10

118 2 5
                                    


~ Happy Reading ~


Setiap sebab pasti ada akibatnya. Dan apa yang kita lakukan mungkin sudah baik tapi tidak dengan orang lain. Pikiran orang berbeda-beda walaupun sedarah tetapi tak sama.

Prakkk.

Ah, aku menjatuhkannya lagi, sebenarnya ada apa dengan tanganku. Akhir-akhir ini aku sering menjatuhkan sesuatu.

" Ini masih pagi, bisakah kau gunakan dirimu dengan benar "

" Aku tidak sengaja "

" Kenapa semua yang kau lakukan tidak ada yang benar " ucapnya membuatku sedikit meringis.

" Apa kau akan seperti itu terus? "

" Aku.. "

" Liat eonniemu mampu melakukan semua hal dengan baik, dia sudah lulus kuliah bahkan sudah bekerja, anak yang berprestasi membanggakan orang tuanya. Lalu kau apa? "

" Maafkan aku bu "

" Percuma aku menyekolahkanmu membuang uangku saja " ucapnya lalu melangkah pergi.

Sakit. Tentu saja, tapi semuanya dia terima karna dia memang tidak bisa membanggakan orangtuanya dia bukan seperti eonnienya yang pandai dalam berbagai hal. Tapi kenapa dia diperlakukan seperti itu, dia sudah berusaha melakukan apapun yang orangtuanya inginkan, walaupun hasilnya tidak pernah sesuai harapan. Dia juga ingin melakukan hal yang dia suka tapi sepertinya itu tidak mungkin karna hal yang dia sukai tidak disukai oleh orang tuanya terutama ibunya. Dia merasa ibunya tidak terlalu menyukainya, bahkan dia sampai berfikir kalau dia bukan anak kandung tapi kenyataannya dia adalah anak kandung. Sampai sekarang dia belum tau kenapa ibunya tidak menyukainya.

Kimberly menghela nafas melihat pecahan gelas dibawahnya lalu menunduk mencoba untuk membersihkannya, tanpa sengaja pecahan gelas itu menggores jemari manisnya.

" aww "

" Kenapa rasanya lebih sakit " ucapnya melihat tangannya tergores sehingga menimbulkan air dikedua matanya jatuh membasahi pipi berisinya, yang sejak tadi dia tahan. Lalu melanjutkan membersihkan pecahan itu.

Setelah itu dia kembali kekamarnya berbaring dikasurnya sambil melihat langit-langit kamarnya. Memikirkan banyak hal, bagaimana masa depannya nanti, apakah ibunya akan selalu seperti itu padanya, dia sudah biasa diperlakukan seperti itu. Dia bahkan tidak pernah meminta hal yang seperti eonnienya inginkan.

Sejak kecil dia sudah mengalah pada eonnienya, kata ibunya " waktu kecil eonniemu mengalah padamu jadi giliran kau mengalah padanya " dan dia hanya menurut. Tapi bukankah saat itu dia berumur 4 tahun, apakah dia sudah dewasa? tapi kenapa ibunya mengatakan hal itu padanya bahkan saat itu dia belum mengerti kata yang diucapkan ibunya dan hanya menurut saja. Dan ketika dia memiliki seorang adik, ibunya mengatakan " Waktu kecil kau sudah mendapatkan apa yang kau mau sekarang kau mengalah pada adikmu". Tapi bukankah dulu dia mengalah pada eonnienya jadi harus sampai kapan dia mengalah?

Drrttttt.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk. Segera melihat pesan itu.

Guanlin
Hey, apa kamu sibuk hari ini?

Kimberly
Tidak, ada apa?

Guanlin
Ada yang ingin aku katakan padamu. Bisa bertemu?

Kimberly
Kau bisa bilang melalui pesan. Memangnya penting?

Guanlin
Iya ini penting. Tidak bisa yah?

Truth Or LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang