"Jangan rindu sama gue. Ntar lo sedih lagi . Gue bakalan kasihan kalau liat lo gitu "
- Alana
---------
Semenjak kejadian bertemu dengan Serkan kemarin, Alana berubah, ia menjadi sosok yang pendiam dan penurut, ia bahkan melupakan seperti apa sosok dia dahulu yang sangat Bad, lebih parah lagi ia mengubah warna rambut nya menjadi normal hitam.
Sinar matahari cerah, membangunkan gadis lugu yang tertidur, ia menyibakkan selimut dan duduk sambil mengikat rambutnya ia berjalan gontai menuju kamar mandi,setelah 15 menit berendam di bath up ia bergegas memakai seragam sekolah SMA nya.
Selesai memakai seragam Alana bergegas turun dari kamarnya dan menemukan abang nya sudah rapi di atas meja tengah menyiapkan sarapan.
"Ehh dek, udah bangun? Yuk sarapan udah gue siapin semuanya" ucapan Rezza hanya di balas senyum dan anggukan oleh alena .
"Lo kenapa? Kok dari tadi cuma diem aja biasanya lo paling bising di sini," tanya bang Rezza sambil menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.
"Enggak kok bang, gue cuma masih ngantuk aja habis semalam gue begadang" ucap Alana sambil menyinyir, Rezza ternsenyum melihat kelakuan sang adik.
Selesai sarapan Rezza dan Alana bergegas ke sekolah. Di perjalanan tak ada yang mengeluarkan suara. Hal itu semakin membuat Rezza yakin kalau Alana ada masalah.
Sesampai di sekolah ternyata Melissa sudah menunggu Alana di depan kelas, Rezza yang mengantarkan Alana sampai di kelas hanya tersenyum melihat Melissa.
"Udah ya gue ke kelas, ntar kalau belajar yang rajin terus istirahat gak usah ke kantin biar gue aja yang beli in makanan buat lo," ucap Rezza sambil mengelus puncak kepala Alana.
Sorak suara kaum hawa terdengar kala Rezza mencium kepala Alana.
OMG. Gue pengen banget jadi Alana.
Ihh gue juga, Coba aja gue pacarnya pasti bakalan romantis
Alana sama sekali tidak menggubris perkataan orang sekitar ia memeluk Rezza dan berbisik sesuatu.
"Bang, ntar kalau ke kelas bawa jus jeruk sama nasi goreng ya, Lana bakal belajar yang rajin kayak yang abang bilang, love you my brother " setelah nya pelukan pun lepas dan bel pertanda masuk berbunyi.
Di perjalanan menuju kelas Mellisa menanyakan hal yang membuat nya penasaran.
"Al, kemarin gue liat lo aneh deh ga mungkin kan ga ada apa-apa kasih tau gue dong masa iya ga dikasih tau gue nya"
"Ga ada apa-apa deh Mel, serius gue kemarin gue emang beneran ga enak badan"
Tiba dikelas ternyata sudah banyak siswa- siswi yang berdatangan.
"Woyy, apa kabar adek-adek gue yang manis"ucap
"Cih.. Sorry lah ya Ga kita berdua bukan adek lo" balas Mellisa sambil memutar bola matanya.
Alga? Ya dia kembali tepat nya kemarin dia balik dari swiss kesini, dia bahkan sudah berubah menjadi good boy liat saja rambut nya dan cara berpakaian nya, baju dimasukkan, pakai jam tangan hitam, rambut di sisir pake minyak wangi, serta dasi yang melingkar dileher nya, nyatanya beberapa bulan disana bisa membuat nya berubah menjadi Alga yang good attitude, dan jangan lupa kan Mellisa yang selalu tidak menyukai keberadaan Alga semenjak Alana menceritakan semua pengalaman Alana kepadanya.
"Heh mak lampir se enggak nya gue sama lo tua an gue ya"ucap Alga
"Kalian kalo masih berantem gue duluan deh, lagian lo Ga datang-datang dah ngajak ribut, mau gue piteng tuh kepala?" belum sempat menjauh kepala Alga sudah berada di ketiak Alana, siswa-siswi yang lewat serta Mellisa tertawa melihat nya.
Bukan hal baru bagi mereka melihat Alana berlaku seperti itu, gadis itu tetap bar-bar walau ia agak pendiam.
"Na, lepasin kepala gue sakit tau, Na jangan main-main deh gue kasih tau abang lo ya! " ringisan Alga membuat Alana melepaskan nya.
Sambil berjalan menuju kelas Alana melihat siluet Serkan menuju nya, sontak hal tersebut membuat nya berbalik arah.
"Mel, Ga gue ketoilet dulu ya ntar kalo bu Desi nyari bilangin Mel," teriak Alana sambil berlari menjauhi Serkan.
"Eh Na! Kok pergi sih? Aelah tuh bocah masih sama, pasti mau bolos lagi" perkataan Alga membuat Serkan mendengar nya walau dari jauh.
Serkan memutar arah, ia tahu Alana akan kemana, jadi ia mengambil jalan pintas menuju belakang sekolah agar lebih cepat menghadang Alana.
---------
Alana yang merasa sudah jauh dari Serkan pun terduduk di bangku belakang sekolah dengan nafas terengah-ngeah.
"Wah wah wah, seperti nya ada yang mau kabur dari saya nih"ucapan Serkan membuat Alana mematung.
Sial, gue ketahuan batin Alana
Tepukan di pundak Alana membuat ia melihat siapa yang datang, dan sudah pasti itu adalah Serkan, sosok lelaki yang berhasil mempora poranda kan hatinya akhir-akhir ini.
"Mau apa lo? Masih belum nyerah juga lo ngejar gue? " kekehan Serkan membuat Alana bergetar sebentar seperti ada sengatan listrik ia menyukai tawa lelaki itu.
"Saya mau kamu"dengan sebelah alis di naikkan perkataan Serkan berhasil membuat pipi Alana memerah, membuat tawa Serkan berglegar.
"Kamu lucu kalo blushing"
"Siapa yang blushing coba? Gak ya gue ga blushing," perkataan Alana barusan membuat senyum miring Serkan terbit.
"Ya ya ya.. Terserah kamu aja sayang,"dengan senyum miring nya Serkan mendekatkan wajah nya tepat di depan wajah Alana.
Membuat Alana mematung karena desiran aneh dari hati nya melihat mata Serkan yang berbeda dari cowo lain nya, bola mata Serkan berwarna abu abu dan dia hampir terhipnotis dengan tatapan itu.
"Huftt.. "sengaja Serkan membuang nafas tepat di depan wajah Alana ia bahkan setengah berjongkong di depan Alana memasukkan tangan nya di kedua saku celana nya.
Alana tersadar dari tatapan nya kalau ia jatuh cinta dengan Serkan, nafas Serkan berbau mint seperti daun jasmine.
"Jangan melamun dong, gue tau gue tampan" sontak Alana melotot mendengar kata Serkan.
"Pede banget sih jadi cowo dasar pengganggu"ucap Alana dengan memutar bola matanya sambil bergeser sedikit menjauhi Serkan.
Serkan hanya tertawa mendengar perkataan Alana, kemudian ia mengulurkan tangan nya.
"Ikut saya yuk, saya mau nunjukin hal istimewa ke kamu"seperti terhipnotis Alana membalas uluran tangan Serkan. Bahkan ia berdiri sejajar dengan Serkan.
Mereka berjalan beriringan keluar sekolah, sepertinya perkataan Mellisa benar bahwa hari ini ia akan membolos ntah apa yang akan di katakan abang nya nanti, yang jelas ia bahagia berada di sisi Serkan seperti menang lotre ia tersenyum melihat tangan nya terpaut dengan tangan Serkan.
----------
Maaf baru Up, jangan lupa Vote and Coment. Kalau ada typo mohon di maafkan masih belajar.
Makasih sudah mau baca cerita aku yang aneh ini:v
Jangan lupa Follow akun Wp aku
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
A PROMISE
Teen Fiction"Jadi pacar saya"ucap Serkan "Ga mau gue bilang!" balas Alana sambil berjalan menjauh dari Serkan, Namun Serkan mengejar dan menarik pergelangan tangan Alana dan mendorong nya ke tembok. Serkan melangkah lebih dekat dan meletakkan tangan nya disampi...