Vena, gadis cantik yang bernama lengkap Vena Verani baru saja memasuki masa putih abu abu nya di sekolah SMA BANGSA.
MOS yang sudah berangsur selama 3 hari ini, cukup menyiksa bagi Vena, bagaimana tidak menyiksa? Dengan cuaca panas terik kemudian banyak berbagai macam tugas dari kakak OSIS. dan untungnya sekarang adalah hari terakhir MOS.
Setelah ia selesai dengan kegiatan MOS terakhir ini, OSIS SMA BANGSA mengumumkan kelas dengan menempelkan sebuah kertas di mading.
Semua grombolan siswa siswi berdesak desakan melihat dimana letak kelas mereka.
Untung saja Vena memiliki badan yang cukup kecil, jadi ia bisa menyelinap dengan mudah untuk menerobos segerombolan siswa siswi itu.
Kemudian terdengar suara TOA dari salah satu senior yang meneriaki untuk berbaris di lapangan sesuai dengan kelas yang sudah di tentukan.
Vena bersebelahan dengan laki laki bertubuh tinggi, tampan, dan putih.
Lelaki ini terus memandangi Vena, sesekali mencuri curi pandang ke arahnya.
Vena tidak menggubris itu, yang ada di benaknya sekarang adalah masuk kelas dan menikmati air dingin yang ia bawa dari rumah, ya walau mungkin sudah tak sedingin ketika ia sampai di sekolah dan lagi karna cuaca kali ini sungguh benar benar panas.
Giliran kelas Vena, OSIS membantu kelasan Vena untuk menuju kekelas mereka semua yaitu kelas X IPS 4, Vena dengan antusias tersenyum merekah karna giliran kelasnya yang memasuki kelas.
"ok guys ini kelas kalian X IPS 4, tugas kami di sini sudah selesai, nanti akan ada guru yang masuk kesini, bisa jadi beliau wali kelas kalian" ucap salah satu kakak OSIS yang membimbing kelas Vena sedari 3 hari yang lalu.
Lalu OSIS itu pun berlalu meninggalkan kelas, kelas mulai riuh, ada yang asik berkenalan sana sini, ada yang memang sudah akrab, dan sebagai nya.
"Nama lo siapa?" tanya seorang gadis yang mendatangin Vena yang sedang asik meliat layar handphone nya.
Vena melirik ke arah gadis itu, dengan tatapan datar "Vena" jawabnya singkat yang kemudian kembali melihat layar handphone nya.
"Gw duduk sini ya?" tanya gadis itu kembali, dan tanpa sepertujuan Vena ia kemudian duduk di sebelah Vena.
Vena melirik sekilas, dan kemudian tampak tak peduli ada kehadiran gadis itu di sampingnya sekarang.
"Oiya.. Kenalin nama gw Rena" ucap kembali gadis itu yang bernama Rena, sambil ia mengulurkan tangannya.
Vena membalas uluran tangan Rena.
"lo kok cuek banget si Ven? Gak usah gugup gitu, kita kan sekarang teman?" Rena menatap Vena dengan menaruh tangannya di meja dan menopang pipinya yg tembem itu di tambah senyum lebar.
"bukannya... Setiap seseorang itu awalnya kalem lalu pas udah lama kenal, dia malah mendadak gak waras?" Vena menaruh handphone nya dan kemudian menoleh menatap Rena dengan kekehan kecil.
Rena terbelalak "lo ngerjain gw ya Ven! Biar gw nanya nanya lo mulu?!" teriak Rena yang membuat kelas hening sejenak.
Rena yang menyadari keheningan itu yang ia buat, dia langsung menutup mulutnya dan menunduk malu salah tingkah.
Vena terus terkekeh, melihat tingkah Rena yang menunduk salah tingkah.
Pintu kelas terbuka, semua siswa siswi yang mendengar itu langsung terfokus pada pintu itu.
Terlihat seorang laki laki paruh baya, memasuki kelas.
Sesegera mungkin semua anak anak kembali ketempat duduk masing masing.
"Hai semua, perkenalkan nama saya pak Difsya, atau kalian bisa memanggil saya dengan pak Dif saja. dan saya di sini adalah wali kelas kalian" ucap lelaki paruh baya itu, yang bisa di panggil pak dif.
Semua asik berbincang dengan guru itu, bersaut sautan menanyakan soal apa saja yang menyangkut guru itu atau yang lain.
Vena terus diam, ia hanya menyaksikan anak anak kelasannya asik bersaut sautan dengan pak Dif.
"Oiya anak anak, saya minta kelas ini di bikin grup kelas ya, dan tolong saya meminta Aldo, tolong minta nomer whatsapp Teman temanmu ini ya" ucap pak Dif, sambil menujuk salah satu anak dengan bername tag Aldo.
Aldo berkeliling untuk mencatat nomer telpon semua anak murid satu persatu dan sampai pada akhirnya menuju ke Vena.
Ketika selesai meminta nomer, semua sudah langsung masuk ke grup kelas yang di buat Aldo, dan di tambah pak Dif di dalam nya.
🍷🍷🍷
Kini sudah pukul empat sore, hari ini pulang cepat karna baru saja memasuki SMA jadi murid baru di pulangkan cepat untuk mempersiapkan besok yang sudah mulai belajar.
Vena baru saja kelar mandi, dan membuka whatsapp nya yang begitu rame hingga 1000 lebih pesan masuk ke handphone nya.
Ia membuka isi room chat grup itu, betapa ramainya grup itu setiap ia baca perkata ada saja yang masuk.
Kemudian tak berselang lama ada chat masuk dari nomor yang tak Vena kenal.
Vena menatap ponsel nya bingung, ia tak pernah sama sekali memberikan nomer nya pada siapapun.
Unknown
Hi!!Vena
Hai?Unknown
Lo Vena kan?Vena
iya? Ini siapa?*
*
*Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
AVEGAS
Teen FictionVena verani, seorang gadis yang baru menginjakan masa putih abu abu, yang bertemu dengan arya safar dan avegas ardian. Arya yang notabennya pintar, rajin, ganteng, tinggi, putih bersih, mana ada yang mau menolak arya?. Dan avegas yang notabennya ter...