Bel istirahat sudah berdering dari lima menit yang lalu. Rena dan Vena kini sudah berada di kantin dengan dua piring mie ayam di tambah dua gelas es teh manis.
BRAK
Seseorang menggebrak meja Vena hingga Vena dan Rena tersentak kaget.
"Lo ternyata yang namanya Vena?!"
Vena mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengagetkan dirinya dan Rena, kemudian Vena mengangguk pelan dengan wajah takut.
"JAWAB KALO GW TANYA! JANGAN NGANGGUK DOANK!! LO GAGU?!" bentak Kirana, yang menarik rambut Vena kasar.
Sepontan semua yang berada di kantin melihat ke arah Vena dan Kirana.
"A-ampun kak, sa-sakiitt" ringis Vena, tanpa ia sadari air matanya menetes.
"Lepasin temen gw!!" bentak Rena sembari menarik tangan Kirana.
Kirana yang merasa urusan nya dengan Vena terusik langsung menoleh ke arah Rena dan tanpa babibu langsung menampar Rena keras hingga Rena tersungkur jatuh.
"Rena!" teriak Vena.
"Aww" Rena memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Kirana.
Kirana yang melihat Rena sudah tersungkur hanya menarik setengah ujung bibir nya dan kembali menatap Vena dengan penuh amarah.
"Apa lo mau kaya temen lo itu, hah?!" Kirana mengangkat tangannya dan ingin menampar Vena.
Ketika Kirana ingin melayangkan tangan nya, tangan Kirana seperti ada yang memegangi dengan cengkraman yang kuat.
"jangan sekali sekali lo nyakitin Vena sama Rena" ucap Bintang yang menatap Kirana dengan tatapan amarah.
"Lo siapa si?!" Kirana berusaha melepas cengkraman dari tangan Bintang.
"KIRANA!!!" teriak Avegas dengan suara berat dan begitu marah nya yang membuat semua orang melihat ke arah Avegas.
Avegas mendekati Kirana dengan berjalan cepat sembari mengepal kedua tangannya.
Plakk
Avegas menampar Kirana tidak terlalu kencang tapi sukses membuat pipi Kirana memerah.
Kirana menoleh ke Avegas sambil memegangi pipi nya, yang juga kini mata nya sudah memerah karna menahan tangis.
"JANGAN PERNAH SEKALI SEKALI LO SAKITIN VENA!!! INGET, MULAI SEKARANG VENA ADALAH PACAR GW!! LO GADA HAK BUAT SAKITIN DIA!!" bentak Avegas sambil menunjuk nunjuk Kirana dengan rahang yang sudah mengeras.
Plakk
Kirana menampar Avegas cukup keras, namun itu tak ada apa apanya buat Avegas.
"Lo jahat Gas, Dia udah rebut lo dari gw, gw masih sayang sama lo, lo lupa?!" ucap Kirana yang kini emosi nya mulai meledak.
Kirana adalah mantan Avegas sejak duduk di kelas 1 SMP, walau Kirana kedudukannya satu tingkat di atas Avegas namun secara umur mereka sepantaran karna Avegas telat masuk TK jadi Avegas satu tingkat di bawah Kirana.
"Itu dulu Ran... Lupain, itu tiga tahun yang lalu TIGA tahun yang lalu" ucap Avegas menekan kata tiga tahun yang lalu sembari menunjukan tiga jari nya.
Kirana yang sudah tidak tahan langsung berlari meninggalkan Avegas.
Avegas melihat Vena nampak ketakutan melihat Avegas kini mulai mendekati Vena.
"Heyy, jangan takut, maaf gw gak sekasar itu, itu gw cuma reflek karna emosi gw gak ke kontrol" Avegas memelankan suaranya dan menakup kedua pipi Vena.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVEGAS
Teen FictionVena verani, seorang gadis yang baru menginjakan masa putih abu abu, yang bertemu dengan arya safar dan avegas ardian. Arya yang notabennya pintar, rajin, ganteng, tinggi, putih bersih, mana ada yang mau menolak arya?. Dan avegas yang notabennya ter...