65.

1K 72 0
                                    

Eunra sudah mulai berbicara sekarang. Malah dia sudah bisa mengomel. Ditambah lagi dia sudah bisa memukul Sehun. Yaa, Sehun bilang Eunra mirip vampir, pucat. Setelah itu Sehun langsung habis dipukuli oleh Eunra. Belum lagi omelan-omelannya yang membuat telinga Sehun pengang.

Hanya saja Eunra masih tidak mau membahas soal ibunya. Dia bisa langsung berubah menjadi diam lagi malah lebih parah dia akan mulai mengamuk seperti waktu itu.

“Ra.” panggil bang Jin.

“Hm?”

“Mama--”

Tatapan Eunra langsung menajam.

“Please, kali ini aja. Ya?” pinta bang Jin.

“Eunra gak mau.” tolaknya.

“Please, Ra..”

“Kalo gak mau ya gak mau!” teriaknya.

'Ceklek'

Ibu dan ayahnya datang.

“Rara... Biarin mama kamu--”

“Keluar!” teriak Eunra sebelum ayahnya menyelesaikan kalimatnya.

“Ra, please... Kasih mama kesempatan buat jelasin semuanya, ya? Abang mohon. Tolong lakuin ini demi abang, oke? Please, Ra...” bang Jin menggenggam tangannya Eunra, berharap Eunra bersedia kali ini.

Eunra menghela nafasnya. Dia menatap kakaknya jengah.

“Kali ini aja.” ucapnya pelan.

Bang Jin melebarkan matanya lalu tersenyum. Dia pun keluar bersama ayahnya, meninggalkan Eunra berdua dengan ibunya.

Hening. Eunra hanya diam dan sama sekali tidak menatap ibunya. Sang ibu pun masih duduk disamping Eunra tanpa berbicara sepatah kata pun.

“Eunra... Mama minta maaf sama kamu. Maaf karena mama berbuat salah ke kamu. Maafin mama ya, sayang...” ucap ibunya.

Eunra menipiskan bibirnya. Airmatanya mulai turun. Dia menangis dalam diam.

“Kenapa mama ngelakuin itu? Kenapa mama segitu gak maunya Eunra inget tentang dulu?” tanya Eunra sambil terisak.

“Maafin mama sayang...” ibunya tidak menjawab.

“Kenapa Eunra gak boleh inget sama ingatan Eunra sendiri? Eunra juga berhak tau kan?” tanya Eunra lagi.

Sang ibu hanya terdiam.

“Mama gak mau kamu terluka...” ucapnya lirih.

“Malah dengan begini Eunra terluka, mah?!” ucap Eunra.

“Maaf, sayang... Mama cuma gak mau kamu terluka lagi. Dan karena itu mama gak mau kamu inget sama Taehyung lagi. Mama takut, sayang...” ibunya mulai menangis. Ibunya menatap Eunra dalam.

“Taehyung lagi?! Kenapa sih ma? Emang ada apa sama Taehyung? Kenapa dia bisa bikin Eunra terluka?” Eunra masih tidak mengerti dengan apa yang ibunya bilang.

“Mama takut, Ra. Karena setiap apapun kamu selalu pengen sama Taehyung. Kamu terlalu bergantung sama dia. Bukan sekali aja kamu celaka karena dia, Ra. Oleh karena itu mama gak mau kamu inget lagi setelah kecelakaan itu. Mama cuma ngelindungin kamu.” kata ibunya.

“Apa itu alasannya? Hhh, mah! Ingatan Eunra bukan hanya tentang Taehyung. Kenapa mama dengan egoisnya ngelakuin itu? Oke, Eunra tau tujuan mama baik. Tapi cara mama yang salah. Mama bisa aja ngelindungin Eunra dengan cara lain kan? Dan satu lagi, kenapa Taehyung terkesan buruk di mata mama? Emang, Eunra gak bisa tau dari sudut pandang Eunra sekarang karena Eunra gak inget sama sekali. Tapi Eunra tau, Taehyung gak sejahat itu sampe bisa-bisanya selalu bikin Eunra celaka.” Eunra menggigit bibir bawahnya. Hatinya nyeri. Dia bingung, dia tidak mengerti. Kalau saja dia ingat sekarang pasti akan lebih mudah.

Memory°KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang