Love or Friend

824 73 18
                                    

.

.

"Cinta atau teman?"

Plan mengernyit mendengar Gun melontarkan pertanyaan yang cukup janggal untuknya. Lelaki berparas manis itu sedikit terkejut dengan topik pembicaraan yang Gun bahas kali ini. Ada apa? Tumben sekali Gun mau berbicara perihal cinta.

"Cinta," jawabnya setelah beberapa detik berpikir.

Gun mengangguk kemudian beralih pada Saint yang duduk di sebelah Plan.

"Love or friend?"

"Love," jawab Saint cepat.

Gun kembali mengangguk seraya menatap lekat dua sosok manis di hadapannya.

"Selalu ada alasan dari setiap pilihan yang diambil. Sekarang katakan padaku, apa yang membuat kalian lebih memilih cinta daripada teman?"

Plan refleks menyentuh kening Gun dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya bergerak ke arah bokongnya.

Menyadari maksud dari tindakan Plan, Gun lantas menepis tangan Plan dengan kuat dan mendengus sebal.

"Aku tidak gila, Plan!" katanya ketus.

Plan mengangkat kedua bahunya tidak peduli.

"Aku hanya memastikan saja sebab tidak biasanya P'Gun mau membahas masalah cinta di obrolan kali ini," sahut Plan santai.

"Bilang saja kau tidak memiliki alasan mengapa kau memilih cinta."

"No! Aku memiliki Mean, itu alasanku."

"Ya, aku pun memiliki Perth," tambah Saint.

Gun mengangkat satu alisnya, merasa bingung dengan jawaban yang Plan dan Saint lontarkan. Apakah memiliki kekasih benar-benar alasan mereka memilih cinta?

Melihat Gun yang tampak kebingungan, Saint berinisiatif menjelaskan lebih rinci alasannya memilih cinta, meski ia tidak yakin alasan yang akan ia berikan termasuk jawaban yang tepat atau tidak.

"Definisi tentang cinta itu sangat luas, P'Gun. Setiap orang memiliki pengertian berbeda perihal cinta. Menurutku, cinta itu sesuatu yang tidak akan bisa dijabarkan dengan kata-kata sebab cinta selalu berurusan dengan hati atau perasaan. Cinta tidak melulu membahas tentang seseorang yang menjadi kekasih maupun pasangan hidup, tetapi cinta juga membahas perihal keluarga, sahabat, maupun lingkungan sekitar."

Saint menghentikan ucapannya kemudian mengambil secarik kertas serta pulpen bertinta merah dari dalam tasnya. Ia tampak mencoretkan sesuatu di atas kertas itu sebelum menunjukkannya pada Gun.

"Ini gambar apa?" tanya Saint pada Gun seraya menunjuk gambar yang dibuatnya menggunakan pulpen.

"Love," jawab Gun cepat.

Saint mengangguk mantap kemudian melanjutkan ucapannya, "Banyak yang mengatakan bahwa simbol love merupakan gambar hati dari setiap manusia. Aku tidak tahu alasan di balik kesimpulan itu. Tapi, hei! Hati manusia tidak semirip itu dengan simbol love. Menurutku, mereka yang mengatakan simbol love merupakan hati manusia, hanya mencoba untuk menggambarkan bagaimana bentuk hati yang sesungguhnya karena cinta selalu berurusan dengan hati, right? Itu sebabnya simbol love selalu dikaitkan dengan cinta, juga hati."

"Kami memilih cinta karena itu yang kami butuhkan," sambung Plan membuat Gun mengalihkan tatapan ke arahnya.

"Mengapa begitu?" tanya Gun tidak mengerti.

Plan berdeham sejenak sebelum menatap lekat wajah imut Gun.

"Kalimat apalagi yang harus kami lontarkan untuk menjawab rasa penasaranmu, P'Gun? Saint sudah menjelaskan cukup rinci mengenai cinta, dan kau masih menuntut alasan kami memilih cinta?"

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang