ten.

34K 3.6K 234
                                    

Renjun memijat pelipisnya sedikit keras, karena jujur saja sekarang ini dia sedang dilanda gundah gulana. Karena apa? Tentu saja karena sebuah kertas berisikan kontrak yang diberikan Jaehyun beberapa jam lalu.

Saat ini Club milik Ten sudah sepi, hingga tinggal tersisa Ten yang masih sibuk menghitung pemasukan hari itu dan Donghyuck yang masih berkutat dengan Laptopnya.

"Aish!!!." Ucap Renjun frustasi, sambil mengacak rambutnya kesal

"Apasih ren? Sebenarnya ini masalah simple tau." Ucap Donghyuck tenang

"Benar Ren, intinya hanya Tolak atau Terima. Tolak jika kau merasa tak mau atau tak yakin dan Terima jika kau mau. Semudah itu." Nasihat Ten

"Jawabannya memang semudah dan sesimple itu Ten hyung, tapi aku benar benar bingung sekarang. Banyak sekali bahan pertimbangan dipikiranku sekarang."

"Apa yang jadi pertimbangan mu Ren? Jelaskan pada kami." Ucap Donghyuck

"Pertama, aku takut jatuh cinta padanya."

Donghyuck dan Ten langsung memusatkan pandangan pada Renjun. Jujur saja, mereka sedikit kaget karena sepengetahuan mereka Renjun adalah salah satu orang yang paling sinis dengan hubungan Percintaan.

"Kau? Jatuh cinta?!" Pekik Haechan

"Is that even possible?" Sarkas Ten

"Aku ini masih manusia biasa Ten hyung, Jelas aku bisa jatuh cinta!" Bela Renjun tak terima.

"Tapi kita seharusnya tidak se-kaget ini Ten hyung, secara.. kita membicarakan Jung Jaehyun disini, siapa manusia yang sanggup untuk tak jatuh cinta padanya?." Ujar Donghyuck yang sudah sepenuhnya meninggalkan Laptop miliknya mati.

"Aku, aku tidak jatuh cinta pada Jaehyun." Gumam Renjun sedikit Ragu

"Bukannya tidak, tapi belum." Ceplos Ten.

"Apalagi pertimbangan mu Ren?" Tanya Donghyuck.

"Kedua, aku takut Jatuh cinta padanya."

"Iya kami sudah tau, apalagi." Ujar Ten malas

"Ketiga, aku takut jatuh cinta padanya."

"Jawab yang benar Renjun!" Donghyuck kesal juga akhirnya.

"HANYA ITU PERTIMBANGAN TERBERATKU! AKU TAKUT JATUH CINTA PADANYA!"

Donghyuck dan Ten terdiam mendengar ucapan menggelegar Renjun tersebut.

"Kalau aku jatuh cinta padanya pasti aku akan sulit jauh darinya, lalu aku akan terjebak dalam perasaan mencintai sendirian, dan aku benci itu.

Selain itu juga semuanya akan menjadi sangat sulit jika ia sudah menemukan pasangan yang cocok untuknya, aku pasti dibuang dan ditinggalkan.

Dan aku tak mau semua itu terjadi."

Donghyuck menarik tangan Renjun dan menggenggamnya, sedangkan Ten mengelus punggung sempit Renjun.

"Kau hanya memikirkan kemungkinan buruknya, Jun. Bagaimana jika ia balik mencintaimu?."

"Itu tak mungkin hyuck. Dia adalah seorang Jung Jaehyun, dan aku hanyalah Huang Renjun. Kami itu ibaratkan bumi dan surga."

"Kau ini pesimis sekali sih Ren, oke kau tolak saja tawarannya." Ucap Ten

"Tapi.. aku mau jujur pada kalian, aku merindukannya, tatapannya, sentuhannya. Aku merindukan semua itu."

"Nah, itu kau sadar Ren. Aku tak mau punya pegawai yang setiap hari cemberut, menghela napas kasar dan gusar setiap waktu. Kau tau ren? Itu semua kau lakukan seminggu ini. Kau tau kau merindukannya dan kau juga harus akui kalau kau menginginkannya."

Just it ; JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang