5. Meet Again

57 29 62
                                    

"Kenapa lo kembali, disaat gue udah berusaha lupa"

- Alana

---------

Alana kaget, kaki nya lemas seerti jelly, ia kenal suara itu suara yang membuat dia takut untuk berbalik lagi, ya dia kenal dengan sosok di belakang dia.

Lelaki jangkung yang pernah membuat nya menangis kembali setelah kepergian orang tua nya.

"Hey kamu kenapa gk mau berbalik, saya manggil kamu" lelaki itu mendekat kearah nya, tepat beberapa centi ia menepuk pelan pundak Alana.

Namun respon yang diberikan Alana adalah..

Plak

Suara nyaring itu berasal dari tamparan Alana untuk seorang Serkan, ya ia Serkan, lelaki yang harus ia hindari.

"Ngapaian lo sentuh gue, udah cukup ya lo ambil first kiss gue kemarin dan gue mau lo pergi, jangan pernah usik gue lagi " Alana marah sangat marah ia pun berbalik pergi meninggalkan serkan. Namun tangan nya dicekal oleh lelaki yang baru saja ia tampar.

"Saya gak akan pernah puas sampai kamu jadi milik saya seutuh nya, semakin kamu menjauh semakin buat saya tertantang" Serkan tersenyum miring, perkataan nya berhasil membuat Alana diam tak berkutik.

Perlahan Alana berbalik, ia menangis kenapa ia diperlakukan seperti ini padahal ia tak pernah berbuat salah, gadis barbar itu menggepalkan tangan nya hingga kuku kuku nya memutih.

Bugh
Bugh

Dua pukulan tepat sasaran di dapati Serkan di bagian hidung dan perut, Serkan malah berseringai ia terkekeh pelan.

"Pukulan ini adalah awal tantangan saya, tapi saya gak takut sama kamu, saya bakal buat pukulan ini adalah yang terakhir saya dapat dari kamu," ucap Serkan.

setelah itu Alana memberanikan diri menatap mata sosok didepan nya, mata abu abu milik Serkan membuat nya tenang, hingga mampu membuatnya diam tak menangis.

"Gue gak pernah ganggu lo, mau lo apa? Kenapa lo ngusik gue," lirih Alana, Serkan diam ia tak mampu berkata ketika mata yang berhasil membuat nya merasakan jatuh cinta itu menatap nya dengan sendu.

Menyejukkan batin serkan.

Serkan mendekat ia mensejajarkan wajah nya dengan Alana.

"Jangan nangis, saya gak suka liat kamu seperti ini, saya gak tau saya kenapa, setiap saya liat kamu rasa ingin memiliki itu semakin besar, saya cuma mau kamu jadi milik saya, tapi seperti nya lebih pantas disebut saya jatuh cinta ketika saya melihat kamu berdiri dibawa rintihan hujan kemarin," tiba-tiba perkataan Serkan berubah menjadi sangat lembut dan sayu.

Dalam sekali hentakan Serkan mendekap Alana kedalam pelukan nya ia ikut merasakan apa yang dirasakan gadis mungil nya, Alana heran mengapa ia nyaman dengan dada ini pelukan ini ia tak berontak melainkan membalas pelukan itu.

"Ingat satu hal Alana saya akan selalu merasa ingin memiliki dengan apa yang kamu miliki, saya...ingin kita bersama selalu" setelah mengatakan itu Serkan melepaskan pelukannya dan berlalu meninggal kan Alana sendirian yang masih terdiam.

Kring kring

Setelah bel masuk menyadari Alana dari lamunannya ia pun bergegas ke kelas, sesampai dikelas ia duduk menghampiri Mellisa yang tengah sibuk dengan kaca nya.

"Ehh Al dari mana lo tumben lama" Alana hanya tersenyum tanpa menjawab ia masih berfikir apa maksud lelaki jakun tadi. Melisa pun hanya acuh melihat respon yang diberikan Alana kepadanya.

Guru pelajaran masuk memberikan materi materi pembelajaran hari ini, namun Alana masih sibuk dengan lamunan nya hingga bel pulang pun ia bersuara.

---------

Kring kring kring

Sorak riah dari masing masing siswa dan siswi, namun Alana hanya diam.

"Al lo kenapa sih dari tadi diam mulu, kesambet apaan lo jadi diam gini" tanya Mellisa kepadanya.

"Gak papa kok gue cuma agak kurang enak badan aja, hmm..Mel gue duluan ya udah ditungguin soalnya," Mellisa hanya mengangguk sebagai respon yang diberikan.

Setelah keluar dari kelas Alana langsung bergegas menuju parkir tempat abang nya menunggu.

"Kenapa dek kok melamun, ada masalah?" tanya Rezza sambil menyerahkan helm kepada Alana.

"Enggak kok gak kenapa-napa cuma pusing aja liat materi tadi yang dikelas guru" alibi Alana ia tak ingin membebani abang nya lagi.

Setelah itu tak ada percakapan mereka bergegas menuju rumah diperjalanan tak ada yang membuka percakapan hingga sampai dirumah pun Alana langsung bergegas turun dari motor dan masuk kedalam rumah.

Tumben tuh anak diem aja, ini pasti ada apa apanya gue harus selidiki batin rezza

"Abang gue ngantuk ntar kalau udah makan malam bangunin ya gue capek banget nih" ujar Alana agar sang kakak mempercayainya. Dan Rezza hanya membalas dengan anggukan kepala.

Setelah itu Alana langsung ke kamarnya yang berada di lantai dua setelah masuk ia membanting tas dan segera mandi, 30 menit ia melesaikan ritual mandinya ia pun memakai pakaian rumah yang biasa ia gunakan, rasa semua selesai Alana membanting tubuhnya di ranjang king size miliknya.

Semoga esok ia tak datang lagi batin Alana

Setelah itu ia pun terlelap, ia tak sadar bahwa pada saat ia tidur pun lelaki jakun itu mematainya.

"Saya akan buat posisi saya disamping kamu nanti Alana bukan sendiri diatas ranjang itu," setelah itu lelaki itu pun pergi meninggalkan rumah Alana.

---------

Yeahh selesai, maaf kalau kurang menarik atau banyak typo.

Jangn lupa vote and coment nya aku maksa, eh canda deh wkwk.

---------

A PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang