•13• bane

429 41 4
                                    

Sorry for typo (s)

🎧To My Youth~ Bol4}}

Sebelumnya Kim Taehyung tak pernah berharap, kalau-kalau dia jadi budak kayak gini. Hati murninya berkata kerjaan lamanya lebih enakan gitu. Gak terlalu dipaksa, tapi terkadang hanya menurut kesadaran aja. Bukan malah begini, terjebak bersama pria tampan tapi dijadikan layaknya budak.

Terhitung seharian ini pria Jeon memperbudak sang obe, entah berapa kali.

“Masakin bibimbap

“Beresin kamar gue”

“Lima belas meniti lagi gua balik, tuts pianonya udah harus kinclong”

“Beresin baju-baju gue”

“Ini kamar mandinya masih kurang bersih”

“Ini ruangan di vacum jangan lupa”

Itu hanya seperempat dari semua tugas yang dia kasih. Taehyung pikir bakal ada jadwal makan siang, ternyata enggak sama sekali. Dia harus dapet izin dulu dari tuannya, buat ngelakuin apapun selain perintah Jungkook.

“Capek?” Taehyung yang lagi vacum ruangan ngangguk aja. Pake nanya pula!

Sang tuan hanya terkekeh, nadanya mengejek. “Lo harus tahan begini terus tiap hari,” Jungkook benerin kaca mata bulatnya. “Cape banget pasti,”

“Lah iya lah bangsat!” jerit Taehyung di lubuk hati. Bisa dipecat dia kalo neriakin artis.

“Lo daftar pake brosur official?”

Malas jawab pertanyaan artis, Taehyung memilih tegar, berdehem singkat sebagai jawaban. Daripada jawab tapi gak ikhlas, jatuhnya malah misuh, kan gak etis.

“Harusnya Lo seneng dong,” Jungkook merebahkan tubuh di sofa empuknya, baru saja selesai membuat lirik lagu.

“Kenapa?” Jungkook nyaris tersedak air liur sendiri, pasalnya Kim Taehyung ini kudet banget baginya. Pertama kali ketemu aja dia gak kenal sama Jungkook.

“Masa Lo beneran gak tau? Bego apa gimana sih?” Baru satu hari, rasanya bisep seksi Jungkook sudah ingin digigitnya sampai berbekas. Dijadikan budak, dikatai bego, seenaknya. Apa semua artis begini?

Selesai dengan bersih-bersihnya, Taehyung bersandar di tembok, berhadapan dengan iblis tampan alias sang majikan.

“Tugas gua udah selese, laper pengen makan, boleh?” Taehyung menepuk-nepuk perut tummynya, membuat Jungkook kini menatapnya lamat-lamat.
Merasa risih diperhatikan, Taehyung sengaja memberi flying kiss, disambut oleh lemparan hangat pulpen tebal milik majikan.

“Salah semua anying” ups, Taehyung keceplosan, sesudah meringis kesakitan, lalu mengeluarkan bahasa aslinya, jadilah Jungkook menatap tajam padanya merujuk pada pernyataan ingin menguliti epidermis terdalam pria Kim.

Taehyung segera tersenyum ramah setelah menangkap arti tatapan Jungkook.

Omoo, sekarang apa lagi? Taehyung mesti berkaca jika berhadapan dengan perempuan seksi—biasanya. Tapi melihat pria Jeon yang masih dengan tatapan sama, jalan kearahnya seolah bersiap menjajali tiap kulit tannya, hei!

Apa dia juga harus melihat penampilan?

Apa yang diinginkan pria ini sebenarnya?

Jungkook masih terus mendekati Taehyung yang bergerak kikuk, bingung harus bagaimana. Dia bisa melihat netra Taehyung memancarkan kehati-hatian serta sedikit ketakutan.

Artis tak tau diri—batin Taehyung. Melihat Jungkook begitu dekat dengannya, mengunci pergerakannya, membuat bulu kuduknya merinding saja.

Taehyung menarik nafas, mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang saat berhadapan dengan pria setegap Jungkook, setampan, oh dan jangan lupakan otot-otot kekarnya juga. Ia terpatri sempurna untuk menjadi seorang dominan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

°trash?• kookv ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang