Kita

25 0 0
                                    

Alasan

Di dalam dunia ini, gak ada hal yang gak punya alasan.

Semuanya punya alasannya masing-masing walaupun kadang alasan itu buat kita sakit.

Seperti kenapa kadang kita harus mengikhlaskan hal yang sebelumnya memang gak pernah kita miliki? Mungkin alasannya agar kita belajar untuk tidak berharap pada hal yang memang gak akan pernah jadi milik kita.

Kenapa dia tetap pergi bahkan meskipun kita sudah berusaha untuk menahannya? Alasannya mungkin karena Tuhan gak mau kita bersama sama orang yang salah.

Iya.

Gak ada hal di dunia ini yang tanpa alasan. Semua punya alasan. Bahkan ketika kamu mencintai seseorang, kamu tetap memiliki alasan kenapa bisa mencintainya, tapi, kadang kamu hanya tidak tau bagaimana cara mengungkapkannya.

*****
Kita

"Gue gak akan pernah ninggalin lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak akan pernah ninggalin lo." Pada bulan Mei setahun silam, gue mendengar kata-kata menyebalkan itu keluar dari mulut seseorang yang sangat gue sayang pada masa itu.

Ketika gue mendengar kalimat itu yang bisa gue lakukan cuma diem. Sedikit berharap untuk menjadikan hal itu sebagai kenyataan yang akan benar-benar terjadi. Tapi tau kan? Kadang apa yang di harapin akan jadi hal yang paling menyakiti kita saat hal itu gak bisa terwujud.

Sialnya ketika hal itu benar-benar berakhir dengan lo ninggalin gue, gue tetap aja berharap suatu saat lo balik dan gak ninggalin gue lagi.

Gue masih saja bodoh bertahan dengan harapan yang terus menyakiti gue tanpa henti.

Walaupun gue tau betul lo gak akan pernah melihat kebelakang lagi untuk gue, gue selalu menunggu lo tanpa lo minta.

Iya itu masa-masa bodoh dan tolol yang gue habiskan untuk lo dengan alasan yang sama bodohnya dengan diri gue sendiri.

Ketika itu bahkan gue gak peduli hal apapun. Gue gak peduli pendapat siapapun mengenai hal yang gue lakukan.

Itu masa-masa yang benar-benar sulit untuk gue.

Kembali pada setahun setelahnya.

Dimana gue udah ada pada tahap kehilangan lo bukan lagi sesuatu yang menyakiti diri gue.

Dimana gue udah begitu gak berharap sama kata 'kita' yang kadang selalu tergiang dalam telinga gue.

Dimana lo udah bukan hal yang bisa menyakiti hati ataupun diri gue ketika mengingat lo.

Saat ini gue udah gak begitu peduli sama hal-hal yang lo lakukan sama siapapun itu. Karena gue udah mulai paham, bahwa mengharapkan lo adalah kesalahan paling fatal yang selalu gue lakukan. Mengharapkan seseorang yang bahkan gak bisa tegas sama hatinya sendiri. Kayak apa ya? Kayak berharap sama batu yang gak akan mungkin berubah jadi air.

Impossible

Dulu, gue sempat sekali protes sama Tuhan. Kenapa Dia mempertemukan lo sama gue kalau memang akhirnya lo gak akan bersama gue. Kenapa Tuhan kasih gue rasa sayang yang begitu dalam sama lo kalau nantinya rasa itu akan lo buang percuma? Gue selalu tanya kenapa, kenapa, dan kenapa. Dan bahkan kadang gue selalu marah sama Tuhan untuk mempertemukan kita tapi gak bisa untuk membuat kita bersama. Padahal gue udah berusaha untuk lakukan semua hal terbaik yang bisa gue lakukan untuk lo. Tapi nyatanya? Tuhan tetap biarin lo pergi dari gue tanpa membuat lo melihat kesungguhan gue ketika itu.

Iya, setahun lalu ketika gue masih gak mengerti semua hal yang terjadi dalam hidup gue, yang bisa gue lakukan hanya marah dan kecewa sama Tuhan.

Tapi tahun ini, gue mulai sedikit mengerti tentang kenapa lo dan gue udah gak bisa disebut kita.

Mungkin saat gue berdoa sama Tuhan untuk mempertemukan gue sama orang yang tepat, gue cukup senang karena Tuhan mempertemukan gue sama lo. Cukup lama untuk gue selalu bersyukur memiliki lo di samping gue.

Tapi, ketika gue mulai berdoa sama Tuhan untuk dipertemukan dengan seseorang yang terbaik, gue tau bahwa lo bukan seseorang yang terbaik untuk gue ketika lo mulai pergi meninggalkan gue.

Iya.

Semua yang terjadi di dunia ini gak pernah luput sama pengawasan Tuhan. Karena itu semua yang ada di dunia ini pasti memiliki alasan.

Seperti gue.

Walaupun gue gak pernah tau alasan jelasnya kenapa, tapi satu hal yang paling gue mengerti, gue mencintai lo karena lo adalah seseorang yang sangat pintar dalam hal mengerti gue.

Seperti lo.

Karena lo pasti memiliki alasan kenapa lo meninggalkan gue yang udah sesayang ini sama lo. Entah itu karena gue belum cukup baik, atau lo memang udah bertemu yang lebih baik dari gue.

Seperti kita.

Karena mungkin, hanya mungkin alasan kenapa sekarang kita menjadi dua orang asing seperti tak pernah mengenal, karena kita gak mau mengingat hal yang menyakiti diri kita sendiri.

Apapun itu, semua hal, semua urusan, punya alasannya sendiri. Walaupun alasan itu menyakiti diri sendiri.

Seenggaknya gue mau berterima kasih.

Terima kasih karena telah membuat gue paham tentang alasan-alasan yang timbul untuk setiap keputusan yang kita ambil sendiri.

*****

Catatan Penulis°°

??

Gak ada catatan untuk kali ini hehe..
Alasannya?

Mungkin karena memang gak ada aja..

See u

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang