Pergi

20 2 0
                                    

Jika

Jika waktu memperbolehkan aku untuk memilih,

Maka aku lebih baik memilih untuk tidak pernah mengenalmu.

Untuk tidak pernah jatuh padamu.

Dan tidak pernah memilihmu.

Sebab kau tau?.

Ada banyak hati di luar sana yang hindari hanya karena keyakinan bahwa kamu bisa menjaga hati.

Tapi ternyata salah.

Bukan hanya hati, bahkan kamu sendiripun tidak bisa untuk menjaga matamu.

Maaf.

Tapi sepertinya kini aku menyesal karena pernah jatuh untuk seseorang yang tak pantas untukku.

*****

Pergi

Untuk gue dari diri gue sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk gue dari diri gue sendiri.

Gue tau lo capek.
Gue tau lo lelah.
Jadi gue harap, lo gak lagi maksain sesuatu yang gak akan pernah bisa terjadi.

Karena kalau bukan lo yang ngelindungin hati lo, siapa lagi?
Jadi berhentilah.
Lo pantas bahagia walaupun dengan itu lo harus kehilangannya.

Jangan terus berharap atau menangisi seseorang yang bahkan gak tau artinya 'menghargai'
Karena semua akan berujung pada kata 'percuma'.

Karena lo juga harus bahagia dengan diri lo sendiri.
Walaupun tanpa dia.
Walaupun sendirian.
Karena asal lo tau, dia bukan oksigen.
Jadi lo masih bisa hidup kok tanpa dia.

Pergilah.
Seperti yang gue bilang.
Lo pantas bahagia.
Jangan bertahan untuk sesuatu yang emang udah mau hancur.
Jangan berjuang untuk hal yang gak bisa lagi di pertahanin.

-Gue

Kali ini gue berhenti. Gue bener-bener berhenti dari semua hal tentang lo. Tentang kita.

Karena benar seperti yang dikatakan banyak orang. Berjuang sendiri itu nyari sakit dan gak mungkin menang. Indonesia aja berjuang bersama supaya bisa merdeka sampai sekarang. Masa gue berjuang sendiri untuk lo yang gak pasti.

Hehe.

Maaf ya.
Tapi seriusan ini, gue berhenti.

Gue udah capek berjuang untuk hal yang gak bisa dipertahanin.
Gue lelah bertahan untuk sesuatu yang emang udah mau hancur gak ketolong.

Karena apa?
Karena dari awal hubungan kita udah gak sehat.
Dan gue? Gue yang masih terus berusaha dan maksa diri sendiri untuk bertahan pada tiang-tiang yang udah rapuh dari awal.

Akhirnya, gue hancur sendiri. Gue sakit sendiri.

Bukan karena lo kok.

Tapi karena emang dari awal gue nya aja yang maksain ini semua.

Tenang kok.

Sekarang gue udah mutusin buat berhenti. Berhenti tentang semua yang berhubungan dengan lo. Gue gak akan lagi berusaha, ataupun berjuang untuk hubungan yang bahkan gak gue yakin bisa disebut hubungan. Hehe.

Gue akan berhenti seperti lo. Gue akan diam dan gak melakukan apapun. Bukan karena gue mau balas dendam tentang sakit yang gue rasain.

Nggak.

Tapi karena gue udah gak mau sakit dan bodoh. Sakit karena mampertahankan hal yang akan menyayat hati gue. Dan bodoh karena membiarkannya.

Sekarang gue udah gak mau lagi sakit ataupun bodoh. Makanya gue bilang kalau gue akan diam untuk seterusnya. Sampai lo sadar atau seenggaknya sedikit mengerti kalau gak dihargai itu gak enak.

Gue cuma mau ajarin lo tentang bagaimana menghargai seseorang walaupun lo gak menginginkannya. Bagaimana cara menjauh dari seseorang tanpa menyakiti perasaannya.

Gue cuma mau ajarin lo hal itu. Tapi sepertinya lo gak akan bisa untuk diajarin apapun ya? Karena kayaknya hati lo udah mati hehe.

Perasaan lo udah sebeku itu sampai gak bisa rasain rasa sayang gue yang begitu besar sama lo.

Gak apa-apa kok tapi, gue juga udah biasa hadapin sikap lo yang cuek dan acuh tak acuh sama gue. Gue udah biasa untuk gak seingin itu dapat perhatian dari lo.

Seenggaknya walaupun hati gue masih milik lo da gak bisa berpaling pada orang lain, gue cukup bangga untuk tangan gue yang udah gak chat lo duluan.

Untuk gak tanya kabar lo ataupun khawatir berlebihan sama lo.
Untuk gak spam chat lo saat lo gak ada kabar.
Untuk gak sekesal itu liat lo online tapi lo gak baca chat dari gue.
Untuk gak sesedih itu kalau lo mengabaikan gue.

Iya.

Seenggaknya sekarang gue udah cukup bangga karena bisa menahan diri gue untuk gak cari-cari lo.

Mau tau rasanya gak?

Gue lega, karena udah gak sesakit itu saat liat lo.
Gue seneng karena walaupun lo mengabaikan gue, gue gak ngerasain apapun.
Gue seneng karena gak terlalu khawatir lagi sama lo.
Gue seneng karena udah bisa bikin diri gue bahagia walaupun tanpa lo di sisi gue.

Serius.

Akhirnya gue bisa lega, gue bisa seneng karena untuk pertama kalinya setelah sekian lama gue udah gak sakit lagi saat lo gak ada kabar ataupun gak inget sama gue.

Mungkin gak?

Mungkin gak kalau lo juga rasain itu.
Maksud gue lo seneng saat gue udah gak cariin lo terus.
Lo seneng karena hp lo udah gak berisik gara-gara spam chat gak penting dari gue.
Lo bebas karena gak ada lagi yang larang lo buat lakukan apapun.
Lo lega karena akhirnya gak sering denger ocehan gue yang selalu khawatir dimanapun lo berada.
Lo bahagia karena akhirnya gue gak setergantungan itu lagi sama lo?

Lo rasain itu kan?
Hehe ...

Kalau gitu gue cuma tinggal nunggu waktu aja kan?
Waktu untuk gue bener-bener pergi dari hidup lo.
Untuk gue bener-bener hilang dalam pandangan lo.

Selamat yaa ...

Selamat untuk kelegaannya. Untuk bahagianya.

Semoga.

Semoga aja suatu saat lo inget gue dan kangen sama gue.
Semoga suatu saat lo kangen gue sebagai sosok yang gak pernah bisa lo temukan dalam diri orang lain.
Semoga suatu saat lo gak ngerasain bagaimana rasanya berada diposisi gue.

Karena walau bagaimanapun gue gak mau lo sakit. :)

*****

Catatan Penulis°°

Karena kalau bukan kamu yang lindungin hati kamu, maka siapa lagi?

Cuma kamu yang bener-bener bisa lindungin diri kamu sendiri.

Bukan dia ataupun orang lain. Tapi cuma kamu.

Aku tau kamu lelah ...
Istirahatlah ...
Berhenti melakukan sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi.

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang