epilog

878 51 5
                                    

  " akhirnya tidur juga." Gumam byakuya sambil menaruh bayinya kedalam box bayi. Ia lalu memukul pelan pundaknya yang pegal. " akhirnya aku bisa istirahat." Seru byakuya. Tiba tiba saja, ia mendengar derap kaki yang sangat kencang menuju kearahnya dan membanting pintu dengan sangat keras.
   " byachan.. aku membelikan kacamata untuk bayi." Seru renji sambil memperlihatkan kacamata dengan berbagai gaya yang menurut byakuya " norak".
   " putri.. aku membawakan daging panggang untuk bayi kita!" Seru zaraki sambil memperlihatkan daging panggang ukuran jumbo.
   " koi, aku membawakan susu sapi segar untuk bayi kita!" Seru aizen sambil memperlihatkan 2 kaleng besar susu.
   " menantu! Aku membawakan minuman yang enak untuk cucuku!" Seru isshin sambil memperlihatkan berbagai macam minuman dari yang diketahui sampai tidak di ketahui byakuya.
   " berhenti meniruku! Putri pasti memilih hadiahku! Bayi itu harus banyak makan daging biar sehat!"
   " tidak! Koi pasti suka hadiahku! Bayi itu harus banyak minum susu biar pintar seperti aku!"
   " tidak! Byachan pasti suka hadiahku! Bayi itu pasti keren jika pakai kacamata!"
   " tidak! Menantu akan suka hadiahku!"
   Mereka terus bertengkar
   5 menit kemudian... mereka bertarung. Mereka bertarung menghancurkan setengah dari kamar byakuya.
   " ooowwweee!!"
   " ooowwweee!!"
   Terdengar suara tangisan nyaring si kembar. Bersamaan itu, bulu kuduk mereka berdiri. Mereka merasakan aura kematian yang sangat pekat menghampiri mereka.
   " aku butuh waktu 5 jam untuk menidurkan mereka! Tapi, kalian malah membangunkannya dengan pertengkaran bodoh kalian! Dasar mertua dan seme bodoh!" Seru byakuya dingin dengan aura kematian yang menjanjikan kematian yang menyakitkan dan menatap mereka dengan tatapan kuchiki yang terkenal.
   " a... anu... ma...maaf byachan.." seru renji keringat dingin.
   " maaf mengganggu.. kami permisi menantu."
   " pergi? Tidak semudah itu." Seru byakuya dengan seringai iblisnya.
   Mata mereka terbelalak ketika melihat hamparan bunga sakura dan pisau besar berjejer di samping mereka. Byakuya sudah berada di luar kamar dan bersiap untuk menutup pintu kamar. Bersamaan dengan byakuya menutup kamar, byakuya mengaktifkan bankainya.
   " zenbosakura kageyoshi!"
   " aaarrgghhhh!
   " kuharap, kalian tidak meniru tingkah bodoh ayah dan kakekmu isshin, anakku."

Byakumama And Who Is His Father???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang