CC #17

8K 1.2K 296
                                    

I don't know anymore where i stand

These five steps i move

I dragged ten back

***

Carla hanya menunduk sambil memainkan sendok dan garpunya pada piring sarapannya pagi ini. Entah kenapa, sejak kejadian tadi malam dirinya tidak berani untuk menatap Charel yang kini sedang menikmati sarapan paginya dengan tenang.

"Aku sudah melihat jadwalmu hari ini, hanya ada latihan balet kan?"

Carla mengangkat kepalanya, menarap lurus pada Charel yang masih menikmati sarapan paginya.

"Kau bicara padaku?" Tanya Carla bingung karena pria itu berbicara tanpa menatap ke arah dirinya.

"Memangnya siapa lagi penari balet di rumah ini," sindir Charel sambil meraih segelas air yang ada di sebelah piringnya.

"Oh," gumam Carla, "iya, hari ini jadwalku hanya berlatih balet tapi mungkin pulangnya akan lebih lama karena ada latihan tambahan."

"Latihan tambahan? Aku baru tau ada hal seperti itu."

"Satu bulan ke depan akan ada pertunjukan tahunan dari sekolah balet, makanya ada sesi latihan tambahan."

"Oh, aku pikir kau mau membodohiku lagi,"sindir Charel.

"Kapan aku pernah membodohimu?" Elak Carla.

"Kau lupa," Charel menghela nafasnya, sebenarnya dia cukup malu atas kejadian tadi malam, "sapi terbang... ahhh sudahlah, sejak kapan ada sapi bisa terbang... kau benar-benar..."

Sebenarnya Carla ingin terbahak tapi dirinya yakin bahwa Charel akan tersinggung jika dia melakukannya.

"Selesai latihan aku akan menjemputmu," ucap Charel tiba-tiba.

Membuat Carla mengerutkan keningnya, "aku bisa pulang sendiri."

"Supir yang biasa mengantarmu sedang cuti, jadi aku bisa sekalian menjemputmu setelah pulang dari kantor."

"Baiklah jika kau memaksa."

"Jangan besar kepala, kapan aku memaksamu?"

"Barusan, aku bilang kalau aku bisa pulang sendiri tapi kau tetap menawarkan diri untuk menjemputku."

Melempar argumentasi dengan Carla memang tak pernah ada habisnya. Dan Charel sedang terlalu malas untuk melanjutkan perdebatan ini.

"Pokoknya aku jemput setelah latihan, awas kalau kau keluyuran kesana kemari!!!"

Pria itu meletakkan sendok dan garpunya lalu meraih jasnya dan pergi begitu saja.

Carla tak tau apa yang terjadi pada Charel. Pria itu membuatnya bingung, jika Carla ingat-ingat lagi hubungan mereka sudah banyak melanggar aturan kontrak yang mereka buat sendiri.

Awalnya Carla pikir ini akan menjadi hubungan yang berjarak, Carla bahkan tidak berani membayangkan bahwa dia akan makan di meja yang sama dengan pria itu. Karena sejak awal Carla melihat Charel, wajah pria itu terlihat sangat angkuh. Tatapan tajamnya terkesan sangat merendahkan seolah Carla adalah orang dengan kasta terendah di matanya.

Tapi setelah berjalan sekian lama, Carla menyadari satu hal.

Charel itu orang baik, hanya saja pria itu bukan orang yang bisa dengan mudah membuka diri terhadap orang baru. Carla bisa melihat itu saat menemani Charel pergi ke pesta, pria itu tanpa sadar selalu menunjukkan wajah bahwa dia tidak nyaman berada terlalu dekat dengan orang baru yang ingin mengakrabkan diri. Pria itu berkali-kali mengandalkan Carla untuk menjauh dari kerumunan orang yang tidak terlalu dirinya kenal.

CHAREL & CARLA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang