Chapter 18 : UTS

12 2 2
                                    

Wibu boleh... Goblok jangan.

"Haaaaaaaa... Rasa ngantuk pergilah...". Gumamku kesal

Dibawah sinar bulan itu aku sedang belajar untuk besok UTS, entah bagaimana caranya aku menahan kantuk yang sedari tadi menimpaku. Waktu itu jam menunjukkan pukul 10 malam... Yah setidaknya belajar 2 jam itu sudah cukup.

"Okeh udah 2 jam nge-game ahh...".

"Vian tidur !!!" Gertak ibu ku menyuruhku untuk tidur.

"Ckk... Bodo amat nge-game dulu bentar".

"Tok tok tok". Suara pintu pun terdengar.

"What the... ?" Sontak ku... Tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang mencengkramku.

"Ouhhhh dah tidur toh". Ucap ibuku dengan wajah ramah dan meninggalkan kamar ku.

"Fuck ?... Udahlah tidur ae... Entar kena sita nih HP". Kesalku.

"Jaaa... Oyasummi".

Malam itu pun aku hanya belajar dan tak sempat untuk bermain game... Dan pada akhirnya pagi pun tiba.

"Ohayouu Sekai Good Morning World !"

Aku pun menjalani apa yang harus ku lakukan. Aku pun berangkat ke sekolah bersama teman biadab ku.

"Gimana kalian dah belajar ?" Tanya Afif.

"Udahlah". Kami pun menjawabnya serentak.

"Hmmm btw kita dapet ruangan dimana ya ?" Tanyaku.

"Katanya si di kelas 7B".

"Hmmm 7B kah... Entar kita cek ae". Ajak Rian.

"Ouhhh ya... Lu gak on game po kemaren ? Ada event bagus lho". Tanyaku sembari menatap wajah Rian

"Event ? Argh! Hp gue kena sita selama UTS". Kesal Rian

"Gue tahu kok penderitaan lu... Selamat berjuang bujank". Ucapku sembari memegang pundaknya.

"Wahahhahaha". Afif pun hanya tertawa lepas.

"Enak yeeee gak kena sita HP nya".

"Enak donk". Balas ku dengan Afif serentak.

"Arghhh ! Entar gue ke lu ya Vian... Pengen on game".

"Teng teng teng". Suara bel berbunyi.

"Ehhh dah masuk ya udah ke kelas yok". Ajakku.

"Kuy !"

Pagi itu pun menjadi pagi yang menyiksa karena kita mendapatkan pengawas yang katanya super galak di kelas 9.

"Assalamualaikum". Sepatah kata yang di ucapkan guru itu dengan wajah ngeri nya.

Sontak kami menjawab. "Waalaikumsalam".

Guru itu pun membagikan kertas soal dan jawaban... Ulangan pun dimulai.
Namun sebelum itu guru akan memeriksa kartu peserta ulangan terlebih dahulu. Semua murid pun menunjukkan kartunya namun ada seseorang yang tidak menunjukkan nya.

"Kartu kamu dimana ?" Tanya guru itu.

"Eeeee... Eeeeee maaf buk ketinggalan". Ucap Rian dengan wajah takut dengan keringat yang bercucuran.

"Kamu gak belajar ya tadi malem ?" Gertak guru tersebut membuat para murid kaget.

"Hah... Lagi ulangan malah bikin masalah". Gumamku.

"Ya udah sekarang kamu ke ruang sekretariat dan minta ijin sama minta kartu pengganti". Ucap guru tersebut kembali duduk di kursi guru.

"Iya Bu". Ucap Rian dengan wajah seadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ceritaku Sebagai OTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang