Ada beberapa hal yang mengganggu pikiran Jisoo sekarang
Tentang meliput berita dan Kim Taehyung tentunya
Oke, soal meliput berita Jisoo mungkin bisa mengatasi rasa takut ataupun rasa gugup apalagi saat tahu apa yang Chaeyoung katakan tempo hari lalu di kantor yang jujur, itu mengundang bulu kuduknya berdiri karena takut.
Namun, kalau soal Kim Taehyung. Jisoo tak benar-benar yakin
Ada sedikit rasa sesal di sela-sela hatinya ketika menginjak kota Daegu. Sesal karena tidak mempertimbangkan dengan baik penawaran meliput berita, malah langsung menerima tanpa tolakan sama sekali seperti 'kenapa harus saya?' 'kenapa harus sendiri?' 'saya tidak bisa' rasanya susah sekali mau mengatakan beberapa kalimat di atas. Rasa sesal menerima penawaran nyonya Kim yang menyuruh Jisoo untuk dijemput oleh pria yang sempat ia cintai
Jisoo sedikit mungkin tidak menyangka akan bertemu secepat ini. Lebih tidak siap melihat wajah Taehyung. Jisoo pikir akan menunggu sedikit lebih lama di bandara untuk menunggu jemputan. Sempat sebuah ide terlintas di otaknya jika jemputan dari Taehyung itu belum datang
Ya, tentu saja kabur dengan menggunakan taksi mungkin tidak masalah. Kendati mungkin menjadi masalah untuk nyonya Kim kalau ketahuan karena Jisoo tak melaksanakan perintah untuk dijemput kleh Taehyung. Bisa-bisa, wanita itu menyusul dan menyeretnya pulang dengan paksa. Well, kalian tahu kalau 'singa' itu orang yang nekat
Namun, pupus sudah rencana itu, meskipun hanya menjadi wacana karena Jisoo tidak mau mengambil resiko. Pria yang akan menjemput sudah ada di hadapannya sekarang. Memang sudah menjadi kebiasaan Taehyung untuk on time alias tidak terlambat
Di sinilah mereka. Saling tatap satu sama lain tanpa ada yang berniat memutus kontak mata
Awalnya Jisoo tidak percaya apa yang dikatakan Jennie kalau pria yang ada didepannya ini adalah Ketua investigasi kasus 'terbesar' di Daegu saat ini. Saat melihat pria itu menggunakan setelan kerjanya, Jisoo hanya bisa mendengus dan percaya sekarang
"Apa kabar?" Kalimat itu serta merta keluar begitu saja saat Jisoo memberanikan diri untuk mengajak Taehyung salaman.
Taehyung sedikit tak menyangka akan reaksi santai Jisoo yang untuk pertama kalinya setelah berapa tahun? Lima tahun? Mereka bertemu dengan beban pekerjaan masing-masing. Bukan remaja kasmaran dulu.
Sepertinya Taehyung tidak menyesal setelah menerima perintah dari ibunda tercinta. Setidaknya, rasa penasaran Taehyung tentang gadis itu sudah mulai menghilang
"Tentu baik." Taehyung membalas jabatan tangan itu dengan tak kalah santai. "Kau?"
"Seperti yang kau lihat."
Ingat, kan tentang Taehyung yang penasaran bagaimana gadis itu sekarang? Meskipun sering melihat akun sosial media milik si gadis, dirasa itu tidak cukup menjawab hampir semua pertanyaan dalam otaknya
Gadis itu masih sama seperti yang ia pikirkan, mungkin hanya beberapa hal yang sedikit berbeda. Guratan di wajah Jisoo bukan lagi guratan anak-anak. Melainkan guratan wajah tegas, dewasa yang cantik nan jelita di sana. Tubuhnya juga tampak lebih kurus dari terakhir kali ia lihat. Mata bulat dan bibir berbentuk hati itu juga masih sama. Surai hitam yang dulunya pendek sebahu sudah memanjang menutupi punggung
Hampir semuanya sama dan hanya sedikit perubahan dari fisik Jisoo. Tapi tidak ada senyum yang biasa diberikan padanya. Kecuali senyum yang bisa Taehyung katakan terpaksa? Serta ada tatapan datar di sana. Seketika ada rasa asing menelusup di dada Taehyung
"Kenapa hanya diam saja?"
Suara lembut itu menyadarkan lamunan Taehyung. Pria surai hitam itu gelagapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
FanfictionAlih-alih mengorek masa lalu ketika kembali ke kampung halaman, Jisoo justru harus menghadapi sebuah kasus besar di mana ia terlibat secara langsung sebagai seorang wartawan yang meliput berita. Namun harus berurusan lagi dengan cinta pertamanya, Ki...