12

7.7K 1K 56
                                    

Lia segera berlari untuk menolong dua manusia di depannya. Ia menarik kaki bangchan namun lelaki itu tidak bisa menolong lino.




Lino berteriak di detik sisa hidupnya saat ia masih terjun ke bawah, "ASAL KALIAN TAU. PEMBUNUHNYA BUKAN GUE. TAPI---"




Bruk!




Lino tak dapat diselamatkan.




"Ya tuhan! Kenapa dia menghindar kalau bukan dia pelakunya?" keluh Bangchan.




Rombongan tim kepolisian datang ke lokasi kejadian, disusul dengan warga sekitar yang penasaran apa yang terjadi di sini.




📰











"Abang" panggil Ayen yang tengah menatap Bangchan mengaduk kopinya dengan sedotan. Ia tahu, pasti bangchan merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan nyawa lino.




saat ini mereka berada di cafe dengan mengajak ryujin untuk ikut berunding.




"Ah anjir! Panas coy" keluh Ryujin pada pelayan yang baru saja mengantar pesanan minumannya.




"Lah lu ga inget pesen kopi panas, hah?" balas lia sewot




"tau nih" lanjut yeji, teman kuliah ryujin yang bekerja di kafe ini. Yeji saja yang memegang bahkan sering ketumpahan air panas biasa saja, atau mungkin sudah terbiasa.




"Ngomong ngomong, kalian inget gak pernah ada masalah apa sama seseorang?" celetuk bangchan.




Lia dan Ryujin menggeleng tidak yakin. Biasanya orang yang tega melakukan tindakan pembunuhan disebabkan karena adanya rasa dendam, atau memang karena sudah menjadi hobi.




"Inget baik baik, Ryujin kan pikunan" ledek Yeji kemudian kembali ke dapur untuk bertugas.

[1] Doll | Itzy 🔴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang