- - -
Dingin
Dingin
Dingin
Itu yg gue rasain ,
Entah udah berapa jam gue nungguin putra di taman
Dan ini lagi hujan deres banget
Pusing , pusing ,pusing
Brakkk...
"Risa"
Setelah itu gue ga denger apa apa lagi
Entah gue kenapa tapi rasanya badan ini remuk.
- - -
Di rumah sakit
Gue pegang kepala gue rasa nya begitu pusing ,
Perlahan gw buka mata
Dan.oh ternyata yg nolongin gw bukan putra ,
"Loe udh sadar?"
"Emmmh...gw dimana?"
"Lw di rumah sakit , tadi lw pingsan trus gw bawa kesini"
"Lw siapa?"
"Tetangga sendiri ga kenal masa,udh jangan banyak bicara dulu, lw istirahat ya , gw tinggal dulu, masih ada kerjaan"
"Iya.btw makasih udh bawa gw ke rumahsakit"
"Iya sama sama"
Gue bingung bener bener bingung
Kemana putra ?
Kenapa dia tega sama gw ?
Gw bener bener ga nyangka.
- - -
Secepat mungkin gue lari ke taman dengan pakaian gue yang basah kuyup
Gw tengok kanan kiri nyari Risa , dan bener bener ga ada orang di taman
Akhirnya gw putusin bwt nanya ke penjual di dekat taman itu
"Permisi,Bu"
"Iya mas ada apa?"
"Tadi apa ibu liat ada perempuan di taman sini Bu?"
"Tadi ada mas , kayaknya perempuan itu nunggu seseorang , soalnya lama banget nunggu nya , sampe tadi kehujanan , saya suruh teduh di sini , dia nya ga mau , akhirnya dia pingsan dan di bawa ke rumah sakit sama laki laki"
"Rumah sakit mana ya Bu"
"Keliatannya tadi di bawa ke rumah sakit ***** **** "
"Makasih ya Bu"
"Iya mas"
Gw langsung menuju alamat rumah sakit yg di kasih tau ibu ibu tadi .
Gw bener bener khawatir sama keadaan risa
Risa maafin aku
Sayang maafin aku
- - -
"Permisi"
"Suster ada cewek yang pingsan nggak disini , tadi katanya di bawa kesini , namanya Risa "
"O mbak Risa , ada di ruang lantai 2"
"Makasih ya sus"
"Iya"
- - -
Gw langsung masuk ke kamar rawat inap risa.
"Sayang"
Gw liat Risa lagi nggak tidur .
Tapi setelah gw masuk dan mendekat ke dia , dia pura pura tidur .
"Maafin aku yah"
Gw pegang tangan Risa.
"Maaf udah biarin kamu basah basah an kayak gini , Sampek kamu pingsan"
"Sayang"
"Pergi"
"Maafin aku yah"
"Pergi"
"Maafin aku sayang"
"Pergiiiii.hiks.hiks"
"Maafin aku"
"Pergiiii hiks hiks.pergiiii"
Dia histeris , nangis , dan dia bener bener kayak ketakutan .
"Pergiiii hiks hiks pergiiii"
Gw langsung peluk dia , dan berharap dia bisa tenang
"Dah yah , maafin aku"
"Jahat"
"Maafin yah"
"Pulang"
"Nanti ya kalau kamu udah sembuh kita pulang"
"Sekarang"
"Nanti ya sayang kalau kamu udah sembuh , liat keadaan kamu masih lemes gini"
"HM"
"Mau minum ?"
Dia cuma ngangguk tanpa ada kata.
"Pelan pelan sayang nanti keselek"
"Udah?"
Lagi lagi dia cuma nganggukin kepala.
"Istirahat gih"
"Jangan pergi"
Lagi lagi dia nangis dan megang erat tangan gw.
"Heh kenapa nangis lagi , ak nggak pergi , ak mau ambil kursi tuh, ak duduk Deket kamu nih"
"Yaudah gih ambil"
"Lucu kamu tuh kalau sakit"
"HM"
"Sayang"
"Apa put?"
"Kalau udah sembuh kita nikah ya"
"Kamu udah kerja?"
"Alhamdulillah udah punya kantor sendiri sekarang"
"Jadi kamu kerja sambil kuliah?"
"Iya"
"Iya deh aku mau"
Dan akhirnya dia mau nikah sama gw.😙
- - -
Maaf ya baru update lagi.
Sekarang bakal tambah seru , karna putra sama Risa mo nikah nih.
Ikutin terus keseruan ceritanya.
Selamat menunaikan ibadah puasa 1440 H🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Temen kok bangsat
RomanceBaca terus update an gue ya readers.😊maaf kalo kata katanya sedikit frontal dan kasar😆