Katanya ...

54 3 0
                                    

Ingatan

Dalam suatu waktu, ada beberapa hal yang lebih menyakitkan dari perpisahan itu sendiri.

Kau mau tau apa?

Iya.

Kenangan yang sukar dilupakan.

Karena pada dasarnya yang lebih menyakitkan dari putusnya sebuah hubungan, bukan karena perpisahan. Bukan karena kita yang tidak lagi mampu melihat wajahnya.
Bukan lagi karena kita tidak bisa memeluknya.

Tapi,

Karena terlalu banyak kenangan yang sukar untuk dilupakan.
Karena terlalu banyak waktu yang kita habiskan dengannya.

**

Katanya ...

Suatu waktu di tahun 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suatu waktu di tahun 2018.

"Gue sayang sama lo, Bil"

"Hahaha kalau lo sayang, buktiin dong jangan cuma ngomong sayang mulu" kata gue

"Gue selalu berusaha untuk itu," jawabnya

"Arka, lo tau kan, gue cuma punya lo?" Arka menatap gue sendu

"Gue gak akan kemana-mana, Nabila. Gue akan selalu di sini, sama lo. Karena gue juga gak bisa tanpa lo."

"Haha lo gombal ya?"

"Nggak, gue gak gombal. Hari gue udah selalu penuh terisi sama lo, jadi kalau sehari aja gak ada lo, itu terasa kurang buat gue,"

"Wkwk yaudah bagus dong,"

"Lo jangan ninggalin gue ya, karena kalau bukan lo, gue gak tau harus pergi ke siapa saat gue mau ngeluh tentang hidup"

"Gue juga, kalau bukan karena lo, gue gak tau bisa sesayang ini sama seseorang atau nggak"

Waktu itu.

Dimana katanya lo gak akan kemana-mana dan akan selalu di sini sama gue, tapi saat ini lo pergi. Saat ini gak ada lo di sini. Gak ada kita. Yang ada hanya gue dan memori tentang lo yang masih gak bisa untuk gue lupa. Sekarang, lo sama dia. Di sana. Dan gue? Gue masih di sini, bersama kenangan tentang lo.

Waktu itu.

Lo bilang hanya gue yang mampu mengerti lo. Hanya gue yang bisa jadi tempat lo mengeluh. Tapi sekarang, tempat lo ngeluh udah bukan gue lagi. Orang yang mengerti bukan gue lagi. Dan orang yang selalu lo cari ketika lo sedih bukan lagi gue.

Saat ini ada dia. Dia yang menurut lo lebih baik dalam hal mengerti lo. Dia yang lebih bisa paham apapun yang lo mau. Bukan gue.

Waktu itu.

Ketika lo peluk gue dengan sangat erat seakan cuma gue yang lo punya, katanya lo gak akan pernah biarin gue pergi. Katanya gue cuma boleh sama lo. Gak ada yang boleh rebut gue dari pelukan lo.

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang