sebenarnya wonwoo itu bukan tipe orang yang mudah cepat akrab dengan orang pertama kali kenal. wonwoo cenderung akan kaku, tapi dengan mingyuㅡ anehnya wonwoo bisa merasa sesantai ini. seperti sudah mengenal lama padahal mereka baru kenal.
wonwoo juga sempat berpikir kalau dirinya dan mingyu bisa saja menjadi musuh karena dipertemuan mereka di mana wonwoo menyuruh secara paksa mingyu untuk bertanggung jawab pada seekor kucing yang terluka. mengingat sebelumnya wonwoo pernah dibenci oleh seseorang yang juga sama seperti itu.
“mau mampir bentar nggak?” wonwoo tertawa setelahnya ketika mingyu menggeleng kuat yang sebelumnya sempat melirik ke arah halaman depan rumah wonwoo ada beberapa kucing duduk disana.
“mereka baik.”
“ini demi kebaikan mereka juga. gue liat kucing auto pengen tendang.”
“kurangin kejahatan lo itu.”
mingyu angguk meng-iyakan saja, sudah terlalu malas membahas kucing mulu. “gue pamit balik.”
“titip salam rindu gue sama obel.”
“obel mulu,” mingyu mendengus dan wonwoo ketawa lagi, “bilang hati-hati dijalan gitu kek ke gue.”
“yaudah hati-hati lo dijalan, jangan ngebut. dan makasih atas traktirannya.”
barulah mingyu tersenyum, “berasa kayak ngomong sama pacar.”
“hah? lo ngomong apa?” tanya wonwoo, suara mingyu tidak terlalu jelas di akhir kata.
“hm ituㅡ hehe, jadi pacar gue yok?”
“eㅡeh? dasar sinting!”
ㅡㅡ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
