Katakan padaku, bukankah kau juga mencintaiku?
Bisakah kau mengucapkannya barang sekali saja?***
Warning!
Semua tokoh yang terlibat adalah milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam demi kelangsungan jalan cerita yang saya karang.
Ini murni karangan saya, jika terjadi kesamaan jalan cerita dan lain-lain, itu murni kesalahan yang tidak disengaja.
Terima kasih, selamat membaca ♥
Keterangan :
"..." percakapan biasa
"..." flashback
"..." di dalam mimpi*
*
*
PRICELESS
BY DECELLA
RATE : T
*
*
*Naruto enggan menutup matanya meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 malam waktu setempat. Lelaki itu ingin tidur, namun ia tak ingin bermimpi hal-hal yang aneh lagi. Ia sudah sangat lelah atas ini semua. Ia hanya ingin istirahat dengan tenang.
Semenjak bermimpi tentang gadis bergaun merah itu, Naruto merasa tidurnya selalu dipenuhi teror. Ia ingin sekali mengatakan semua ini padanya. Berkata bahwa hadirnya gadis itu membuat Naruto merasa jengah sekaligus frustasi.
Jangankan berbicara, mendekat saja seolah dilarang. Di awal pertemuan mereka, gadis bergaun merah itu hanya berdiri dengan jarak 8 meter darinya. Kabut yang tebal menghalangi pemandangan wajah gadis itu. Yang Naruto ingat hanyalah rambutnya yang panjang dan gaunnya yang merah merekah.
Sangat elegan. Bahkan ia dibuat terpesona oleh sosoknya meskipun terlihat samar-samar.
Lalu pertemuan selanjutnya hingga pertemuan terakhir mereka, Naruto sama sekali tak dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa sang gadis. Apakah cantik atau justru malah sebaliknya?
Hiiyy, Naruto dibuat merinding sendiri membayangkannya. Lelaki itu menghela nafas panjang lalu memutuskan untuk terpejam. Tubuh dan pikirannya sudah benar-benar lelah. Ia tak peduli pada gadis bergaun merah itu, jika mereka bertemu lagi Naruto akan mengacuhkannya sampai ia sadar dari mimpinya.
***
Naruto menatap ke sekelilingnya. Apakah ia sudah berada di alam mimpinya? Tapi dimana ini? Mengapa bukan hutan seperti biasanya? Mengapa harus di... Tebing pantai? Apa ini tebing pantai?
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Fanfic[A Naruhina Fanfiction] Setiap mata ini memejam, maka munculah dia dengan gaun merahnya. Berdiri dengan jarak 10 langkah dari tempatku memijak. Tersenyum tipis dengan bibir pucatnya dan pandangan mata yang mulai tak menampakkan sinarnya. Dia cantik...