5 bulan telah berlalu, Shirou bersama Taiga, Chloe, dan Illya sedang pergi menuju distrik perbelanjaan. Shirou, Chloe, dan Illya membantu Taiga membeli bahan makanan untuk pembuatan kue coklat yang akan diberikan kepada pacar faunus itu.
Taiga awalnya ingin pergi sendiri dan tidak ingin merepotkan ketiga anak yang dia anggap adiknya untuk pergi bersamanya. Tetapi Shirou bersikeras bahwa dia ingin tetap membantu Taiga dan pergi diam-diam bersama kedua kakak tirinya yaitu Illya dan Chloe untuk mengikuti Taiga secara diam-diam. Namun ditengah perjalanan Taiga tiba-tiba berbelok kearah yang salah dan menghilang begitu saja. Mereka bertiga bingung kemana perginya Taiga dan mulai pergi menyusuri jalan yang dilalui Taiga sebelum dia menghilang. Ketika mereka berjala lurus untuk menemukan Taiga tiba-tiba Shirou merasakan tangan yang memegang bahunya dan menoleh kebelakang,diikuti oleh Illya dan Kuro yang penasaran mengapa adiknya berhenti berjalan.
Apa yang mereka lihat membuat mereka terkejut. Disana berdiri Taiga yang sedang menyeringai kepada mereka.
"Mau pergi kemana? Sedang mencari seseorang atau sedang membuntutiku?"
Shirou yang bingung mengapa Taiga bisa menemukannya akhirnya bertanya kepadanya "Bagaimana kamu bisa tahu? "
"Itu mudah bagiku karena aku merupakan seorang Hunstmen dalam pelatihan. Hal seperti ini merupakan hal kecil jika kamu sudah melakukan beberapa misi. Juga masih terlalu dini untuk kamu bisa mnyelinap dari Pengawasanku. " jawab Taiga dengan penuh percaya diri. Lalu Taiga menoleh ke kedua gadis di depannya. " Mengapa kalian disini? "
"Shirou mengajakku dan sebagai kakak perempuan tertua aku bertanggung jawab atas keamanannya. " jawab Illya meniru kesan orang dewasa tetapi gagal karena nadanya yang sangat kekanak-kanakan.
"Aku bosan dan aku hanya ikut-ikutan saja. " jawab Chloe/kuro sederhana. Lalu Taiga menatap Shirou tajam.
"Aku hanya ingin membantu sekaligus memastikan kamu membeli bahan yang benar. " jawab Shirou. Taiga melihat mereka bertiga. Sudah terlambat karena mereka sudah setengah perjalanan dan Taiga sendiri cukup malas untuk mengantarkan mereka kembali lalu berjalan dari awal lagi. Akhirnya Taiga menghelafas lalu berbalik dan berjalan kembali.
"Baiklah, Kalian boleh ikut. Mari kita pergi."
Yang akhirnya membawa ke situasi saat ini. Mereka berjalan 10 menit dan akhirya sampai ketujuan. Namun mereka tidak pergi ketempat yang biasanya melainkan pergi ke daerah timur distrik perbelanjaan dimana Shirou belum pernah menginjakan kaki disana.
Melihat kesekitar mereka. Banyak sekali orang-orang yang berakivitas kesana kemari khususnya para Faunus. Kecuali di kediaman Emiya dan Fujimura Shirou jarang sekali melihat banyak Faunus yang berkumpul disatu tempat. "Taiga-nee. Kenapa banyak sekali Faunus disini? dan kenapa kita tidak pergi ketempat yang biasanya?" tanya Chloe tertarik melihat banyaknya Faunus disekitar.
"Kamu tau, tempat ini adalah tempat yang dibangun oleh keluargaku untuk para Faunus. Keluargaku membuat untuk para Faunus yang ingin berdagang dengan biaya sewa lebih murah. Juga ditempat inilah para penjual akan memberikan potongan harga khusus pada Faunus lainnya. Jadi dengan memanfaatkan itu, aku bisa membeli bahan lebih murah dibandingkan tempat perbelanjaan yang biasanya."
"Fuji-nee. Kamu tau apa yang harus dibeli? " tanya Shirou.
Taiga merogoh sakunya "Tentu saja tahu. Aku membawa catatan bahan ya-" hanya untuk tidak menemukan apa-apa. Dengan gerakan yang kaku layaknya robot Taiga melihat kembali kepada Shirou hanya untuk mendapati bahwa Shirou menatap dirinya kosong.
"Fuji-nee. Kamu meninggalkan gulir mu dimeja lagi. " jawab Shirou datar. Taiga malu dengan apa yang Shirou katakan. Dia seharusnya menjadi panutan bagi adik-adik kecilnya tetapi karena sifatnya yang menurut Shirou sedikit ceroboh (walaupun Shirou menganggabnya lebih) membuatnya melupakan catatan bahan yang harus dia beli. Rasa pasrah memasuki gadis Faunus yang lebih tua itu. Kali ini dia harus berjalan kembali untuk mengambilnya lalu kembali lagi . Namun sebelum dia berjalan pergi, Shirou meraih kantong sakunya dan mengeluarkan perangkat gulir dan memberikannya kepada Taiga. "Aku membawakannya untukmu. Lain kali jangan sampai tertinggal lagi. "
YOU ARE READING
Remnant : Forge the path to utopia.
Hayran KurguSuatu terjadi di masa lalu membuat Remnant berubah dan memasuki kekacauan. Dengan adanya perang antara 3 Fraksi yang meliputi Salem,Ozpin, dan juga Dead Apostle yang terjadi di Remnant menyeret seorang bocah lelaki untuk ikut masuk kedalamnya. bisak...