CC #7

8.8K 1.3K 147
                                    

Don't fake

That i'm your real

***

Carla menaiki tangga menuju lantai dua setelah beberapa jam berkutat dengan sekolah kepribadian yang ternyata tak seperti apa yang dia pikirkan.

Disana cukup menyenangkan karena dirinya tidak hanya di ajari tentang cara bersikap, tapi juga di ajarkan tentang bagaimana caranya memotivsi diri.

Carla masih ingat kata pembuka dari seorang pengajar tadi siang, bahwasanya tidak ada satupun di dunia ini pribadi yang tidak menarik,yang ada hanyalah orang-orang yang tidak tau bagaiamana caranya memaksimalkan diri.

Setelah menelaah dengan benar, Carla jadi teringat pada Charel, dia rasa Charel juga termasuk dalam golongan orang yang tak tau bagaiman caranya memaksimalkan diri, contohnya Charel jarang sekali bicara. Tapi tidak, Carla menggelengkan kepalanya, Charel jarang bicara padanya adalah sesuatu nikmat yang tiada tara, karena bila Charel banyak bicara padanya maka itu akan semakin membuat hidupnya tersiksa mengingat apa yang keluar dari mulut Charel selalu kata-kata menyebalkan.

"Kenapa kau pulang larut sekali?"

Carla memutar bola matanya mendengar suara berat yang berasal dari arah belakangnya. Carla bahkan tidak perlu menengok karena dia sudah hapal di luar kepala siapa pemilik suara husky itu.

Carla memperlambat langkahnya, membuat Charel berjalan berdampingan dengannya untuk menaiki tangga menuju lantai dua dimana kamar mereka berada.

"Aku pikir jadwal sekolah kepribadian hanya sampai sore saja."

Charel mengerutkan keningnya karena tak ada satupun pertanyaannya yang di jawab oleh Carla.

"Hey, apakah kau bisu?" Tanya Charel sedikit kesal.

Carla menghentikan langkahnya, membuat Charel melakukan hal yang sama.

"Kata pengajar di sekolah kepribadian, kita tidak perlu berbicara jika itu tidak penting, dan juga disana di ajarkan untuk tidak berbicara dengan orang asing."

Lalu gadis itu sedikit membungkuk seperti orang yang memberi hormat kemudian berlalu meninggalkan Charel yang masih shock mendengar perkataan Carla barusan.

"Tapi aku bukan orang asing," teriak Charel lalu berjalan cepat untuk menyusul Carla.

Tidak, Charel harus meluruskan mindset bodoh yang barusan di ucapkan oleh Carla. Charel yakin dia telah mengirim gadis itu ke sekolah kepribadian terbaik di kota ini, dan sekolah sebagus itu tidak mungkin mengajarkan hal yang menyimpang. Charel yakin yang bodoh adalah otak Carla, bukan pelajaran kepribadiannya.

Charel harus memastikan bahwa Carla menerima dengan baik apa yang di ajarkan di sekolah kepriabadiannya.

"Carla, kita harus bi..."

Namun belum sempat Charel menyelesaikan ucapannya gadis itu sudah masuk ke dalam kamarnya dengan membanting pintu.

Membuat Charel mengepalkan tangannya lalu merutuki kebodohannya kenapa "memperkerjakan" gadis bar-bar seperti Carla.

"Dasar susah di atur," umpat Charel sambil membuka pintu kamarnya yang berada persis di sebelah kamar Carla.

***

CHAREL & CARLA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang