Segalanya sudah di takdirkan. Apapun, sebesar apapun kita mencoba lari dari garis kehidupan yang telah Tuhan garis kan untuk kita,.
Sudahlah, menurut saja....Sudah hampir satu minggu ini lima orang yang biasa nya ceria seakan tanpa beban, kini raut wajah mereka diisi dengan perasaan cemas memikirkan satu sahabat mereka yang dalam keadaan koma. Setelah insiden kemarin, apalagi yang bisa mereka lakukan? Melihat keadaan sahabat mereka? Apa yang barusan terjadi? Kenapa harus terjadi?
13Mei2019
Brukh! Dugh!
Darah...
Potongan jari...."Llin?!!!! " Semua spontan berteriak melihat kondisi sahabat mereka yang tiba-tiba ambruk di halaman rumah.
"Kenapa? " Binggung Alleyna.
"Kita juga nggak tahu, kali. " Jawab Allodie."Udah mendingan buruan dibawa ke rumah sakit, keadaannya parah! " Tegas Arrzean.
"Tapi... Darah... Jari.....? Siapa??? " Tampak Sangat jelas bahwa Allatha sangat terkejut melihat apa yang berada di samping wajah pucat Allinsley.
Bahkan yang lainnya pun baru saja menyadari kalau di bawah ada darah dan beberapa potong jari, warnanya biru pasu, pucat, tak berenergi sama sekali, dan.. Ada beberapa bekas cakaran di tanah."Udah nggak usah dipikirin yang penting itu Allin. Kasian dia! "
Seperti sudah frustasi, kini terlihat bahwa seorang Arrzean sangat mencemaskan keadaan Allin. Dia sudah berjanji untuk menjaga Allin, tapi sekarang? Apa yang terjadi? Dia terduduk lemas dipelukan Alleyna.
"Ze, cepetan, kasian Allin!! " Gerutu Lleyna.
"Tapi kok bisa ya, tiba-tiba pingsan! Dan dibawanya ada darah,,, itu bukan darahnya Allin kan? " Tanya Arrion memastikan dilanjutkan dengan anggukan Allatha dan Allodie kompak.
"Enggak, nggak ada yang terluka, tergores sedikit pun nggak ada.. Gua aja bingung kenapa ada darah? Yang pasti itu bukan darah Allin. " Jawab Lleyna resah.
"Kenapa ini terjadi sama lu, Llin. Gua cemas,,, gua takut lu kenapa-napa. Gua gabisa megang janji gua sendiri... Lu harus sembuh! Harus! Harus! " Batin Arrzean yang kini duduk sendiri dikursi koridor rumah sakit.
20Mei2019.
"Ada progres dok? " Tanya Arrzean. Masih dalam keadaan yang sama, resah yang sama, gelisah yang sama.
"Belum ada, kita berdoa saja, minta kepada Sang Pencipta. " Langsung saja sangat dokter pergi setelah mengucapkan jawabannya.
Arrzean memutus kan izin sekolah selama Satu minggu, dia memilih menjaga Allinsley yang semakin hari keadaannya pun tak berubah.
"Ze, mending lu makan dah dikantin" Ucap Allodie yang baru saja sampai bersama yang lainnya. Kalian pasti tahu siapa saja kan?
"Iya Ze, kalo perlu lu pulang, rebahan. Capek kan pasti? " Lanjut Alleyna.
Tampak ada sorot mata tak suka melihat pernyataan Alleyna yang memang mencemaskan keadaan Arrzean..
Dalam hati dia berjanji...
Akan....
"Gua nggak Papa" Jawab Ze lirih.
"Emang gimana kata dokter? " Tanya Arrion yang sedaritadi diam..
Hanya bisa memperhatikan apa yang barusan terjadi, yang begitu perhatian, yang tak suka jika ada saingan.. Hhhh
"Belum ada progres sama sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Left Behind.
Horror-SLOW UPDATE- Ketika hubungan persahabatan, dapat dikalahkan oleh ego masing-masing. Rasa yang dahulunya percaya kini hanyalah rasa rasa yang tersisa dan tak lagi berasa. Petualangan Allinsley, Alleyna, Allodie, Allatha, Arrion...