AVEGAS🎏 8

28 15 21
                                    

Kirana merangkul Arya dengan susah payah membatu Arya berjalan masuk kedalam mobil dan kini Kirana membawa Arya ke sebuah hotel tempat keluarga nya.

Ia mengendarai mobil nya sedang dengan sedikit sedikit melirik Arya dengan tatapan heran.

Sampai di hotel, Kirana membawa masuk Arya kedalam kamar 259 tempat Kirana biasa kalau ia sedang ingin menginap di hotel.

"Lo tiduran di sini" ucap Kirana menidurkan Arya ketempat tidur yang masih dalam kondisi mabok.

Arya memegangi tangan Kirana sebelah kiri ketika Kirana ingin beranjak pergi keluar untuk membeli pakaian ganti untuk Arya.

"Lo mau kemana? Sini aja dulu sama gw" Arya menarik tangan Kirana kuat hingga Kirana menoleh dan berusaha lepas dari Arya yang masih dalam keadaan mabok itu.

"Apa sih lepasin gw!" Kirana memaksakan tangannya lepas dari cengkraman Arya.

Arya membangunkan badannya dan kini menarik lengan sebelah kanan Kirana dengan kasar hingga Arya dan Kirana mulai berhadap hadapan.

"Lo mau main main sama gw hah?!" ucap Arya meninggi yang kini berdiri pas di hadapan Kirana, Kirana kaget dan tidak dapat berkutik.

Arya memutar badan Kirana hingga Kirana membelakangi kasur kemudian mendorong Kirana hingga Kirana terbaring.

Kirana nampak panik, namun ia tidak dapat berkutik karna mengetahui tenaga dia tidak akan kuat melawan tenaga Arya.

Arya membuka kancing baju nya satu persatu dan kini ingin menindih Kirana.

Kirana yang nampak panik mencari cara agar ia bisa terlepas dari Arya, Kirana melihat tas nya yang terbuat dari bahan keras yang tergeletak di atas kasur dekat dengannya langsung dengan cepat ia mengambil kemudian langsung ia pukul kearah kepala Arya.

Bukk

Arya menjatuhkan badannya kesamping Kirana akibat pukulan keras dari tas Kirana.

Kirana segera bangkit dari tempat tidur dan bergegas meninggalkan Arya yang masih dalam keadaan pusing karna pukulan dari tas Kirana.

Brengsek umpat Kirana dalam hati.

🍷🍷🍷

Pagi kini menyinari kamar Vena, membuat gadis itu mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya yang kini masuk.

Hari ini hari yang sangat membuat Vena malas, malas mandi, malas bangun dari tempat tidur, malas ngapa ngapain intinya. Hari ini adalah hari minggu.

Vena menoleh kenakas samping tempat tidur nya, hendak ingin mengambil handphone nya.

Ia membuka aplikasi WhatsApp nya dan melihat banyak sekali notifikasi pesan yang masuk.

Tapi ada satu notifikasi pesan masuk yang menarik perhatian Vena, "Avegas?" gumam Vena.

Gadis itu membuka room chat Avegas yang mengirim pesan hingga 14 kali.

Avegas
Hai Vena
Udah bangun belom?
Belom ya?
Ven jalan yuk
Jalan kemana ya enaknya
Kemana aja deh terserah kamu
Ven
Woi
Bangun
P
P
Jam 10 gw jemput ya
Ok?
Ok

Tanpa sadar Vena tersenyum membaca pesan dari Avegas, ketika ia sedang asik membaca pesan dari Avegas, ia melihat terakhir di lihat lelaki itu berubah menjadi online dan kini sedang mengetikan pesan.

Vena yang penasaran tetap menunggu Avegas mengirimkan pesannya tanpa ia ada niatan ingin keluar dari room chat.

Avegas
Woi, yeh di read doang
Ayo nih dah jam set10
Gw siap siap yak otw
Babay

Vena yang membaca pesan Avegas membuat seketika malas nya hilang dan langsung tersentak, yang kemudian melihat jam di handphone nya lantas langsung melompat dari kasur nya bergegas masuk kedalam kamar mandi dan bersiap siap.

Kini Vena sudah rapih berdandan sedikit dan tinggal mengoleskan bibirnya dengan lipstik.

Ketika gadis itu sedang mengoleskan bibir nya dengan lipstik terdengar Icha meneriaki nya dari bawah.

"Vena ada yang nyariin kamuuuu" teriak icha.

"Iya kak" balas Vena yang kini merapihkan barang barang make up nya lantas mengambil tas selempang kecil kemudian bergegas menuruni anak tangga.

Vena yang sudah menuruni anak tangga terakhir dan mendapatkan sosok Icha sedang membereskan meja makan langsung mendatangi Icha.

"Mana kak?" tanya Vena.

"Itu di luar" jawab Icha yang masih sibuk mengelap meja.

Vena langsung berjalan menuju pintu keluar dan bergegas menemui Avegas, ketika Vena baru berjalan beberapa langkah Icha memanggilnya.

"Dek"

Vena menengok ke arah kakaknya yang kini sudah berhenti melakukan aktifitas mengelap meja nya.

"Di luar siapa sih emang? Kok ganteng banget?" tanya Icha heran.

"Itu Avegas kak, yang Vena ceritain semalem" jawab Vena enteng.

"Oh itu anak nyaaa, buat kakak ya?" Icha terkekeh.

"Dih apa sih kak, inget umur masa mau sama brondong" Vena tertawa dan kemudian bergegas kembali menuju Avegas.

Vena membuka pintu rumah nya,nampak jelas Avegas dengan pakaian rapih dan wangi tersenyum manis ke arah nya.

"Hai cantik, ayu jalan" ucap Avegas yang langsung menggandeng tangan Vena.

Vena tersentak ketika tangannya di pegang oleh Avegas, hingga Avegas menoleh ke arah Vena.

"oiya lupa, belom sah jadi pacar" Avegas menggaruk pala nya yang tidak gatal dan menyeringai ke arah Vena.

Vena terkekeh melihat tingkah Avegas seperti itu, nampak menggemaskan.

Kini merekapun di dalem mobil Avegas, yups tumben tumbenan Avegas membawa mobil tidak biasanya ia ingin membawa mobil.

"Kamu tau gak kenapa aku bawa mobil?" tanya Avegas memecahkan keheningan.

"Enggak" jawab Vena singkat.

"Karna bidadari gak boleh terlalu terekspos takut kaum adam yang lain terpesona, kan aku sendiri yang susah" Avegas menyeringai ke arah Vena sesekali.

"Apa sih garing banget gombalannya" Vena menjawab dengan datar, bisa di bilang berusaha datar agar Avegas tidak mengetahui kini dirinya sudah terbang.

"Yailah baper dikit kek, berusaha gombal demi kamu kan butuh perjuangan" Avegas mencolek dagu Vena dengan raut wajah yang di cemberutin.

Kini mereka sampai di sebuah mall terbesar di jakarta, Avegas turun dari mobilnya ketika ia sudah memarkirkan mobil nya dengan benar dan kini berjalan kesamping pintu mobil yang satunya hendak membukakan pintu untuk Vena.

"Silahkan tuan putri" ucap Avegas manis.

"Makasih" Vena membalas senyum Avegas.

Merekapun memasuki mall itu dan kini sedang asik jalan jalan sebentar ke sebuah toko buku. karna Vena meminta Avegas menemaninya sebentar ketempat toko buku itu untuk sekedar melihat lihat novel yang siapa tau ada yang menarik perhatian Vena.

Ketika Avegas sedang menemani Vena asik memilih milih novel tiba tiba ada yang memanggil Avegas hingga Avegas dan Vena menoleh bersamaan kearah sumber suara itu.

*
*
*
Bersambung..

Holla teman teman^^ aku balik lagi hehe, duh sumpah maaf banget kalo makin kesini cerita Avegas makin ngawur dan jdi gak seru😭 tolong ya teman teman maklumin penulis amatir ini huhu, jangan lupa vote dan comment juga ya karna sangat sangat berharga sekali untuk ku, dan btw di next part bakal ada adegan sweet dari Avegas untuk Vena, apa ya? Tunggu aja deh hehe😉

Terimakasih...

See you..

AVEGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang