2012

19 0 0
                                    

Dipertengahan tahun 2012.
Saja datang kerumahku,sebelum aku berangkat kerja.
Diluar hujan kala itu.
Aku terkejut bahwa ketika aku melihat ke arah  depan terasku untuk mengecek hujan.
ada saja yg sedang mengigil disana.
Ia menununggu di depan teras sambil memegang plastik putih ditangannya.
"kamu pagi pagi sama hujan  ngapain kesini?" tanyaku.
"Ini ada oleh oleh dari bandung buat kamu."katadia.
"Haaa??"Kan kita di bandung" sautku.
"Ia gatau bandung nya nyuruh nya gitu".katadia.
"Ha ngacok kamu. Mana oleh olehnya coba liat? pintaku".

Pada saat itu saja mengeluarkan sebuah buku yg berwarna merah dan jingga dari kantong plastik di gegaman nya.
ia berkata bahwa," ini sebuah buku nel di dalamnya terdapat rambu rambu yaitu hati-hati.
Ia aku temukan  di pojokan tadi malam ketika aku sedang menulis.
Disana Ia merintih kepanasan lalu aku tulis dia dan kubawa ia kepadamu.
Sampul dibuku itu pengap.
Sempatilah membuka dan membacanya.
aku  tunggu kamu. aku ada didalamnya".
"kamu ngomongin apasih? Tanyaku.
"nah iya juga ngomongin apa" tanyanya.
Lalu Saja pun pergi dengan motor beat hitam andalannya.
Padahal sebelumnya sudah kusuruh masuk terlebih dahulu untuk mengeringkan badan dan menunggu hujan itu reda.
Tapi dia hanya bilang, ini ujan nel bukan pak ujang. Jadi aku ga takut.
akupun tertawa mendengar ia bilang begitu .
karna pak ujang itu adalah guru bp kami waktu di smp.
sajapun pergi.
Lalu Aku lupa menanyakan untuk apa buku ini.
Ditambah lagi Aku belum menyadari bahwa ia pergi  untuk selama lamanya .
Bila aku tau bakal jadi begini.
Mungkin aku akan bolos kerja dan kehujanan demi dia saat itu.

Waktu itu hari masi pagi  aku ingat , bahkan keluargakupun belum sepenuhnya bangun.

                               ••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Saja " from nela.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang