CC #20

8.4K 1.2K 228
                                    

"Carla tidak turun untuk sarapan?" Tanya Charel saat mendapati hanya satu piring yang tersedia di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Carla tidak turun untuk sarapan?" Tanya Charel saat mendapati hanya satu piring yang tersedia di meja makan.

"Tadi saya sudah panggil Nyonya untuk sarapan tapi Nyonya bilang dia sedang tidak enak badan."

Charel terdiam seperti sedang berpikir sesuatu, "bawakan makananku dan makanan untuk Carla ke kamar atas," ucap pria itu pada akhirnya lalu pergi meninggalkan meja makan.

Sebenarnya Charel memang merasa bersalah karena entah disadari atau tidak, dia adalah penyebab gadis itu jadi sakit seperti ini. Yah, walaupun kalau di pikir lagi Carla juga sama-sama salah karena sudah teledor tidak mencharge ponselnya. Jadi menurut Charel dirinya tidak salah sendirian.

Charel mengetuk pintu kamar Carla,

"Iya masuk saja, tidak di kunci," teriak gadis itu setelah sebelumnya terdengar suara bersin dari dalam sana.

Charel melihat gadis itu sedikit terkejut ketika mendapati dirinya membuka pintu kamar. Hidung dan pipi gadis itu terlihat sedikit merah, matanya juga berair.

"Maid bilang kau sakit," Tanya Charel sambil melangkahkan kakinya mendekati Carla.

"Hanya bersin-bersin sed... " perkataan Carla terhenti saat tanpa aba-aba Charel meletakkan telapak tangannya di dahi gadis itu.

"Dahimu hangat, apa perlu ke dokter?"

Carla menggeleng cepat, "hanya sakit biasa, minum obat lalu tidur pasti akan sembuh."

"Kau yakin?"

Carla mengangguk lagi, kenapa dirinya persis seperti mainan anjing yang kepalanya bisa bergoyang jika di letakkan di atas dashboard mobil.

Carla mendongakkan kepalanya saat dirinya merasa bahwa Charel sedang menatapnya begitu intens.

"Maaf," ucap pria itu pelan.

Carla mengusap telinganya, apakah dia sudah salah dengar. Seorang Charel Ramosa mengucapkan kata maaf?

"Kau bicara padaku?" Tanya Carla tak yakin.

"Tentu saja, memangnya ada orang lain selain kau disini," ketus pria itu.

"Tidak, hanya saja mendengarmu mengucapkan kata maaf membuatku merinding."

"Memangnya kenapa?" Tanya Charel bingung.

"Aku pikir kau tak bisa minta maaf atau merasa bersalah pada orang lain."

"Apa aku sejahat itu dimata mu?" Tanya Charel, wajah pria itu terlihat serius.

Carla mengangguk mantap, "waktu pertama kali melihatmu, saking angkuhnya wajahmu, aku pikir kau adalah dewa yang jatuh dari langit."

"Apa kau tidak merasa keterlaluan berkata seperti itu?" Charel melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap tajam ke arah Carla.

"Maaf, aku hanya mengungkapkan apa yang aku pikirkan tentangmu," ucap Carla dengan wajah bersalahnya.

CHAREL & CARLA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang