0.28

1.8K 139 5
                                    

Akhirnya saat yang keduanya tunggu-tunggu tiba tepat hari ini adalah hari pernikahan Mino dan Joohyun.

Joohyun sudah sangat cantik dengan balutan baju pengantin yang senada dengan apa yang Mino pakai. Joohyun bahkan menatap bangga bahwa di hari ini di hari pernikahan nya ia bisa memakai baju sesuai rancangan nya sendiri. Seperti impian nya dulu ia sangat ingin membuat baju pernikahan dengan hasil desain nya sendiri. Dan sekarang semuanya sudah terbukti ia memakai nya bahkan ia juga membuat hal serupa pada baju yang Mino kenakan. 

Joohyun sebenarnya tak ikut campur untuk urusan yang lainnya ia hanya menyiapkan baju pengantin, sisanya adalah Mino yang menangani. Dan betapa takjub nya Joohyun saat melihat dekor gedung yang akan menjadi tempat pernikahan nya. Seluruh dekor gedung tersebut adalah kesukaan Joohyun. Mulai dari warna ungu yang menyebar di seluruh ruangan, bunga mawar biru yang tertata di berbagai tempat sampai makanan yang tersedia adalah makanan kesukaan Joohyun semua.

Lagi-lagi Joohyun merasa bahwa memiliki Mino adalah hal yang paling ia syukuri dalam hidup nya. Joohyun tak merasa menyesal harus memperjuangkan Mino pada beberapa saat yang lalu. Bahkan Joohyun akan benar-benar merasa bodoh jika melepaskan Mino begitu saja pada saat itu. 

Joohyun menatap pria yang kini berdiri di samping nya, pria ini yang sudah menemaninya selama enam tahun belakangan. Pria ini yang sudah resmi menyandang status sebagai suaminya. 

-

Mino sangat bersyukur bahwa hari ini berjalan dengan sangat lancar, ia kembali mengingat perjuangan nya untuk mendapatkan Joohyun sekitar tujuh tahun lalu dan masa-masa pacaran nya sejak enam tahun terakhir. Ternyata perjuangan nya tidak sia-sia. Walaupun selama enam tahun ia merasa jatuh cinta sendiri tapi kini cintanya terasa terbalaskan.

Mino kini menatap Joohyun yang tengah menatap teman-teman nya dulu. Mengapa disebut dulu? Karena Joohyun pernah menyakiti mereka sehingga pertemanan mereka hancur. Joohyun dulu sangat egois ia bisa mengorbankan apa saja demi mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk mengorbankan pertemanan nya.

Akhirnya Mino yang memutuskan minta maaf pada saat itu tanpa sepengetahuan Joohyun dan teman-teman nya tentu saja langsung mengiyakan. Rasa sayang nya pada Joohyun melebihi apapun tetapi mereka tetap belum mau memasuki kehidupan Joohyun lagi karena sifat Joohyun yang egois masih melekat pada dirinya. Joohyun bisa saja kembali mengorbankan pertemanan mereka.

Hingga tak terasa sudah tiga tahun lamanya setelah kejadian itu Mino mengundang ketiga teman Joohyun pada ulang tahun Joohyun kemarin. Tapi tetap saja tak ada yang mengobrol. Jisoo, Jennie dan Wendy hanya mengucapkan selamat dan Joohyun masih enggan mengajak berbicara.

Mino masih memperhatikan Joohyun yang terus memandang ketiga teman nya yang kini sedang bercanda dan tertawa bersama. Mino bisa lihat ada raut kesedihan di pandangan Joohyun.

Mino mendekatkan dirinya pada Joohyun dan berbisik, "Datangi atau kamu akan kembali menyesal karena melepaskan mereka begitu saja."

Joohyun kini berbalik memandang Mino dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan tapi akhirnya Joohyun mengikuti saran Mino, ia berjalan pada ketiga orang yang masih menjadi orang-orang yang berharga di hidup Joohyun.

"Ekhem." Joohyun berdehem untuk mengalihkan atensi mereka. 

Jisoo, Jennie dan juga Wendy kini mengalihkan atensinya pada Joohyun.

"Te—terima kasih telah datang." Joohyun gugup, benar-benar gugup. 

Jisoo, Jennie dan juga Wendy tersenyum, "Selamat untuk pernikahan mu Irene." Joohyun terpaku. Panggilan itu, panggilan yang teman-teman nya berikan untuk dirinya dan kini setelah sekian lama Joohyun dapat mendengarnya dari mulut Wendy.

Tanpa sadar kini Joohyun sudah mengeluarkan air mata, ia merasa bodoh telah menghianati teman-teman nya di masa lalu.

"Hey, jangan menangis ini hari bahagia mu." Jisoo membawa Joohyun kedalam pelukan nya diikuti Jennie dan juga Wendy.

"Jangan menangis Irene, kamu tidak lihat disini banyak orang." Irene melepaskan pelukan mereka dan menatap ke segala arah. Kini dapat dilihat bahwa semua orang tengah menatap ke arah nya. Joohyun mengalihkan atensinya pada Mino dan Mino hanya membalasnya dengan tersenyum.

-

"Kamu tidak lelah?" Kini Mino dan Joohyun sedang berada di kamar mereka, di rumah baru mereka. Rumah yang Mino buat khusus untuk dirinya dan juga Joohyun.

Kedua nya telah menyelesaikan rangkaian acara hari ini dan sekarang tengah bersantai di tempat tidur sembari berpelukan setelah membersihkan diri.

Joohyun menggeleng di dalam pelukan Mino.

"Oh benarkah? Berarti aku bisa melancarkan aksi ku sekarang?" Joohyun menegang entah mengapa pikiran nya berkelana kepada hal-hal kotor. Ia berpikir bahwa ia akan bergulat bersama Mino di ranjang ini. Pipinya sudah merasa panas dapat diyakini kini pipinya menampilkan semburat warna merah, Joohyun menggeleng mencoba menghilangkan pikiran kotornya.

"Kenapa menggeleng kau tidak mau?"

"Tidak-tidak aku mau." Ups! Joohyun salah bicara, melihat seringaian di wajah Mino bertanda bahwa Joohyun akan berakhir malam ini.

Terbukti saat Mino sudah melumat bibir Joohyun dengan rakus. Joohyun hanya pasrah, ia hanya bisa membalas dan menikmati apa yang Mino lakukan.

-END-

[2] GO TO MARRIED {MINRENE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang