cepat sembuh ya

234 14 1
                                    

"selamat pagi ma" ucap angkasa menyapa sang ibu yang sedang membuat bekal untuk anak semata wayangnya ini

"Pagi juga nak" balas sang ibu sambil memasukan masakan nya ke dalam tempat makan

"Ma, tumben ya? kok audrey belum nongol?" tanya angkasa sembari mengintip ke arah jendela mencari sosok, namun sayangnya nihil

"Ouh! iya, mama lupa kan, hari ini kamu berangkat sendiri ya? soalnya tadi mama audrey bilang audrey nya sakit, mungkin gara-gara kemarin kalian mandi hujan kan?" ucap ibu nya memperjelaskan

"ouh yaudah deh" jawab angkasa sedikit kecewa

"gausah sedih, nanti siang kamu bisa jenguk kan? bareng temen-temen juga" ucap sang ibu memberi semangat

"iya ma, yaudah angkasa berangkat dulu ya" ucapnya meninggalkan rumah

"iya nak, hati-hati" jawab sang ibu melambaikan tangan.

Bel Istirahat berbunyi. Sepi? itu yang dirasakan oleh angkasa sekarang ia tak henti-henti nya memperhatikan kursi yang biasa audrey tempati

"angkasa! ga ke kantin?" tanya Zaidan yang langsung membuyarkan lamunan Angkasa

"enggak, aku bawa bekel" ucap nya dengan lemas

"ouh yaudah, aku duluan ya"

"ya"

Zaidan meninggalkan Angkasa sendiri di dalam kelas dengan bekalnya, dari jauh terlihat seorang perempuan yang sedang memperhatikannya dari pintu, Angkasa yang sadar sedang diperhatikan menoleh ke arah pintu

"Aqilah? ngapain disitu?" ucap angkasa lantang

"eum.. eh.. a..ku em.. liatin kamu sendirian aja, audrey mana?" jawabnya sedikit gerogi

"dia lagi sakit" ucap angkasa

"ouh, aku boleh temenin kamu ga? kebetulan aku bawa bekel, ya makan bareng aja gitu"

"nazwa kemana?"

"em... ke kantin"

"kenapa ga sama dia?"

"aku males ke kantin, rame juga, males aku nungguin"

"ohh"

"boleh ga? lagian kasian kamu sendirian disini, tar kesambet"

"yaudah"

mendapat izin dari angkasa, ia pun langsung menghampiri dan duduk di depan angkasa.

Tak ada perbincangan diantara mereka, angkasa sibuk dengan bekalnya dan Aqilah? ia hanya memperhatikan angkasa yang sedang makan sesekali ia menyuap makanan nya sendiri

"kenapa ngeliatin?" tanya angkasa yang merasa risih

"eumm... enggak papa" jawabnya kaku lantaran ia kepergok bahwa ia sedang memperhatikannya

tak ada tanggapan dari angkasa, Aqilah pun mulai membuka pembicaraan kembali

"Angkasa, aku mau tanya kamu sama audrey udah lama banget ya sahabatan?"

"enggak, baru beberapa minggu setelah aku pindah dari rumah"

"kalian tetanggaan?"

"iya, sekelas juga kok"

"Bisa gitu ya, udah tetanggaan, satu sekolah, satu kelas lagi"

"mungkin takdir" jawab angkasa simple namun mendalam, membuat aqilah tertegun diam kaku di depannya.

Tak ada lagi pembicaraan, hening? itulah yang terjadi pada mereka berdua, hingga pada akhirnya satu suara yang datang dari luar membuat kelas yang tadi nya hening menjadi berisik

"Aqillahhh!! tau ga sih, aku cariin kamu dikantin, katanya nungguin tapi kok ninggalin sih ihhh ngeselin banget kamu!" ucap nazwa tanpa henti sambil berjalan menuju tempat yang aqilah duduki

"shtttt, apaan si kamu naz, dateng-dateng berisik banget deh" ucapnya kesal

"lagian kamu nya ninggalin" jawab nazwa sewot

"eh kalian berduaan aja? hey angkasa tar audrey cemburu loh" ucapnya meledek angkasa

"ya enggaklah, kan audrey tau kali kita temenan, ya kan angkasa?" ucapnya menginjak kaki angkasa

"iya" balas angkasa dengan senyuman

"hahaha, iya deh iya. oh ya kita ga mau ke rumahnya audrey? kan audrey sakit ayo jenguk" tanya audrey

"aku sih pulang sekolah mau jenguk" jawab angkasa

"yaudah kalo gitu aku ikut dong, qill ayo ikut! biar aku pulang ada barengannya" ucap nazwa membujuk aqillah

"yaudah iya" jawab aqillah pasrah

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa dan siswi mulai keluar meninggalkan kelasnya masing masing

"audrey!!!" ucap ketiga temannya itu didepan rumahnya

tak ada balasan apapun dari dalam, rumahnya tampak sepi tak berpenghuni. angkasa, aqilah dan juga nazwa pun mencoba memanggilnya kembali

tak lama kemudian terlihat seorang gadis cantik dengan wajah yang pucat dan tubuh yang lemas membuka pintu rumahnya. Angkasa tertegun lantaran ia baru kali ini melihat audrey tampak begitu lemah dan tanpa basa basi angkasa langsung menghampiri audrey yang telah membuka pintu rumah tersebut

"drey? kamu pucat banget kamu udah ke dokter?" tanya angkasa
yang langsung di balas oleh audrey
"belum, tapi aku udah minum obat kok"

"ekhmm, ada kita loh" ucap nazwa yang merasa jadi nyamuk

"hai naz,qill, sini masuk ke dalam hehehe" ucap audrey menyapa mereka dengan senyuman

~o0o~

Rumah sangat teramat sepi, audrey benar-benar merasa sepi setelah sahabatnya berpamitan untuk pulang, tak ada yang dapat ia lakukan selain tiduran di kasurnya dan menonton acara TV sambil menunggu ke pulangan ke dua orang tua nya yang tengah bekerja.

audrey teringat akan kertas yang angkasa beri sebelum berpamitan, ia pun langsung bergegas mengambilnya dan membaca surat yang angkasa beri kepadanya

"cepat sembuh ya audrey, hari aku sepi tanpa senyuman kamu hehehehe"

terlihat senyuman di wajah audrey setelah membaca surat tersebut, tidak panjang namun membuat audrey tersenyum yang berkepanjangan. Ia berharap bisa cepat sembuh agar bisa bertemu dengan teman-teman nya.

ketika sahabat menjadi pengkhianatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang