Chap 5

338 21 0
                                    

"Jadi bagaimana?"

"Bagaimana apa Hyung?" Jungkook dan Taehyung lagi dikantin.

"Aku lupa semuanya Jungkook, bisa kau ceritakan sedikit?"

"Selama kau pergi, kau terbentur hingga lupa semua hal 2 bulan lalu?!" Ucap Jungkook sambil memanyunkan bibirnya.

"Ya. . Bisa dibilang begitu. Makanya cerita saja saat aku pergi." Taehyung memandang mata bulat milik Jungkook.
'Indah sekali.'

"Ya ya ya, Hyung saat itu bilang bahwa Hyung akan pergi ke Amerika dengan Irene noona dan tidak bertemu denganku hingga bulan depan, itu saja."

"Kau yakin?"

"Ya aku yakin dan yak— jangan memandangku seperti itu!"

"Kau cantik sekali."

'A-apa? C-cantik katanya.'

"Ehm, maafkan aku. Lanjutkan saja makanmu, maaf bila menganggu."

"A-ah iya Hyung." Jungkook kembali memakan ramennya sebelum dingin. 'Hyungie saat ini jadi pendiam sekali, atau. . Perasaanku saja? Apa yang Hyungie alami saat pergi sampai-sampai lupa kejadian 2 bulan yang lalu? Apakah aku harus percaya bahwa dia habis terbentur? Ehng, aneh sekali tapi ah— sudahlah' Batin Jungkook.

"Oh iya Jungkook, boleh aku bertanya?"

"Apa?"

"Kita ini apa? Kau siapaku? Aku sungguh lupa."

"A-aku tidak tau."

.
.
.
.
.

Pulang sekolah. .

Jungkook berjalan keluar kelas dengan langkah kaki perlahan karena otaknya masih ingin mencari tau. 'Ada apa dengan Taehyung? Kenapa tadi Hyung berbicara seperti orang baru kenal saja hingga bertanya hal yang sangat tidak mudah dilupakan.'

"Kook-ah!" Teriak seseorang dari arah belakang. Jungkook menoleh.

'Lho? Lisa?'

"Haii Kook! Aku tadi tidak melihatmu dikelas, tadinya aku mau mengajakmu makan bersama dengan Bambam." Ucap Lisa sambil menggunakan nada kecewa.

"A-ah, maafkan aku. Lain kali kita makan bertiga okey?"

"Baiklah! Dan ya, Jennie eonnie kemana? Tumben tidak mengejarmu."

"Dia sudah jadi kekasih Eunwoo haha." Tawa hambar khas Jeon Jungkook, hiyya .g

"Ah benarkah? Kenapa kau tidak mau menerima kehadiran Jennie? Padahalkan dia baik padamu dan kutau dia juga sangat mencintaimu."

"Tapi sekarang sudah tidak, sudah selesai? Aku ingin pulang. Kau juga pulanglah. Sampai jumpa." Ucap Jungkook sambil berjalan keluar dari pintu gerbang.

"Sampai jumpa juga Kookie-ah."

.
.
.
.
.

Dilain tempat. .

"Kau berhutang banyak penjelasan dariku Kim Taehyung."

"Apa maksudmu?"

"Siapa Jeon Jungkook?"

"E-eh?"
"Mau berkata jujur atau aku yang akan cari tau sendiri tentangnya, tapi kau tau akan akibatnya?"

"Baik-baik."

"Hah— dia mantanku. Ya, mantan kekasihku." Lanjut Taehyung.
"APA?!"

.
.
.
.
.

      "Astaga aku rindu padamuu Taetaee~"
Ya, itu Irene. Dia baru saja kembali dan langsung ke rumah sakit menemui adik kesayangannya ini.

"Yak yak, Noona! Dia belum pulih sepenuhnya eoh!" Ucap 1 orang lagi yang tengah asik membaca komik di Handphone nya tapi terganggu dengan ocehan dan kata-kata manjanya ke Taehyung.

"Diam kau V! Fokus saja pada kegiatanmu, aku masih rindu pada Taehyungie."

"Jadi kau tak rindu denganku?"

"Tidak."

"Cih, menyebalkan."

Tiba-tiba. .

Drrtt drrrttt!

        Tiga orang yang tengah berada diruangan itu pun menoleh kearah ponsel yang sedang bergetar.

"Itu ponsel siapa?" Tanya Irene.

"Em Noona, itu ponselku. V tolong ambilkan, bisa?"

"Yayaya, kau hanya tau menyuruhku." Ucap V sambil berjalan kearah meja tempat ponsel itu berada.

         Saat tepat ingin mengambil benda persegi itu, dia sangat terkejut melihat siapa yang menelpon Taehyung.
'J-jungkook?'

        "V? Siapa yang menelpon?" Ucap Irene.

"A-ah bukan siapa-siapa!" Balas V sambil mengeser tombol merah kesamping. Sedetik kemudian ponsel itu kembali tenang.

"Kemarikan ponselku."

"Tidak Hyung, kau istirahat saja. Jangan harap kau bisa mengambil ponselmu." Ucap V sambil berjalan kembali menuju sofa tempat asal mulanya duduk, kembali dengan kegiatan 'Membaca komik'-nya.

"V."

"Hm?"

"Tadi siapa yang menelfon, jujur saja."

"Bukan siapa-siapa, tidak penting."

"Apakah itu Kookie?"

     V berhenti memainkan ponselnya, dia menatap Taehyung yang juga menatapnya kembali tapi dengan tatapan datar dan seram miliknya.

"Ya, kenapa?"

"Lalu kenapa kau tidak memberikan ponselku?"

"Fokus kesehatanmu saja, jangan macam-macam."

"Yak—"

"Sebentar!" Ucap Irene.





















"Siapa Kookie?"

Tbc

Makin gajelas? :"
Maaf kalau ada typo, kesalahan kata, atau lain² ^~^

Mianhae -Vk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang