Rena sedang asik menikmati teh hangat buatannya di atas balkon kamar nya, memandangi awan yang sekarang cukup cerah.
Ia membuka aplikasi Whatsapp nya melihat lihat story WhatsApp teman temannya. tak berselang lama handphone nya bergetar tanda ada pesan masuk dari WhatsApp nya, dan nampak nama Bintang muncul di notifikasi chat nya.
Bintang
Ren sibuk gak?Rena
Engga tang, knp?Bintang
Jalan yuk?Rena
Kmna?Bintang
Lo siap siap aja dulu, 10mnt lagi gw otwRena
OkRena beranjak dari tempat duduk nya, bergegas masuk kekamar mandi hendak membersihkan tubuh nya. Tak berselang lama ia keluar dari kamar mandi dengan satu handuk ia gulung kebadannya dan satu handuk menggulung rambutnya.
Gadis itu berjalan ke arah lemari pakaiannya membuka lemari bercat putih itu memilih milih baju yang cocok sekarang ia kenakan.
Ia memilih dres berwarna biru tua panjang hingga sedengkul, dan memakaikan dres itu ke tubuh mungilnya. Gadis itu kemudian berjalan kemeja rias nya hendak mengeringkan rambut nya dengan hair dryer berwarna pink milik nya dan berdandan sedikit kemudian terakhir mengoleskan bibir mungil itu dengan lipstik.
Rena tersenyum ke cermin besar nya melihat dirinya di pantulan kaca itu sudah sangat rapih. tak berselang lama ketika Rena masih melihat dirinya di pantulan cermin, suara klakson mobil terdengar dari depan rumah Rena.
Gadis itu segera mengambil tas kecil nya dan bergegas keluar kamar menemui laki laki itu yang kini sudah berada di depan rumah nya.
Rena menuju pintu gerbang rumah nya dan melihat laki laki itu kini sedang bersandar di pintu mobil dengan kaos berwarna hitam celana jins panjang dan sepatu putih, di tambah rambutnya yang sedikit acak acakan menambah kesan tampan di dirinya.
"Hai" sapa Rena ketika ia membuka gerbang nya dan berjalan ke hadapan Bintang.
"Udah siap?" tanya Bintang membenarkan posisi nya kini menegakan tubuh nya.
"Udah" jawab gadis itu sedikit malu malu.
"Yaudh ayo" Bintang membuka pintu mobilnya dan di angguki oleh Rena, sebelum itu gadis itu menutup gerbang nya terlebih dahulu dan kini berjalan ke pintu mobil sebelah kiri.
Di perjalanan hanya keheningan yang Rena dan Bintang ciptakan. Tak ada satu dari mereka yang hendak membuka suara, sampai pada akhirnya Bintang membuka suaranya.
"Mau ke mall? Nonton? Makan? Main Timezone?" tanya Bintang yang tetap fokus menyetir.
"Terserah lo aja"
"Kok terserah?" Bintang menoleh ke Rena sekilas, melihat gadis itu menatap ke arah jalan tanpa sedikit menoleh ke arah nya.
Sejujurnya Rena sedang tidak karuan dengan degup jantungnya yang kini nampak kencang debarannya, apa lagi kini di tatap oleh Bintang.
"I-iya ya terserah lo aja" Rena gugup dan entah mengapa degup jantung semakin berdebar, dan reflek ia memegang dadanya memastikan agar debarannya tidak sampai terdengar Bintang.
"Lo kenapa?" tanya Bintang menoleh kembali, kini ia bisa menatap gadis itu lama karna kini mereka sedang berhenti karna lampu lalulintas sedang merah tanda semua pengendara harus berhenti untuk mempersilahkan kendara di jalan lain lewat agar tidak menciptakan kemacetan.
"Hah? Eng-engga papa" Rena gelagapan karna makin lama cowo itu makin mendekatkan wajahnya. Gadis itu takut debaran di jantungnya terdengar.
Bintang kemudian menyeringai menatap gadis itu menampilkan giginya yang bersih nan rapih dan sedikit terkekeh pelan kemudian mengusap puncak kepala Rena dan menjauhkan badannya kembali menatap kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVEGAS
Teen FictionVena verani, seorang gadis yang baru menginjakan masa putih abu abu, yang bertemu dengan arya safar dan avegas ardian. Arya yang notabennya pintar, rajin, ganteng, tinggi, putih bersih, mana ada yang mau menolak arya?. Dan avegas yang notabennya ter...