CINTA TULUS SI PETANI MISKIN

08 (ujian di bulan ramdhan)

Setiap pagi kebiasaan fildan setelah dari masjid langsung ke sawah, warga juga yg ada di sekitar selalu menyapa dan dengan ramah fildan balik menyapa. Di sepertiga jalan fildan berpapasan dengan Irwan dan calon istrinya rara.

"Assalamualaikum den"sapa ramah fildan

"Waalaikumsalam "

"Mas.. Bukankah dia suami adikmu lesti ya.. Ko mau sih adikmu yg cantik dan berpendidikan, meninggalkan semuanya demi orang seperti dia" nyinyir rara

"Adikku mungkin kasihan.. Toh dia yatim piatu dan dia miskin. Keberuntungan untuknya mendapatkan seorang putri Raja" sindir irwan

Fildan yg tak mau terpancing emosinya langsung berpamitan "mari neng den saya duluan"

Belum melangkah tangan Irwan memegang pundak fildan"km pikir saya diam.. Saya iklas adik saya menikah dengan orang udik seperti mu.. Lihat saja apa yg saya lakukan agar adik saya sadar km tak pantas untuknya"Irwan tersenyum sambil menepuk bahu fildan tiga kali lalu berlalu begitu saja.

Fildan mengelus dadanya sambil mengucapkan "astagfirullahaladzim"
Fildan pun kembali berjalan menuju sawah yg di belinya dari hasil dia berkebun.

#skip
Rumah kediaman orangtua lesti..

Weni duduk sendiri di pendopo mengingat masa Indah berkumpul bersama dengan keluarga kecilnya dulu.

Anak yang selelu berteriak-teriak ketika bapak mereka mengejarnya. Setelah lelah bermain mereka selalu duduk di pendopo sambil menikmati makanan yg di sediakan dan keindahan alam di pedesaan.

"Bu.. Ibu sudah 1 jam duduk di sini.. Kita masuk yu bu"ajak putri dengan memegangi tangan ibunya.

Weni menahan"ibu rindu masa kecil kalian.. Ibu rindu teteh mu.. Apa dia tidur dengan nyenyak? Apa dia makan enak? Apa dia mendapatkan tempat tinggal yang layak?.. Hikhiks.. Hikshiks.. Kenapa kalian tumbuh dewasa begitu cepat hiks.."weni terisak-isak

Putri memeluk ibunya"mungkin teteh tak akan mendapatkan apa yg selama ini teteh dapatkan di sini tapi putri yakin a fildan bisa membahagiakan teteh ya meski dalam keadaan yang serba sederhana"

"Bahagia apa??? Mana bisa bahagia klau penghasilannya hanya ngandelin hasil tani.. Tetehmu itu bodoh sekali" potong Irwan yang tiba-tiba datang

"Ko kakak bilang gitu.. Kakak tuh kaya nyumpahin kehidupan teh lesti berantakan"lawan putri

"Kau hanya anak kecil.. Kau tidak akan tau kejaman kehidupan "Irwan dan putri bersitegang.

"Sudah.. Kalian buat kepala ibu pusing saja, putri hantar ibu ke kamar" weni pun di hantar putri ke kamar.

Irwan mengepal kedua tangannya dengan begitu erat sekali.

Bu, irwan janji.. Irwan akan kembalikan putri ibu yg hilang, dan irwan akan pastikan dia tak akan mendekati lesti lagi. Batin irwan

#skip
Gubuk tempat tinggal lesti.. Di dapur lesti sedang mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangganya dengan di awali beres-beres dapur.

Kondisi kehamilan lesti memang sudah membesar tapi dia tak mau melepaskan tanggung jawabnya.

Sedang rapih-rapih tiba-tiba ada yg ketok pintu kencang sekali "astagfirullah.. Siapa yg mengetuk pintu sekeras ini"

Lesti pun segera keluar dan membuka pintunya, ketika di buka ada seorang wanita membawa bayi"oh ini wanita perebut itu.. Heh pelakor anda tak tau malu sekali.. Merebut ayah dari anak saya"

"Uhmm maaf siapa yg anda maksud.. Jika itu suami saya.. Saya rasa anda salah alamat karna suami saya tidak mungkin memiliki wanita lain apa lagi punya anak.. Saya menikahi pria tak beristri dia bujangan jadi anda salah alamat"ucap lesti

Wanita itu mendorong lesti.. Untungnya lesti bisa menahan diri klau tak mungkin bisa terjatuh "jangan sok suci deh.. Suami anda harus bertanggung jawab.. Sudah menghamili malah di tinggal dan menikah dengan wanita lain.. Anak saya anak suami anda fildan.. "

"Saya percaya suami saya.. Oke klau anda tetap kekeh dengan pendirian anda maka lakukan tes dna.. Anak anda juga suami saya.. Jika terbukti dia anak suami saya.. Saya akan memintanya menikahi anda.. Dan saya siap jika harus di madu.. Tapi dengarkan saya.. Saya masih percaya bahwa suami saya tidak salah terima kasih"lesti langsung menutup pintunya keras..

Wanita itu masih ngoceh sedangkan lesti di dalam kamar duduk di tempat tidur sambil menangis.

Aku tak percaya wanita itu, aku hanya percaya padamu mas. Batin lesti