Alam mimpi kita. Alam bawah sadar kita. Alam yang kita tempati untuk kita singgah sejenak ketika mata kita menuntut untuk di tutup.
Napasnya terdengar sangat kasar di ujung telinga bagi siapapun yang mendengar nya.
Kini sudah menjadi hal yang biasa bagi nya. Mimpi ini, seakan menjadi teman tidurnya disetiap malam yang iya buang percuma dengan menutup mata,. Mencoba menyembunyikan sesuatu dengan seorang yang mempunyai predikat 'sahabat' dalam benak nya sungguh tidak mudah. Rasanya ingin menceritakan segalanya kepada mereka.
Mereka yang sudah pasti akan menghawatirkan nya jika dia bercerita, pasti akan mencoba membantu dan mencoba mencari jalan keluar dalam segala masalah. Namun rasa kasihan dan tidak mau merepotkan sahabat nya lah yang membuat nya mengurung kan niat nya.
"Gua udah nyiapin apapun yang harus kita bawa besok! Dan kalian tinggal bawa baju dan keperluan kalian masing masing" Ucap Allatha.
"Yeeayy! Pokoknya semua baju yang ada di semua almari gua bakalan gua bawa semuaaaa" Semangat Allodie
"Dasar rempong! " Jitak Arrion
"Eumm.... Lu nggak papa besok berangkat? Yakin udah baikan? " Tanya Ze.
"Gua nggak papa lagian istirahat satu hari kemarin lumayan bikin gua enakan" Allinsley masih sibuk dengan ponselnya.
Sudah dua hari ini Allinsley pulang dari rumah sakit. Anehnya dokter bilang tak ada mag yang kemarin hinggap di lambung Allinsley pun tiada berbekas. Parah nya lagi luka lambung nya pun hilang. Syukur memang, tapi aneh.
Tak mau lebih jauh lagi memikirkan nya, mereka pun memutuskan mempercepat planning liburan mereka. Pas sekali sekarang musim dingin.
Ingin rasanya menghabiskan malam bersama semua sahabat. Membuat api unggun,membakar jagung dan sosis. Memainkan gitar dan bernyanyi bersama. Bahkan Sangat menyenangkan membayangkan nya.
Sedangkan realita nya? Jauh dari segala espektasi yang telah mereka bayangkan.
Karena semuanya akan berbanding terbalik. Akan berbeda dan akan sangat menyesalkan.
"Udah ih! Makan mulu! " Kasar Arrion. Pada siapa lagi? Sudah pasti dengan Allodie!
"Ya biar, orang Ze aja boleh. Ya kan Ze? " Tanya Allodie mengedipkan satu matanya
"Dih! Genit banget lu" Sewot Arrion.
"Makan aja, makan aja semuanya" Jawabnya malas.
"Tuh kan boleh! "
"Dasar! "
"Argghh! Gua udah nggak tahan! Guaau cerita!" Ucap nya lirih namun penuh tekanan.
Ruang tamu hanya ada Alleyna, Arrzean dan Allinsley. Sedangkan yang lain masih sibuk dengan makanan mereka.
"Apa? " Jawab mereka kompak.
St. Lirik!
Lima menit kemudian....
"Suara cewe, dia kaya ada dendam. Dia marah karena dikucilkan dan di tinggal kan. Lu tau jelasnya? Wajah? Tempat? " Tanya Arrzean sangat antusias. Karena sangat menghawatirkan keadaan Allinsley.
"Enggak sih. Tapi ini "
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Left Behind.
Horror-SLOW UPDATE- Ketika hubungan persahabatan, dapat dikalahkan oleh ego masing-masing. Rasa yang dahulunya percaya kini hanyalah rasa rasa yang tersisa dan tak lagi berasa. Petualangan Allinsley, Alleyna, Allodie, Allatha, Arrion...