Tengah

9 0 0
                                    

Titik

Dari 100% nilai sebuah hal. Kemungkinan kita bersama itu hanya 0,1%.

Sementara 99,9% nya adalah sebuah kegagalan yang nyata.

Kau tau kenapa?

Karena kita berdua hanya seperti sebuah lingkaran.

Kita tidak pernah memiliki titik temu kecuali bersama orang lain.

Kita hanya akan terus berputar dan mengulang-ulang kesakitan yang sama.

Bedanya, aku memilih sakit agar terus bisa bersamamu, sedang kamu memilih sakit agar terus bisa bersamanya.

Ironis bukan?

Kenapa seseorang memilih terluka untuk hal yang gak akan pernah bisa menyembuhkannya?

Iya.

Karena menurutnya hal itu terlalu berharga untuk dilupakan atau untuk sekedar diingat sebagai kenangan yang buruk.

Itu saja

*****

Tengah

Time loop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Time loop

Mungkin jika diibaratkan, kisah kita seperti itu saat ini. Gue hanya seseorang yang akan ada saat lo membutuhkan gue untuk menyembuhkan sakit yang lo rasain, dan akan hilang ketika lo udah sembuh atau udah gak membutuhkan gue lagi.

Tapi, gue gak berhak buat protes bukan?

Karena sejauh yang gue tau, gue bukan seseorang yang begitu berharga untuk lo pertahanin. Gue bukan seseorang yang begitu berarti dan bisa lo lepas kapanpun lo mau.

Itu gue untuk lo.

Sedangkan lo untuk gue? Beda lagi.

Buat gue, lo adalah seseorang yang sangat-sangat berharga dan gak bisa gue tinggalin sesuka gue.

Time loop.

Seperti yang gue bilang, kisah kita kayak time loop buat gue. Bedanya, di sini bukan waktu yang berhenti untuk gue agar mengulang hari yang sama, tapi gue yang berhenti untuk waktu agar tetap bisa bersama sama lo.

Gue hanya akan menjadi seseorang yang akan selalu berada di tengah-tengah lo sama orang yang lo suka.
Gue hanya akan jadi orang ke dua yang akan lo datangi ketika dia gak ada buat lo.
Gue hanya akan jadi seseorang yang akan lo prioritaskan ketika orang yang lo prioritaskan gak ada. Dan gue, gue hanya akan jadi seseorang yang menemani cerita lo, bukan melengkapi.

Ketika lo belum bertemu seseorang yang bisa membuat lo jatuh cinta, lo akan jadi seseorang yang akan selalu menjadikan gue nomor satu.

Ketika lo sendiri, lo akan menjadikan gue prioritas lo yang gak akan pernah lo lupakan.

Ketika lo belum bertemu seseorang yang bisa membuat lo menyayanginya, lo akan membuat gue merasa bahwa gue seberharga itu di mata lo.

Ketika lo belum bertemu seseorang yang akan berada di samping lo, lo gak akan pernah biarin gue sendirian dan gak mau membagi gue dengan siapapun itu. Membuat gue merasa bahwa gue adalah orang yang paling beruntung karena memiliki lo di samping gue.

Tapi ...

Ketika lo udah bertemu seseorang yang membuat lo jatuh cinta dengannya, gue hanya akan menjadi si nomor dua dalam hidup lo. Itupun kalau lo mengingat gue.

Ketika lo sendirian, lo akan cari dia dan memerlukan perhatiannya, bukan gue lagi yang akan lo cari.

Ketika lo udah bertemu seseorang yang membuat lo menyayanginya, lo akan melupakan gue dan akan buat gue merasa kalau gue bukan seseorang yang seberharga itu untuk lo.

Ketika lo udah bertemu seseorang yang selalu bisa berada di samping lo, lo udah gak akan membutuhkan gue. Lo akan biarin gue sendiri dan bersikap seolah gue milik siapapun yang bisa bahagiain gue.

Lalu, kembali lagi dari awal kalau lo udah pisah sama orang itu.

Terus begitu ...

Iya, seperti time loop, terus berputar tanpa bisa berhenti.

Karena sesering apapun  lo meninggalkan gue untuk orang lain, entah kenapa gue gak pernah bisa meninggalkan lo.

Karena sesering apapun lo pergi untuk orang lain, gue selalu merasa lo akan kembali lagi sama gue.

Karena sesering apapu  lo membuat gue merasa sendiri, entah kenapa gue gak pernah bisa cari orang lain untuk menggantikan lo dalam hati gue.

Sesusah itu untuk gue.

Sesulit itu buat meninggalkan lo sendirian tanpa gue.

Terkadang, gue iri. Bahkan gue selalu iri sama mereka yang bisa dengan gampangnya merebut hati lo tanpa berusaha seperti gue.

Gue iri dengan mereka yang bisa dengan mudahnya membuat lo jatuh cinta tanpa jatuh bangun seperti gue.

Gue iri dengan mereka yang bisa dengan mudahnya membuat lo  nyaman tanpa berusaha keras seperti gue.

Iya gue selalu iri karena hal ini.

Sampai gue mengerti, mungkin gue memang ditakdirkan bukan untuk menjadi pelengkap cerita hidup lo. Tapi hanya sebagai pendamping sementara untuk melindungi lo dari sakit.

Untuk menyembuhkan lo dari sakit.

Karena bahkan sampai saat ini gak ada seorang pun yang bisa mengangkat gue, karena memang gak ada yang tau kapan gue jatuh.

Gue sendiri pun lupa kapan gue jatuh untuk lo.

Mungkin saat pertama kali lo menyapa gue dengan kalimat, "Bagaimana kabarmu?".

Mungkin ketika pertama kali gue pergi ketempat lo kerja,

Mungkin sejak kita bergandengan tangan?

Entahlah.

Sudah sejak lama gue jatuh buat lo, sampai gue gak bisa mengingat dengan jelas hal itu.

Tapi, berbagialah.

Yang cuma perlu lo tau hanya bagaimana gue menyayangi lo dengan cara gue walaupu  gue gak akan pernah memiliki lo.

Yang cuma perlu lo tau gue gak akan pernah meninggalkan lo untuk orang lain.

Yang cuma perlu lo tau sesayang itu gue sama lo.

Hanya itu.

Cukup itu.

Selebihnya akan gue rasakan sendiri akibatnya.

*****

Catatan Penulis°°

Btw, Happy Ied Mubarak :*

Mohon maaf lahir dan batin yaa :*

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang