ren--"

TING TONG TING TONG

Senyuman lebar langsung tersungging diparas cantiknya, Renjun langsung bangkin dan melangkah membuka pintu apartement, ia langsung mengeluarkan card nya dan tak lupa berterima kasih pada pengantar makanan tersebut.

Dengan lahap Renjun memakan Jajangmyeon dan ayam pedas yang ia pesan, Entah kenapa hari ini dia sangat ingin makan yang pedas. Renjun sendiri tak tahu kenapa.

Perut kenyang, mata jadi mengantuk. Renjun memutuskan untuk tidur sebentar sebelum bersiap ke club malam milik Ten. 

.

.

.

.

Renjun membuka matanya dan langsung berhadapan dengan wajah tampan Jaehyun yang sedang memandangnya dengan tatapan memuja. Renjun yang ditatap sedemikian rupa oleh Jaehyun tak bisa menyembunyikan semburat merah dipipinya.

"Apa yang kau lihat tuan Jung?" Tanya Renjun dengan suara seraknya

"Pemandangan terindah yang pernah kulihat seumur hidupku."

Just it ; JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang