♡fifteen

2.5K 494 18
                                    

“EH ANJING! astaga, lo ngapain berdiri di depan pintu toilet?”

hampir saja, sedikit lagi malahan tinggal beberapa centi lagi jidat wonwoo bakalan kebentur pada dadanya mingyu. 

wonwoo juga terkejut, wajahnya memanasㅡ kalau balik ke dalam toilet lalu berkaca pasti wajahnya merah lagi. padahal dirinya sudah berusaha keras lari cepat buat menghindar dari mingyu lalu bersembunyi di dalam toilet. wonwoo juga mengira mingyu pasti nggak bakalan mengejarnya.

tapi sialan sekali, cowok berbadan tinggi ini ternyata dapat menemukannya.

“ya lo lari sih. mana cepat banget larinya kayak kucing betina.”

“lo ngapain ngejar gue?”

“ya elo gue panggil malah lari, kenapa? ituㅡ muka lo kenapa? merah banget, lo sakit jeon?”

wonwoo mundur selangkah pas tangan mingyu ingin menyentuh keningnya, “eㅡenggak, gue nggak sakit.”

“terus?”

“ya gapapa.”

“tapi muka lo merah gitu.”

“udah ah gue mau pulang.”

“ayok gue anterin.”

wonwoo mendengus, “gue bisa pulang sendiri.” lalu pergi meninggalkan mingyu.

tentu saja mingyu kembali mengejar wonwoo, “tapi jeon, entar lo kenapa-napa gimana?”

“gue bukan pacar lo, jangan sok perhatian.”

“ya emang bukan, kan semalam lo tolak gue.”

wonwoo terdiam, dan wajahnya makin panas.

ini masalahnya, mengingat tentang semalamㅡ mingyu yang menembaknya. wonwoo tidak mengerti kenapa ia bisa gampang baper dan ucapan mingyu itu terus mengiang-ngiang, padahal wonwoo tahu itu hanyalah obrolan bercandaan doang, tapi rasanya,ㅡ

“jeon, udah lah jangan banyak mikir. gue anter oke? dosa kalau lo masih tolak orang ganteng.”

Cat »meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang