Luar Angkasa

368 16 1
                                    

Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran segera dimulai. Seluruh Siswa dan Siswi mulai memasuki kelas masing-masing.
"kita duduk dibangku kedua aja drey" ucap nazwa memasuki kelas
"yaudah seterah kamu aja" jawab audrey.
Mereka duduk dikursi yang ditunjuk oleh nazwa.

Tak lama kemudian masuklah angkasa karna tempat sudah penuh dan yang tersisah hanya didepan meja audrey, ia pun duduk tepat didepan audrey.
Audrey terbuyar dari lamunannya saat melihat Angkasa menatap Audrey

"hai" kalimat pertama yang ia lontarkan pada audrey.

"ha-i ju-ga" ucap audrey terbata-bata sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Angkasa pun tersenyum, lalu duduk dikursinya. Audrey hanya tersenyum-senyum melihat angkasa yang duduk didepannya.

"acieee, suka sama angkasa ya?" oceh nazwa, yang ternyata memperhatikan audrey dari tadi.

"eng-ga, a-paan sih" jawab audrey tersipu malu

"acieee, Angkasa... Audrey suka kamu nih" ucap nazwa sambil mencolek bahu angkasa

Angkasa pun menengok kebelakang hanya menaiki alis sambil tersenyum.

Tak lama kemudian datanglah guru dari luar, mereka pun belajar.

Bel istirahat berbunyi, teman-teman semua mulai memenuhi kantin, tapi tidak untuk audrey

"audrey, ayo kekantin! Aku laper nih!" ajak nazwa

"enggak ah, aku dikelas aja, ga laper kamu ke kantin sendiri gapapa kan?" jawab audrey

"yaudah deh, tapi kamu gapapa sendirian dikelas?"

"gapapa, ada gua" ucap angkasa dari depan pintu.

"hah? Cieee.... Mau pdkt ya? Yaudah deh aku duluan ya drey dadaah..." kata nazwa sambil melangkah keluar kelas.

Angkasa pun masuk kedalam, memutar kursinya agar berhadapan dengan audrey

"hai pacar" ucap angkasa sambil kekeh

"ha-i ju-ga" jawab audrey malu-malu sambil terbata-bata

"gausah gugup kali sama pacar sendiri"

"i-ya"

"kenapa ga kekantin?" kata angkasa sambil mengerutkan keningnya

"eum, ga laper sa" jawab audrey

"sa?sayang?" jawab angkasa terkekeh

"angkasa maksudku, kamu sendiri kenapa balik lagi?" tanya audrey

"soalnya orang yang terbangin pesawat kertas ada disini" jawab angkasa

"ouh"

''nanti pulang bareng yok'' kata angkasa

"ayuk aja" jawab audrey sambil mengangguk.

Pulang sekolah pun tiba, Audrey dan Angkasa pun berjalan menuju komplek mereka.

Hening. Itulah yang ada pada 2 pasangan ini, hanya ada keheningan diantara mereka, tak ada yang berani memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"ini hari pertama, aku pulang bareng kamu" ucap audrey memecahkan keheningan.

"ini juga hari pertama aku berjalan, bahkan bicara denganmu" ucap angkasa

"angkasa, cita-citamu apa? Tanya audrey

"cita-citaku? Hmm apa ya? Aku ingin menjadi astronot, aku ingin pergi ke luar angkasa" jawab angkasa sambil berhayal

"masa angkasa pergi ke angkasa?" jawab audrey sambil tekekeh

"yeuh.. Tapi di luar angkasa pasti sepi" ucap angkasa

"yaiyalah, di angkasa Mana ada manusia, yang ada alien lagi" balas audrey

"yasudah nanti aku ke angkasa bersamamu saja" kata angkasa

"kenapa sama aku? Jawab audrey memberhentikan langkah kakinya dan menatap angkasa

"iya, nanti diangkasa kita buat manusia yang banyakkkkkkkk biar ga sepi lagi" jawab angkasa merenggangkan tangan lalu berlari mendahului audrey

"angkasa!!! Tunggu!! Kamu aneh-aneh aja kamu, cuma tuhan tau yang bisa buat manusia!" teriak audrey, dan mengejar angkasa

Akhirnya mereka tiba dirumah masing-masing audrey memasuki kamarnya dan membayangkan jika ia tinggal di angkasa lalu bertemu dengan para alien.

                        ***

Sore pun tiba, audrey terbangun dari tidurnya melihat jam dinding menunjukkan jam 5 sore. Saatnya ia bergegas untuk membereskan rumah dan membersihkan badannya.

Setelah semua selesai tak lama kemudian audrey dikagetkan dengan suara laila

"dorrrrrrr" seru laila mengagetkan audrey

"astaga, laila!! Kaget tau!" ucap audrey kesal

"hahaha, maaf ya, kamu lagi apain? Ga main?" tanya laila

"hehehe, kamu kan tau aku tidak suka bermain diluar'' jawab audrey tersenyum

"yahh kamu, sekali-sekali bermain diluar'' ucap laila kecewa

"engga, aku lebih suka dirumah maaf ya"

"yaudah kalo gitu aku main ya drey, dadah..." ucap laila lalu meninggalkan rumah audrey.

Hanya audrey dan berserakan buku pelajaran dirumah, sambil menunggu kepulangan ayah & ibunya, audrey menyempatkan waktu untuk belajar mengerjakan tugas-tugas buat esok hari

ketika sahabat menjadi pengkhianatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang