Aku berbisik pada cahaya remang tentang penantian panjang yang begitu ku kenang.
***
Warning!Semua tokoh yang terlibat adalah milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam demi kelangsungan jalan cerita yang saya karang.
Ini murni karangan saya, jika terjadi kesamaan jalan cerita dan lain-lain, itu murni kesalahan yang tidak disengaja.
Terima kasih, selamat membaca ♥
Keterangan :
"..." percakapan biasa
"..." flashback
"..." di dalam mimpi*
*
*PRICELESS
BY DECELLA
RATE : T*
*
*Angin berhembus lebih kencang malam ini mungkin dikarenakan langit malam yang biasanya ditaburi bintang kini terselimuti mendung. Seorang gadis masih berdiri di balkon sebuah kamar yang menghadap langsung ke arah kota di bawah sana. Iris indahnya nampak tengah menerawang sesuatu. Pun dengan pegangannya pada pagar pembatas semakin menguat.
Surainya yang panjang dibiarkan menjuntai indah begitu saja diterpa angin, membiarkannya bergerak berirama dengan hembusannya.
Suhu dingin di sekitarnya tak menyurutkan niatnya untuk tetap kokoh berdiri disini, karena sejatinya suhu tubuhnya lah yang lebih dingin. Patah hati membuatnya mati berkali-kali.
"Mau sampai kapan berdiri disana, Sasuke?" suaranya yang merdu mengalun indah hingga membuat seorang lelaki yang sedari tadi mengamatinya terkekeh. Sasuke, lelaki itu beranjak mendekat hingga keduanya sejajar.
"Ternyata arwah masih bisa menikmati indahnya malam, ya?" kata lelaki itu dengan nada sarat akan sindirannya, namun bukannya marah gadis itu memilih untuk tersenyum tipis menanggapinya. Mengenal Sasuke sejak lama membuatnya tahu segala macam tabiat lelaki itu.
"Selagi aku masih berada disini, bukankah seharusnya aku menikmati semua ini?" dan kalimat itu sukses membuat Sasuke terdiam membisu. Ia mengalihkan pandangannya ke arah gelapnya langit. Tak ada bintang yang berpijar disana karena tertutupi oleh mendung.
"Hawanya berbeda."
"Maksudmu?"
"Mengerikan."
Keduanya terdiam, saling mencerna baik-baik pendeskripsian malam ini. Gadis itu kemudian menghembuskan nafas panjang sembari memejamkan matanya. "Kau menyindirku?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Fanfiction[A Naruhina Fanfiction] Setiap mata ini memejam, maka munculah dia dengan gaun merahnya. Berdiri dengan jarak 10 langkah dari tempatku memijak. Tersenyum tipis dengan bibir pucatnya dan pandangan mata yang mulai tak menampakkan sinarnya. Dia cantik...