♡five

3.3K 574 13
                                    

“ini gue enggak lagi salah liat kan? eh woy, seorang kim mingyu bawa anak kucing ke rumah? habis kesambet apaan lo?!”

“berisik, minkyung!”

sesampainya di teras rumah, mingyu langsung menjatuhkan sebuah kardus ke bawah lantai, membuat sang anak kucing di dalamnya makin mengeong keras. minkyung yang melihat itu langsung menggetok kepala saudara kembarnya memakai sapu yang kebetulan berada di tangannya.

demi apapun selama di perjalanan mingyu udah geli-geli ngeri sendiri membawa anak kucing tersebut, apalagi sang anak kucing terus mengeongㅡ mana melengking sekali, membuat sakit telinga mingyu.

mingyu sendiri juga tidak mengerti mengapa ia jadi mau balik arah membawa kucing itu dibawa pulang. padahal sudah jelas sekali tadi dirinya sangat menolak untuk membawa kucing tersebut.

karena takut? tidak, mingyu tidak takut sama sekali dengan ancaman wonwoo tadi. mungkin karena feeling kasihannya sedang muncul.

anak kucing yang dibawa mingyu ini jelek sekali, kurus, wajahnya juga rembesan dan lehernya ada lukaㅡ tapi itu bukan mingyu yang membuatnya. sebelum ter-tendangnya kucing itu emang sudah terluka kian. iya ter-tendang, dalam yang sebenarnya waktu berjalan mau pulang mingyu tidak sengaja menendangnya sebab sedang fokus ke ponselnya makanya mingyu gak melihat kalau di depannya ada anak kucing.

“kyung, lo rawat tuh kucing ya?”

“lah kok gue?” protes minkyung, “lo lah yang rawat, kan lo yang bawa nih kucing ke rumah.”

“lo kan suka kucing.”

“iya sih, tapi kenapa gak lo aja yang rawat?”

mingyu mendengus, tangannya sudah menenteng sepatu buat masuk ke dalam rumah, “gue nyentuh tuh kucing aja ogah.”

“ya terus kenapa lo bawa nih kucing ke rumah?”

minkyung itu bawel, banyak tanya juga. “gak mau tau, lo harus sembuhin tuh kucing.”

“apaan dih! lo pikir gue dokter hewan?”

“ntar gue traktir lo selama seminggu, mau?”

“ya kali gak mau, MAU LAH!”

“hilih dasar.”

Cat »meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang