(SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA)
Charel Cesario Ramosa menemukan dunianya berubah saat kakeknya meminta sebuah pernikahan sebagai syarat untuk memiliki seluruh kekayaan keluarga Ramosa.
Pernikahan terdengar mudah karena Charel hanya tinggal men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tadi Bude ketemu sama orang yang kontrak rumahmu soalnya bulan ini kan sudah habis masa kontraknya. Terus Bude iseng tawarkan, Bude bilang kalau rumahnya mau dijual."
Carla menghentikan suapannya, sebenarnya orang tua Carla meninggalkan satu rumah yang dulunya mereka tempati tapi karena tidak dipakai makanya Bude dan Pakde menyewakan rumah itu dan menyisihkan uangnya untuk keperluan Carla. Sebenarnya tidak ada niat bagi Carla untuk menjual rumah tersebut karena disana banyak sekali kenangan masa kecilnya. Tapi, dia benar-benar butuh uang dam rumah itu adalah satu-satunya harta yang dia punya.
"Terus mereka bilang apa?" Tanya Carla.
"Sepertinya mereka tertarik karena istrinya bilang mereka sudah cukup nyaman tinggal di rumah itu dan lagi pula malas untuk pindah-pindah."
"Baguslah," ucap Carla sambil mengangguk lemah.
"Kalau masih berat hati untuk dijual lebih baik tidak usah," sambar Keysha yang memperhatikan raut wajah Carla.
Keysha sengaja menginap di rumah Bude malam ini, sementara suami dan anak-anaknya pergi ke rumah neneknya. Keysha ingin meluangkan waktunya dengan Carla, menelusuri apa yang gadis itu rasakan karena sungguh semenjak tinggal di rumah Bude Carla jadi pribadi yang pendiam. Gadis itu membuka suara jika hanya diajak bicara. Dan itu semakin berlarut-larut ketika Carla kembali dari Jakarta seusai mengurus gugatan cerainya.
"Tidak Ka, aku butuh uang dan rumah itu adalah satu-satunya yang bisa dijadikan uang."
"Apa tidak bisa dibicarakan dengan Charel dulu, kalian kan..."
Bude, Pakde, dan Keysha saling pandang. Carla memang berubah begitu banyak, bahkan sampai cara makan gadis itupun berubah drastis. Carla akan selalu meletakkan serbet di sebelah piringnya, mengelap mulutnya dengan anggun sehabis makan, lalu merapikan sendok dengan beraturan. Persis seperti gaya makan keluarga kerajaan. Carla pernah mengatakan bahwa aturan di rumah Charel memang seperti itu dan mau tidak mau dirinya harus membiasakan diri. Carla bahkan pernah menyingkirkan toples selai kacang secara refleks saat Bude akan mengoleskan selai itu pada roti dengan alasan Charel alergi kacang, lalu gadis itu tersadar dengan apa yang dia lakukan dan memilih untuk masuk ke kamar tanpa sarapan.
"Tidak dihabiskan dulu makannya?" Tanya Bude selembut mungkin, "siang ini Bude sengaja masak semua makanan kesukaan kamu biar kamu lebih banyak makannya."
Ya, beberapa hari terkahir Bude perhatikan kalau Carla seperti orang yang tidak selera makan sama sekali. Makanya untuk makan siang kali ini Bude berinisiatif memasak semua makanan kesukaan Carla dengan harapan bahwa gadis itu bisa makan lebih lahap tapi ternyata sama saja.
