Chap3

140 35 1
                                    

Pagi-pagi Viera sudah rapi dengan seragam sekolahnya,Viera bergeas turun menuju meja makan untuk sarapan bersama mamah tercintanya. Hening...itu yang dirasakan ketika mereka sibuk menyantap sarapan paginya. Setelah Viera selesai menyantap makanannya Viera mencuci piringnya dan piring mamahnya yang mereka gunakan tadi,setelah itu Viera berangkat sekolah bersama mamahnya. Ya,butik mamahnya dan sekolah Viera searah , jadi untuk menghemat uang jajan , Viera memilih berangkat dengan mamahnya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, sebelum Viera turun menuju ke dalam Viera terlebih dahulu berpamitan kepada mamahnya

" Mah,Viera sekolah dulu,Asslamu'alaikum ",pamit Viera sambil mencium punggung tangan mamahnya

"Wa'alaikumsalam ,sayang " ,jawab mamahnya sambil tersenyum ke arah Viera. Setalah itu,Viera langsung menuju ke dalam sekolahnya dan bergegas menuju ke kelasnya. Seperti biasa,kedua sahabatnya itu sudah berada di dalam kelasnya.

"Eh,Ra lo udah ngerjain tugas yang kemarin belum? " ,tanya Rania.

" Udah , emang kenapa?Lo pasti belum ngerjain?", Jawab Viera

"Gue lupa ,Ra gue pinjem buku tugas lo ya , Please...",mohon Rania sambil menampilkan wajah sok imutnya .

" Gue juga ya,Ra ",pinta Alin .

" Ya udah serah lo pada",jawab Viera mengizinkan kedua sahabatnya untuk melihat tugasnya.

Sambil menunggu kedua sahabatnya menyalin tugasnya,Viera pun membuka handphone dan mengaktifkannya lalu ia langsung membuka room chatnya. Banyak notifikasi masuk dan hanya ada satu yang menarik untuk Viera jawab ,ya itu pesan dari Fabira Arsatya.

Fabira Arsatya: Pagi ,Ra

Viera tersenyum senang melihat isi pesan itu, entah mengapa bagi Viera Satya itu unik dan enakan orangnya.

Venus Alviera: Pagi juga ,Ya

Viera membalas pesan dari Satya dengan tersenyum senyum sendiri,dan tanpa Viera sadari kedua sahabatnya memperhatikan Viera yang tengah senyum senyum sendiri dan melamun tidak jelas.

"Woy!! Ngapain lo senyum senyum sendiri? Kesambet lo?", Tanya Rania yang membuat Viera terkejut dan tersadar dari lamunannya.

" Gila lo,Ran!. Kaget gue,untung gue ngga ada riwayat penyakit jantung ",jawab Viera dengan muka sedikit marah .

" Lah alay lo! Lagian ngapain si lo senyum senyum sendiri? Kena ayan ya lo? ",tanya Alin sambil terkekeh.

" Sembarangan , gini gue ceritain . Jadi, kemarin gue ngga sengaja dapet notifikasi dari nomor yang ngga gue kenal ,trus gue bales ,gue tanya namanya siapa trus dia jawab namanya fabira arsatya trus tadi dia nge chat ngucapin selamat pagi kegue ",jawab Viera .

" Wih parah lo , pantes kemarin chat dari kita ngga dibales ya,Lin",jawab Rania.

" Iya tuh parah lo,Ra , eh btw itu cewek apa cowok si?kok namanya kaya ngga jelas gitu ya?Perpaduan antara cewek sama cowok",tanya Alin dengan wajah bingungnya .

" Gue kemarin tanya kedia cewek apa cowok trus dia bilang katanya cowok ",jawab Viera .

" Lo percaya ,Ra? ",tanya Alin.

"Ya gue mah percaya percaya aja si, orang dari chatnya trus gue liat FP nya dia cowok , ya kali masa dia perhatian ngucapin selamat pagi trus dia cewek ,ya ngga mungkin lah",jawab Viera .

" Iya deh serah lo ,Ra" , jawab Alin pasrah.

Kring..kring..kring..
Bel tanda masuk berbunyi ....
Kelas sebelas Ipa-1 pun segera menempatkan dirinya dibangkunya masing masing , karena sekarang adalah mata pelajaran Ipa yang dimana Pak Yudi bisa dikatakan sebagai guru terkiler di SMA Tunas Bangsa dengan kumis melintang diwajahnya yang menjadi tambahan Pak Yudi terlihat semakin killer.

VEALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang