2

80 5 0
                                    


~Happy Reading~

Dan disinilah aku, ditempat yang bisa disebut cafe menunggu seseorang datang yang entah akan datang atau tidak. Aku bahkan sudah menunggu sejam lamanya dan dia belum datang juga. Lihat saja kalau dia datang nanti aku akan....

Ucapan seseorang membuyarkan lamunanku. " kau sudah datang? " ucap orang itu.

Akhirnya dia datang juga, aku pun berbalik.

" oh, lee soobin " ucapku.

Dia kelihatan habis lari maraton. Apa dia lari kesini?

" Kau pasti sudah menunggu lama? " tanyanya sambil menetralkan nafasnya yang memburu.

" Ya, begitulah. Hey duduk dulu kamu terlihat habis lari marathon " ucapku.

" Maaf membuatmu menunggu kim " ucapnya sambil duduk.

Akupun terseyum mendengar perkataannya. Astaga ini bahkan bukan salahnya kenapa dia yang minta maaf. Aku menghela nafas lalu " Tak apa, ini bukan salahmu bin " ucapku.

" Maaf, aku baru melihat pesan beomgyu. Dia tidak bisa datang karna ada urusan yang... " ucap soobin belum selesai aku langsung memotong ucapannya.

" Ini bukan yang pertama soobin, aku tau dia tidak akan datang. Dan aku yakin kamu yang pasti akan datang jadi aku menunggu " ucapku sambil terseyum.

Soobin pun membalas seyumanku. Lalu berkata " Mau ku bantu kerja tugasnya? " tanyanya.

" Tentu saja, untuk itulah aku menunggu " ucapku.

Dia hanya terseyum dan kami pun mengejarkan tugas patner ini. Dia bahkan bukan patnerku, tetapi malah membantuku mengerjakannya. Ckk si kim beomgyu itu selalu saja begini, apa salahnya coba kita hanya akan mengejarkan tugas, bahkan dia sendiri yang mengirimiku pesan untuk ketemu di cafe ini, dasar kulkas. Untung saja soobin datang kalau tidak aku sudah berlumut dicafe ini.

Setelah sejam mengejarkan tugas itu hampir sejam dan akhirnya selesai juga. Badanku terasa remuk gara-gara duduk sejam, ah tidak aku bahkan duajam duduk hanya untuk menunggu dan mengerjakan tugas ini.

" Kau terlihat lelah kim " ucap soobin.

" Ah, yah sedikit " ucapku. Tentu saja aku lelah sebelum kesini aku harus membantu kakakku mencari bajunya itu bahkan aku sendiripun tak tau ada dimana baju itu, dan ternyata bajunya itu ada di belakang pintu kamarnya ingin ku teriak. Setelah itu, aku harus melakukan pekerjaan rumah tangga, lalu membantu adikku mengejarkan tugasnya lalu aku harus dimarahi dulu baru bisa keluar rumah. Dan sialnya lagi ban mobilku kempes, dan bahkan kakakku tak meminjamkan aku mobilnya. Jadinya aku harus naik taxi kesini buru-buru, dan ternyata aku harus menunggu sejam lamanya karna orang yang kutunggu tidak datang. Benar hariku sangat melelahkan. Aku ingin pingsan rasanya.

" Sudah makan? Mau makan dulu baru ku antar pulang ? Tanya soobin.

" Belum, tapi tidak usah aku makan dirumah saja bin " ucapku.

" Hmm, kau harus makan kim. Baru ku antar pulang dan tidak ada penolakan " ucapnya.

Aku menghela nafas " baiklah " ucapku.

Setelah makan soobin mengantarku pulang sampe depan pagar rumah.

" Makasih bin, sudah membantuku lagi hari ini dan makasih juga teraktirannya " ucapku terseyum.

Truth Or LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang