"Gue kayak gini cuma ke lo doang kok gak ke yang lain"
- Serkan
---------
"Ngapain berhenti disini?" dahi Alana menyerit bingung pasalnya mereka berhenti di belakang sekolah menuju tembok yang sengaja roboh untuk memudahkan siswa yang bolos.
"Saya mau ambil sepeda dulu"jawaban Serkan seolah membuat Alana melihat terpaku sebentar.
"Lo ga bawa motor atau mobil gitu? Miskin banget pake sepeda"
Pertanyaan Alana dibalas kekehan kecil dari Serkan, kemudian Serkan memutar tubuh nya menghadap Alana dengan kedua tangan memegang engsel sepeda. Ternyata sepeda Serkan hanya disenderkan di tembok tersebut.
"Saya bukan orang kaya, hanya orang tua ku yang kaya dan itu bukan milik saya" perkataan Serkan membuat Alana memutar bola mata malas.
"Drama banget sih hidup lo, yaudah mana sepeda lo gua mau tau sepeda orang miskin yang belagu kayak gimana"
Serkan yang berdiri di depan Alana memutar tubuh nya menghadap Alana sambil memegang engsel sepeda.
"Ini sepeda saya Lana, maaf ga istimewa"
"Eh apaan sih lebay banget bagus kok sepeda nya" jawab Alana tentunya dengan kekehan kecil.
"Jadi kita mau kemana? "
"Tempat dimana kamu akan suka" Alana menyeritkan kening nya bingung, tapi detik kemudian ia mengidikan bahu acuh.
"Ayo naik" ucap Serkan sambil mengulurkan tangan ke arah Alana.
"Lo mau gue duduk di depan?"
"Iyalah, terus dimana lagi?" helaan nafas Alana terdengar jelas ketika Serkan menyuruh nya duduk di depan.
"Terserah lo deh asal gue ga jatuh" Serkan hanya bergumam sambil memutar bola matanya.
Diperjalanan Serkan sengaja mengayuh sepeda nya dengan perlahan, bukan karena Alana berat hanya saja Serkan ingin menikmati kebersamaan mereka.
Sampai lah mereka di toko buku terdekat dengan desain unik ala Eropa membuat pelanggan ingin berlama lama disana.
"Woahh, gue baru tau ada toko buku disini"
"Makanya jangan balapan liar terus kerjaan nya"
"Kok lo tau gue suka balapan liar? "tanya Alana sambil berjalan beriringan dengan Serkan menuju pintu masuk toko tersebut.
"Saya kan suka sama kamu jadi semua tentang kamu harus saya ketahui," balas Serkan dengan senyuman tipis nya.
"Ya ya ya terserah lo deh" balas Alana, sambil memutar bola matanya.
"Ngapain?"
"Gandengan lah ngapain lagi," Alana masih menyerit bingung sambil melihat uluran tangan Serkan.
Serkan yang melihat hal itu terkekeh pelan sambil menarik tangan Alana paksa, sedangkan Alana hanya pasrah mengikuti kemana Serkan.
Saat Serkan sibuk melihat lihat buku Alana malah sibuk meloncat loncat berusaha menggapai buku yang berada di rak teratas.
"Minta tolong kalo ga bisa," Seorang pemuda dengan tinggi hampir se Serkan dengan lesung pipi di kedua pipinya.
"Gue ga butuh bantuan lo, lagian gue bisa kok"
"Oh iya? Masa sih kok tadi sampai loncat loncat segala" tanya pemuda tersebut.
"lo siapa sih ganggu orang aja, sok keren lo" senyum manis dengan dua lesung pipi itu kembali mempesona Alana.
"Gue Reyhan, temen satu sekolah lo yang ikutin lo bolos sampai kesini"
Alana yang paling malas perpanjangan urusan memilih pura-pura tidak mendengarkan.
Sedangkan Serkan yang merasa terganggu berjalan menuju Alana namun ia tidak mendatangi nya hanya berjarak lima langkah karena sejujurnya ia penasaran dengan percakapan mereka.
"Eh eh eh ngapain lo?" Alana kaget pasalnya Reyhan maju hendak memojok kan Alana ke rak yang tepat dibelakang nya.
"Lucunya keliatan kalo dari dekat gue tambah suka" perkataan Reyhan sukses membuat Serkan maju meletakkan buku dirak sembarangan dan menarik lengan Alana menjauhi Reyhan.
"jaga jarak kamu sama cewe saya, she's mine bro" Alana yang masih terkejut dengan tarikan Serkan hanya pasrah dan diam karena kejadian nya berlalu dengan cepat.
"Oalahh dude! Sans kali bro gue cuma pengen kenalan jangan posessive gitu lah,"
"Gue ga mau kenalan sama lo cowok aneh" teriakan Alana bukan membuat Reyhan patah semangat malah justru terkekeh sambil mengangkat tangan.
"It's okay I know, cewek cantik kayak lo bikin gue penasaran dan semakin penasaran jadi jangan salahkan gue kalo nanti kita jadi sering ketemu,"
"bye Alana" setelah mengatakan hal tidak berfaedah bagi Alana itu Reyhan pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Siapa tadi kamu kenal? " kening Alana menyerit bingung dengan seyum sinis di ujung bibir ranum nya.
"Cie lo cemburu ya gue deket sama dia? aelah ga lah gue ga kenal sama dia kok, jadi lo ga usah cemburu ya Mr. Posessive" dengan tertawa lepas sambil melihat rona merah di pipi Serkan.
"Saya kalo sama kamu emang pengen nya posessive terus" dan tentu nya Alana sangat kaget, pasalnya Serkan berkata sambil menatap mata nya.
"Kok bisa ya salting cuma dibilang gitu doang"
Serkan tertawa lepas sehabis menggoda Alana. Alana yang masih kaget baru tersadar kalau dirinya di tipu oleh Serkan.
"Kurang ajar banget ya lo, gue kira juga beneran"
"Pengen banget di seriusin?"
Serkan tertawa lepas sambil berlari menjauhi Alana.
"Hey mau kemana lo? Tanggung jawab gue baper nih"
---------
Setelah dari toko buku tersebut. Alana dan Serkan kembali ke sekolah pada jam terakhir, dengan alasan Serkan ada ujian dadakan dengan guru favorit nya, dan Alana hanya pasrah mengikuti nya.
Ia juga tidak ingin dimarahi dengan abangnya jika tau dia membolos sampe pulang sekolah.
Dikelas Alana hanya diam sambil memperhatikan guru yang menerangkan, sementara disamping nya ada Mellisa yang sibuk menulis catatan yang tertinggal.
"Mel, tadi pas istirahat abang gue nyari gue ga? "
"iyalah pasti, abang lo tuh dah dateng sambil bawain lo makanan tapi lo nya ga ada alhasil tuh makanan di kasih ke gue deh"
"terus abang gue ngomong apa aja sama lo? "
"ga banyak sih cuma nanya lo dimana, terus lo tau ga pas abang lo tau lo bolos reaksi dia gimana?"
"enggak tau"
"kayak gini 'Mel, Alana bolos sama siapa? Lo jangan bohong awas aja kalo lo bohong gue pites lo jadi rujak' terus matanya Al serem banget, sampe tajam gitu"ucap Mellisa sambil memperagakan perkataan Rezza.
"Ohh yaudah gampang itu ntar gue jelasin ke dia"
Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang terjadi hingga bel pulang berbunyi.
---------
Maaf baru up. Jangan lupa Vote and Coment nya gaess
Maaf kalau banyak typo aku masih belajar.
Bye All
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
A PROMISE
Teen Fiction"Jadi pacar saya"ucap Serkan "Ga mau gue bilang!" balas Alana sambil berjalan menjauh dari Serkan, Namun Serkan mengejar dan menarik pergelangan tangan Alana dan mendorong nya ke tembok. Serkan melangkah lebih dekat dan meletakkan tangan nya disampi...