Chapter 9 : No! I'm Queen👸

25 6 3
                                    

Sekarang ini Hyesoo tengah berdiri didepan sebuah bangunan bersar bercatkan putih gading, dia menaiki tangga yang tidak cukup tinggi untuk mencapai pintu kaca bangunan tersebut. Perlahan Hyesoo membuka pintu tersebut dan terdapat resepsionis yang menyambut kedatangannya, Hyesoo menghampiri resepsionis itu dan bertanya.

"ada yang bisa saya bantu?" tanya sang resepsionis pada Hyesoo.

"hmm.. Bisa tunjukkan dimana dorm Archangel?" ucap Hyesoo.

"maaf, apakah nona ini bernama Park Hyesoo?" tanya resepsionis.

"nee"

"baiklah anda sudah ada di daftar, mari ikut saya" resepsionis tersebut menyuruh Hyesoo mengikutinya, dan Hyesoo pun mengikuti kemana resepsionis itu pergi.

Setelah sampai di lantai yang mereka tuju, resepsionis menunjukan dorm Archangel lalu pergi. Hyesoo berjalan menuju pintu, sampai di pintu Hyesoo menghembuskan nafasnya lembut.

"aku belum siap bertemu mereka, tapi aku harus" monolog Hyesoo.

Dia makin meremas tali tasnya, dia semakin gugup tapi mau tidak mau dia harus masuk, dia perlahan menekan bell dorm Archangel.

Tetttt...

"Aigoo.. Aigoo.. Aigoo!! Kira-kira siapa yang membuka pintu" ucap Hyesoo sambil menutup matanya.

Crett..

Pintu terbuka Hyesoo langsung membuka matanya lebar-lebar.
Hyesoo membelalakan matanya saat dia tahu siapa yang membukakan pintunya.

"kau asisten yang di janjikan oleh manager Yuto?" tanya seseorang yang membuka pintu.

"n--nee"

"masuklah"

"tunggu. A--pa ini benar Ji--nho oppa?" tanya Hyesoo gugup.

"menerutmu aku siapa" Jinho berlalu masuk tanpa menghiraukan Hyesoo.

Hyesoo pun ikut masuk dengan Jinho dan ruangan yang pertama kali dia lihat adalah ruang tamu yang berantakan dengan majalah, baju kotor, dan makanan juga minuman sisa.

Hyesoo hanya terdiam memandangi ruang tamu tersebut dia berpikir dia harus membersihkan ini semua sendirian.

"a--apa aku harus membersihkan ini?" tanya Hyesoo tanpa memandang Jinho.

"iya"

"siapa namamu?" tanya Jinho.

"Uh, nee namaku Park Hyesoo" ucap Hyesoo membungkukkan badannya.

"siapa?" Saat Jinho mendengar namanya dia kaget dan meminta Hyesoo mengulang nanya.

"Park Hyesoo"

"Park?"

"Hyesoo"

"Uh Hyesoo, baiklah ikut aku" ucap Jinho yang berlalu pergi dan di ikuti oleh Hyesoo.

Saat menuju suatu ruangan Hyesoo mencubiti pipinya dia merasa ini semua mimpi namun hasilnya nihil cubitannya ternyata berasa sakit, dia percaya ini bukan mimpi yang berjalan di hadapannya kini bukan sebuah hayalan lagi, betapa beruntungnya menjadi dirinya yang kini bisa jauh lebih dekat dengan mereka, mereka yang tak lain adalah idolanya sejak lama.

Hyesoo terus berjalan sambil berhayal sampai dia tak sadar di depannya ada seseorang sampai akhirnnya Hyesoo menabrak punggung kekar yang tersembunyi di balik sweater Jinho.

"aigoo... Apo" Hyesoo meringis kesakitan dan memegang kepalanya.

Melihat itu Jinho membalikan badannya.

My Idol is My Last Love. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang