Harusnya

71 4 0
                                    

Ketika

Ketika aku untuk pertama kali melihatmu.

Ketika saat itu untuk pertama kali aku memelukmu.

Ketika waktu itu untuk pertama kali kita tertawa bersama.

Ketika aku memutuskan untuk bertahan.

Ketika aku memutuskan untuk menyerah.

Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku melihatmu.

Karena sampai saat inipun aku selalu merasa melihatmu dimanapun aku berada.

Rasanya canggung.

Rasanya sakit.

Karena kata bahagia tak lagi milik kita.

Kau dan akupun tak lagi pantas disebut kita.

-15 Mei
-Senja

*****

Harusnya


Harusnya ...

Kata yang berkaitan dengan masa lalu saat kita sudah menyesal karena tidak pernah atau bahkan belum melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan saat itu.

Harusnya ...

Kata yang tidak lagi pantas untuk gue sebutin tentang kita yang telah lalu.

Harusnya ...

Karena kata 'harusnya' gak pernah ada dalam hidup gue saat ini.

Harusnya ...

Kata yang menuntut banyak pengharapan yang bahkan gak akan ada yang bisa kasih lo kenyataan tentang harapan itu.

Harusnya ...

Tapi andaikan gue bisa untuk mengatakan kata itu, gue ingin lo tau bahwa 'harusnya' gue udah mulai melupakan lo seperti lo yang udah lupa siapa gue.

Gue gak ingat kapan tepatnya, tapi sejak saat lo mutusin untuk akhiri semua tentang kita. Sejak saat itu harusnya gue juga udah mulai sadar diri tentang siapa gue untuk lo saat ini.

Bahwa gue udah bukan siapa-siapa lo lagi. Bahwa gue gak sepenting itu buat hidup lo saat ini. Dan, gue gak perlu lagi ingat bagaimana cara lo mengakhirinya.

Rasanya sakit.

Masih sama seperti saat itu ketika gue lihat punggung lo mulai menjauh dari hadapan gue.

Masih sama seperti ketika lo bilang lo mau kita berakhir.

Masih sama ketika lo bilang, lo udah dapat yang lebih baik dari gue.

Masih sama ketika lo putusin untuk jauh dari gue.

Tanpa peduli sesaknya gue. Tanpa peduli sedihnya gue. Tanpa peduli sakitnya gue.

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang