Rasa

20 1 0
                                    

Ketika

Ketika tanpa sengaja kita bertemu, bertukar sapa atau bahkan mengingat kisah lalu.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan aku rasakan saat itu.

Entah saat itu aku telah melupakanmu atau tidak, tapi yang pasti saat hal itu tiba ...

Mungkin, hanya saja mungkin aku akan tersenyum di depanmu.

Menceritakan betapa sulitnya rasaku untuk sampai pada tahap ini.

Tahap dimana kamu telah hilang dalam hidupku.

Tahap dimana tanpamu aku telah baik-baik saja.

Menceritakan bagaimana jatuh bangunnya aku menghadapi kehilanganmu dengan tangis.

Meratapimu dengan luka, hingga aku sampai pada hari ini.

Hari dimana ketika aku melihat dan duduk berdua denganmu, tak ada lagi getaran yang aku rasa seperti dulu.

Tanpa rasa istimewa.

Semua kosong seperti pertama kali aku bertemu kamu.

*****

Rasa

Gak ada orang di dunia ini yang mau mengulang hal yang sama berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gak ada orang di dunia ini yang mau mengulang hal yang sama berkali-kali. Gak ada satupun seseorang yang mau rasain sakit yang sama berulang kali. Sekuat apapun orang itu, dia pasti punya titik jenuhya sendiri saat menghadapi hal seperti itu.

Semakin dewasa seseorang, semakin dia capek untuk membuang-buang waktu sama orang yang salah, tapi juga terlalu capek untuk mengulang hal yang sama dengan orang yang baru. Dia akan capek untuk rasain sakit lagi karena hal yang sama.

Capek untuk percaya lagi sama orang baru. Capek untuk menceritakan diri sendiri dan berharap lebih sama orang baru. Capek untuk membiasakan semua hal lagi. Capek untuk semua hal gak pasti yang akan selalu menghantuinya lagi.

Tapi, capek juga untuk bertahan sama seseorang yang jarang sekali melihat ke arahnya. Terlalu lelah untuk bersama seseorang yang tidak pernah menghargainya. Terlalu sakit untuk terus mempertahankan hal yang udah berada diambang kehancuran. Terlalu letih untuk berharap hal yang gak akan pernah jadi kenyataan. Semua seperti memaksakan hal yang gak akan mungkin terjadi. Dan rasanya itu, capek banget.

Tapi, kalau gue disuruh milih, gue akan tetap bertahan pada apa yang gue miliki saat ini. Walaupun gue gak dihargai, walaupun gue gak dianggap ada, walaupun gue selalu rasain sakit, tapi seenggaknya gue udah punya seseorang yang ada di samping gue disaat-saat tertentu.

Gue punya seseorang yang bisa gue percaya, bukan orang baru yang masih harus beradaptasi dengan semua tingkah buruk gue.

Seenggaknya gue punya seseorang yang udah pasti tau keburukan gue dan gak ninggalin gue walaupun gue selalu di abaikan. Bukan orang baru yang belum pasti bisa menerima semua keburukan gue yang gak bisa gue jabarkan karena terlalu buruk.

Seenggaknya gue punya seseorang yang bisa gue ceritakan segala keluh kesah gue tentang dunia yang gak pernah berpihak sama gue. Buka orang baru yang belum tentu bisa gue ceritakan hal apapun.

Seenggaknya gue punya seseorang.

Gue gak peduli itu. Gue gak peduli sama semua orang yang anggap gue bodoh atau goblok karena terus bertahan sama seseorang yang kadang selalu nyakitin gue.

Karena mereka gak tau rasanya capek.

Karena mereka gak tau capeknya ngulang hubungan sama orang baru. Mereka gak tau capeknya harus kembali pada titik nol. Mereka belum merasakan bagaimana rasa lelahnya harus mengulang kisah dari awal sama orang baru yang belum pasti bisa menerima semua keburukan gue.

Mereka belum mengerti rasanya sakit karena harus kembali mengisi lembaran putih dengan warna-warna yang belum tentu bisa lo temukan letaknya.

Nanti.

Pada masanya dan pada waktunya, ketika mereka udah tau gimana capeknya kenal sama orang baru lagi, ngulang lagi, mereka pasti ngerti kenapa gue sebego ini.

Dan buat lo.

Gue masih tahan kok. Lakukan hal apapun yang lo suka, yang lo mau. Terserah.

Gue hanya akan ada disaat lo butuh gue untuk ada. Gue hanya akan datang pada lo saat gue gak tau harus datang sama siapa.

Untuk saat ini, gue masih tahan kok. Untuk semua hal yang lo lakukan sama gue. Untuk semua hal yang buat lo seneng. Lakukan apapun itu, asal lo seneng gue gak masalah. Asal lo gak sedih asal lo gak sakit, gue gak apa-apa.

Tapi jangan keterusan ya??

Karena gue juga manusia biasa.

Gue manusia yang akan capek pada waktunya. Gue bukan manusia yang anti capek. Mungkin gue caoek untuk kenal dan ulang rasa sama orang baru lagi, tapi saat lo terus-terusan gak bisa hargai adanya gue, gak bisa menganggap akan adanya gue, bukan gak mungkin untuk gue memilih pergi cari orang baru.

Karena seperti yang gue bilang. Gue juga manusia yang akan capek pada waktunya.

Sesayang apapun gue sama lo, saat gue udah capek sama semua hal tentang lo, gue pasti akan ninggalin lo. Karena gue juga berhak bahagia, walaupun dengan itu gue harus kehilangan lo.

Saat itu gue akan menganggap mungkin memang Tuhan gak meletakkan kebahagiaan gue di dalam diri lo. Ya, mungkin begitu.

Tapi untuk saat ini, gue masih tahan kok sama semua hal yang lo lakukan. Lakukan semua hal yang lo mau, sakitin gue sepuas yang lo bisa. Lukai gue sedalam yang lo mampu. Tapi nanti, ketika gue pergi, jangan panggil gue lagi, karena sekeras apapun suara lo, gue akan tetap menutup telinga gue buat lo.

Karena ketika gue memutuskan untuk pergi, masa disaat itu lo juga harus pergi dalam hati gue.

Seperti yang gue bilang.

Gue juga berhak bahagia, walaupun dengan itu gue harus kehilangan lo.

*****
Catatan Penulis°°

Udah lama gak up ya?

Hehe :') iya sadar diri kok akutuu..
Seriusan..
Tapi gak sampe 1 bulan kan? Hehe

Lagi stuck banget kemaren-kemaren, gak bisa mikir juga.

Gak tau deh ini mau nulis apaan kok gajelas begini.

Wkwk yaudah sampai ketemu besok yakk..

Iya iya besok up kok :') (kalau ga ada halangan)

Eh iya iya up :v, bakal up terus lagi kok wkwk

See u next yaaa

Cerita Yang UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang