Eunra sadar dia melakukan hal gila. Dia kabur dari rumah sakit.
Saat dia sedang pura-pura tertidur, dia mendengar kalau Sehun pergi untuk membeli makanan. Sekarang tinggal bang Jin yang harus pergi, bagaimana caranya? Entah beruntung atau bagaimana, selang beberapa menit setelah Sehun pergi bang Jin dipanggil oleh dokter untuk mengambil hasil pemeriksaan miliknya. Saat itulah Eunra melakukan aksi gilanya.
Dia melepas infusan dari tangannya hingga membuat tangannya berdarah. Tangannya sedikit berdenyut jadinya. Tapi dia tidak peduli. Eunra melihat topi Sehun yang tergeletak begitu saja diatas meja, dia langsung memakainya. Bajunya? Dia masih memakai pakaian pasien. Jika tetap seperti ini dia pasti akan tertangkap. Ah, dia ingat di lemari Sehun menyimpan baju untuk jaga-jaga. Eunra pun langsung mengambilnya lalu mengganti bajunya.
Setelah siap, dia menatap sekeliling.
“Maafin Eunra ya, Eunra janji cuma sebentar.” ucapnya entah pada siapa.
Eunra langsung keluar dari kamarnya. Dia berjalan seolah-olah tidak ada yang terjadi.
“Waduh... Bang Jin...” Eunra melihat kakaknya didepannya. Bang Jin baru keluar dari ruangan dokter.
Eunra menurunkan topinya lalu berjalan biasa saja.
Eunra sadar jika bang Jin melihatnya, dia pun langsung membuang muka.
Setelah berhasil belok diujung koridor, Eunra langsung berlari keluar dari area rumah sakit.
“Gak ada yang tau kan ini?” ucapnya sambil melihat ke belakang.
Eunra pun melanjutkan langkahnya lalu memberhentikan taksi yang lewat. Dia menggembuskan nafas lega lalu memberi tahu supirnya untuk pergi ke suatu tempat.
~~~~
“Dek, udah sampe.” suara sang supir membangunkannya.
Eunra sedikit menguap lalu memandang keluar. Dia meraba-raba saku celananya.
“Bangsul! Gw lupa.” rutuknya sambil menepuk dahinya. Dia lupa bahwa dia tidak punya uang sekarang.
“Emh, pak... Bisa tunggu bentar gak?” tanya Eunra ragu.
Pak supir hanya meliriknya sebentar lalu mengangguk.
Eunra membuka pintu lalu keluar. Dia berjalan ke depan gerbang rumah seseorang.
Eunra berjinjit lalu dia mendapati seseorang didalam. Orang itu terkejut melihat Eunra lalu dia menghampiri Eunra.
Eunra menipiskan bibirnya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
“Kak Eunra? Bukannya--”
“Shut... Jangan kenceng-kenceng.” ucap Eunra.
Jihoon hanya mengangguk. Lalu dia menatap Eunra heran.
“Mau apa kesini, kak? Mau ketemu bang Taehyung?” tanyanya.
“Emh... Sebelum itu... Kakak boleh minjem uang gak?” tanyanya malu-malu lalu melirik taksi dibelakangnya.
Malu-maluin banget, sumpah!
Jihoon hanya tersenyum. Lalu merogoh sakunya dan memberikan beberapa lembar uang ke Eunra.
Berasa malakin anak kecil gila!
Eunra menerima uang itu lalu berlari kearah taksi dibelakangnya.
Setelah taksi itu pergi Eunra menghampiri Jihoon lagi.
“Nanti kakak gantiin lagi ya.” ucap Eunra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory°KTH ✔
FanfictionPertemuannya dengan seorang pemuda telah mendatangkan ingatan asing yang telah lama terkubur. Ingatan yang entah memang benar adanya atau hanya sekedar ilusi. Sebenarnya ingatan apa itu?