Ps : Di garisbawahi bahasa Indonesia
****
Setelah bang Jin ke sekolah, gw jadinya sendirian. Sepi banget.
'Tok tok'
"Iya masuk." kata gw.
"Sekarang waktunya dilepas infusan nya ya?" kata Suster.
Oh no, dilepas infus? Pasti sakit kan? dipasangnya aja sakit berarti dilepasnya juga sakit dong. Ku kuadd.
Susternya langsung ngelepasin jarum infus yang ada ditangan gw.
Ku sudah dagdigdug masa.
'Srekk'
"Aww!!" eit keceplosan. Aduh sakit.
Ini yang bikin gw males kalo masuk rs, gw paling takut sama yang namanya jarum suntik. Di suntik sih mending, lah ini. Lebih sakit.
"Sekarang infusnya udah dilepas ya." kata susternya sambil merban bekas infusannya.
"Sus, saya boleh keluar kan?" tanya gw.
"Oh silahkan." katanya.
"Kalo gitu saya permisi." susternya pun pergi.
Jalan-jalan dikit gapapa kali ya.
Gw pergi ke taman ah, lumayan ngilangin bosen.
Gw pergi ke taman rs. Gw duduk disalah satu kursi yang ada ditaman. Disini banyak orang, tapi mereka semua ada yang nemenin. Gak kaya gw, sendiri.
"Hoy!" seseorang nepuk pundak gw.
"Kyungsoo? Lo ngapain disini?"
"Gw mau jenguk lo, tapi kamar lo kosong yaudah gw cari kesini." Kyungsoo duduk disamping gw.
"Bukannya lo ke rumah nenek lo? Kapan pulang?" tanya gw.
"Iya, gw barusan balik. Gw langsung kesini dari sana." jawabnya.
"Lo tau, Soo?" tanya gw.
"Sohyun ngasih tau gw. Lo gapapa?" tanyanya.
"Yaa, begini keadaan gw."
"Siapa sih yang berani macem-macem sama lo? Gw gak habis pikir deh." ucap Kyungsoo.
Gw cuma diem.
"Yaampun, Ra... Dari dulu lu belom berubah ya. Masih aja begini." ucapnya geram.
Gw cuma senyum doang.
"Udahlah, Soo. Jangan dibahas!" kata gw.
Kyungsoo cuma menghela nafas doang.
Gw sama Kyungsoo cuma memandang lurus ke depan, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Gw ngeliat sekeliling. Di depan gw ada anak kecil, satu cewek satu cowok. Mereka maen kejar-kejaran.
Kayaknya seru deh, hehe.
Eh, si ceweknya kesandung batu dan akhirnya jatuh. Si ceweknya nangis, tapi sama si cowo berusaha didiemin.
"Coba aja gw punya temen cowo kek dia." gumam gw.
"Udah-udah jangan nangis." suara itu terngiang-ngiang di kepala gw disusul ingatan yang tiba-tiba menuhin otak gw.
Ingatan apa lagi ini?
Kepala gw sakit, lebih sakit dari yang waktu itu. Gw, gw harus gimana? Kepala gw serasa mau meledak.
"Ayo kita pulang. Lukanya harus diobatin." ada apa sih ini? Kenapa otak gw jadi kaya kaset kusut yang muterin kata-kata ini terus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory°KTH ✔
FanfictionPertemuannya dengan seorang pemuda telah mendatangkan ingatan asing yang telah lama terkubur. Ingatan yang entah memang benar adanya atau hanya sekedar ilusi. Sebenarnya ingatan apa itu?