Andai saja kau tau, ada yang remuk tak terkira ketika kita yang sudah sedekat ini tiba-tiba menjadi asing kemudian.
Warning!
Semua tokoh yang terlibat adalah milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam demi kelangsungan jalan cerita yang saya karang.
Rating : T maybe bisa ke M untuk jaga-jaga.
Ini murni karangan saya, jika terjadi kesamaan jalan cerita dan lain-lain, itu murni kesalahan yang tidak disengaja.
Terima kasih, selamat membaca ♥
Keterangan :
"..." percakapan biasa
"..." flashback
"..." di dalam mimpi*
*
*PRICELESS
BY DECELLA
RATE : T*
*
*Naruto tersenyum lega saat mendapati Hinata tengah merajut di taman kerajaan. Langkah tegap lelaki itu membawanya untuk berdiri di hadapan sang istri. Perasaan yang tadinya tenang mendadak ingin meletupkan sesuatu, terlebih saat melihat iris perak Hinata tengah menatapnya di jarak sedekat ini. 'Oh, jantung, kumohon tenanglah.'
"Aku membawakan sesuatu untukmu."
"Apa itu?"
"Kemarikan tanganmu."Naruto tanpa meminta izin langsung meraih tangan Hinata, menyematkan sebuah cincin pada jari manis sang gadis. Ia tersenyum, cincin itu memang sangat pantas dikenakan oleh Hinata, ia tak salah menduga.
"Dengan begini kau terlihat semakin cantik." perkataan Naruto tentu mampu membuat Hinata terdiam. Iris peraknya bergantian menatap ke arah cincin dan suaminya. Memastikan apa yang baru saja terjadi bukanlah halusinasinya.
"Maaf ya kalau ini tidak terlalu cantik bagimu," Hinata menggigit bibir bawahnya guna meredam perasaan aneh yang semakin membuat dadanya sesak. Seulas senyuman ia perlihatkan, jemari tangan kirinya menyentuh perlahan cincin itu. Ini adalah barang berharga yang pertama kali Naruto berikan padanya. Tentu saja hati Hinata dibuat menghangat oleh lelaki itu.
"Terima kasih, aku tidak tau harus membalas dengan apa."
"Cukup selalu ada di sisiku saja, Hinata."Keduanya saling menatap, menghantarkan perasaan mereka melalui kontak mata yang tak bisa dijelaskan. Lalu Hinata menitikkan air matanya saat Naruto membawanya pada sebuah pelukan hangat. Hinata merasa dicintai dan dilindungi di waktu yang bersamaan.
Bolehkah ia berharap pada lelaki ini? Bolehkah ia menempatkan cintanya pada lelaki ini? Pantaskah lelaki ini dicintai oleh gadis lemah seperti Hinata?

KAMU SEDANG MEMBACA
PRICELESS
Fiksi Penggemar[A Naruhina Fanfiction] Setiap mata ini memejam, maka munculah dia dengan gaun merahnya. Berdiri dengan jarak 10 langkah dari tempatku memijak. Tersenyum tipis dengan bibir pucatnya dan pandangan mata yang mulai tak menampakkan sinarnya. Dia cantik...