Bintang Jatuh

204 9 0
                                    

Hari Pekan sangat begitu menyenangkan Langit tampak begitu cerah, burung-burung berkicau ria, Hari demi hari pun terlewati, kondisi audrey pun kian membaik. ia sudah bisa kembali melakukan aktivitasnya seperti belajar disekolah, bermain bersama teman-teman khususnya bersama angkasa.

"drey, menurut kamu kita akan terus sama-sama kaya gini gak sih?" tanya angkasa yang sedang duduk di rumput taman yang hanya beralas karpet kecil sambil mengamati apel yang sedari tadi ia perhatikan.

"pasti lah, kita harus terus sama-sama sampai hari tua" ucap audrey yang sedang duduk disebalah angkasa.

"drey" sahut angkasa sambil mengodisikan tubuhnya duduk menghadap audrey
"janji sama aku ya!" ucapnya pada audrey yang dibalas dengan mengangkat salah satu alisnya seolah meminta jawaban apa yang angkasa katakan.

"janji sama aku, apapun yang terjadi kita harus terus sama-sama. gak akan pernah pisah" ucapnya kembali melanjutkan perkataan yang tadi

"iya aku janji saa, aku pasti akan terus sama-sama" balasnya dengan senyuman manisnya, membuat angkasa ingin terbang ke langit ke tujuh.

Disisi lain, aqillah sedang mempersiapkan kue yang ia buat spesial untuk laki-laki yang sedang ia dambakan saat ini, seseorang yang membuat ia bersemangat sekolah untuk memastikan bahwa ia masih ada di bumi.

"permisi, angkasa" ucapnya sambil mengetuk pintu rumah angkasa. Tak lama kemudian, dibukakanya pintu rumah tersebut, dilihatnya lah seorang wanita cantik yang merupakan ibu dari angkasa

"ya nak, ada apa?" tanya wanita tersebut pada aqillah dengan sangat ramah.

"pagi tante, maaf mengganggu ada angkasa nya?" tanya audrey sambil menyalami tangan wanita tersebut

"yah. maaf sayang, angkasa nya tadi pagi sekali sudah pergi sama audrey ke taman. kamu susul aja kesana nak kalo mau" jelas wanita tersebut dengan santun.

"ditaman? sama audrey? yaudah nanti qillah susul, makasih ya tante" ucapnya kembali, lalu pamit pergi. Ibu angkasa hanya memberikan senyuman, lalu masuk kembali dalam rumahnya.

Aqilah pun berjalan ke taman untuk memastikan apakah benar  mereka ada disana atau tidak.

Aqilah memperhatikan kedua pasangan di balik pohon besar tak jauh dari tempat audrey dan angkasa, memperhatikan mereka yang berada di rerumputan tertawa riang tanpa beban, bahagia tanpa luka, membuat aqilah iri akan ke dekatan mereka. Tak lama aqilah pun pergi meninggalkan tempat itu, kembali ke rumahnya dengan benda pipih yang terus mengalir dari mata nya.

Matahari semakin terlihat, Audrey dan Angkasa terlihat sangat bahagia, entah apa yang mereka bicarakan hingga tak henti-henti nya mereka tertawa sepanjang jalan menuju rumah.

"heum, udah pulang? ngomongin apa sih kok bahagia banget?" tanya ibu angkasa menyambut mereka tiba

"ah, engga ma, kita cuma ngobrol yang cerita kartun yang lucu-lucu aja hehehe" ucap angkasa, sambil salam ke pada sang ibunda yang disusul oleh audrey

"hmm, yaudah kalo gitu, oh iya tadi temen kamu aqilah ke sini cari kamu sa" ucap ibunda angkasa

"aqilah? terus mama bilang apa?" tanya angkasa

"mama bilang, kamu lagi ditaman, katanya mau samper kamu, emang gak ketemu?" tanya sang bunda

"enggak ma, enggak kan drey?" jawabnya lalu bertanya pada audrey

"enggak tante, dari tadi kita berdua aja" jawab audrey

"hmm, yaudah mungkin nanti dia balik lagi. oh iya, kalian belum makan siang kan? ayo makan! mama udah masak loh" ucap mama angkasa

ketika sahabat menjadi pengkhianatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang